skip to main content

DESAIN PERBAIKAN PROSES DISTRIBUSI DENGAN PRINSIP SUSTAINABLE MANUFACTURING (STUDI KASUS : CV. MUGIHARJO INDONESIA)

*Muhammad Syarifudin Zain  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia
Purnawan Adi Wicaksono  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Industri manufaktur saat ini dituntut untuk dapat fokus terhadap sustainble manufacturing. Fokus tersebut harus mencakup keseluruhan proses di dalam perusahaan, tidak hanya ada pada proses produksi saja. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah proses distribusi karena distribusi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang langsung berhubungan dengan konsumen dan mempunyai peranan yang cukup besar dalam menciptakan faedah suatu barang. Pemetaan proses untuk mengetahui kesesuaian proses yang dilakukan perusahaan terhadap prinsip sustainable manfacturing perlu dilakukan guna mengetahui titik mana yang perlu diperbaiki. Pemetaan tersebut dapat menggunakan Sustainable Value Stream Mapping. Pemetaan pada CV Mugiharjo yang merupakan perusahaan furnitur memberikan hasil yaitu terdapat beberapa masalah pada proses packaging dan stuffing. Fokus penelitian memilih stuffing karena memiliki masalah terbanyak yaitu dimulai dari performa ekonomi: efisiensi biaya buruk (28,1%), efisiensi waktu buruk (28,1%), kepuasaan pekerja buruk (46,47%), tingkat training buruk (0%), dan tingkat keselamatan buruk (36,84%). Permasalahan tersebut akan direduksi dengan investasi material handling. Stacker menjadi alternatif  karena memiliki ongkos material handling yang lebih rendah dari ongkos saat ini. Analisis investasi stacker dengan Net Present Value menghasilkan penghematan sebesar Rp 23.846.757,00 sedangkan dari performa perusahaan pada prinsip sustainable manufacturing, proses stuffing menghasilkan indikator ekonomi: efisiensi waktu yang baik (80%), efisiensi biaya yang baik (90%), efisinsi inventori yang baik (82%). Indikator lingkungan: efisiensi energi yang baik (80%). Indikator sosial: tingkat keselamatan baik (100%) dan tingkat training tetap buruk (25%). 

 

ABSTRACT

The manufacturing industry is currently required to focus on sustainble manufacturing. The focus must cover the entire process within the company, not only in the production process. One important aspect that needs to be considered is the distribution process because distribution is one of the marketing activities that directly relate to consumers and has a large enough role in creating the benefits of an item. Mapping the process to find out the process suitability of the company towards the principle of sustainable manfacturing needs to be done in order to find out which points need to be improved. The mapping can use Sustainable Value Stream Mapping. Mapping on CV Mugiharjo which is a furniture company gives results that there are several problems in packaging and stuffing processes. The focus of the research chose stuffing because it has the most problems, starting from economic performance: poor cost efficiency (28.1%), bad time efficiency (28.1%), bad worker satisfaction (46.47%), bad training level (0% ), and poor safety level (36.84%). These problems will be reduced by material handling investments. Stacker is an alternative because it has material handling costs that are lower than the current cost. Stacker investment analysis with Net Present Value resulted in savings of Rp 23,846,757.00 while from the company's performance on the principle of sustainable manufacturing, the stuffing process produced economic indicators: good time efficiency (80%), good cost efficiency (90%), good efficiency inventory (82%). Environmental indicators: good energy efficiency (80%). Social indicators: good safety level (100%) and training level remains poor (25%).

Fulltext View|Download
Keywords: Sustainable Manufacturing; Sustainable Value Stream Mapping; Net Present Value; dan Investasi Material Handling Equipment

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.