BibTex Citation Data :
@article{IEOJ22993, author = {Monalisa Barus and Heru Prastawa and Manik Mahachandra}, title = {PERBANDINGAN KUALITAS LAYANAN BIOSKOP MENGGUNAKAN COMPETITIVE ZONE OF TOLERANCE BASED IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (Studi Kasus Pada Bioskop X dan Bioskop Y Kota Semarang)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Benchmarking; Bioskop; CZIPA}, abstract = { Perkembangan industri film di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan banyaknya muncul jenis bioskop. Bioskop X sebagai salah satu bioskop yang baru muncul di industri film yang memiliki pesaing Bioskop Y yang telah menguasai pangsa pasar industri film. Agar kedua perusahaan tersebut dapat mengetahui kedudukan bersaingnya, maka dilakukan benchmarking antar keduanya dengan menggunakan metode CZIPA (Competitive Zone of Tolerance based Importance-Performance Analysis). Penggunaan metode CZIPA dilakukan untuk menentukan prioritas masing-masing bioskop dalam melakukan perbaikan. Dimensi yang digunakan adalah dimensi tangible, responsivness, empathy, assurance, reliability, availability , price dan promosi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui indikator kualitas layanan yang lebih unggul yang dimiliki oleh bioskop X dan bioskop Y serta membuat prioritas layanan yang akan ditingkatkan pada kedua bioskop. Data yang dikumpukan melalui kuisioner terhadap 121 responden. Penelitian ini menemukan masalah utama yang dihapai bioskop X adalah promosi yang tidak menjangkau semua media dan tidak tersedianya aplikasi pembelian tiket secara online. Pada bioskop Y, masalah utamanya adalah promosi yang diberikan bioskop tidak dapat mempertahankan jumlah pengunjung. Abstract [ Comparison Of The Quality Of Cinema Services Using Competitive Zones of Tolerance Based Importance Performance Analysis] In Indonesia, film industry is growing rapidly cause many kind of cinema came up. Cinema X is one of newbie cinema in film industry that has a competitor, Cinema Y which dominate the market in film industry. In order to know about each other company competing position, this research figure out about benchmarking between both of company using CZIPA (Competitive Zone of Tolerance based Importance-Performance Analysis). CZIPA method is used to determine the priority of every improvement that each cinema need. The dimension that used in this research are tangible, responsivness, empathy, assurance, reliability, availability , price and promotion. The purpose of this reseach is knowing the best of service quality indicator which Cinema X and Cinema Y have and make the service priority that both of this cinema can improve. Data is collected from 121 participants. This research show that the main problem in Cinema X is promotion doesn’t reach any kind of media and Cinema X doesn’t available ticket booking in online application. In Cinema Y, the main problem is promotion that Cinema Y has offered can’t keep the number of customer. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/22993} }
Refworks Citation Data :
Perkembangan industri film di Indonesia yang sangat pesat menyebabkan banyaknya muncul jenis bioskop. Bioskop X sebagai salah satu bioskop yang baru muncul di industri film yang memiliki pesaing Bioskop Y yang telah menguasai pangsa pasar industri film. Agar kedua perusahaan tersebut dapat mengetahui kedudukan bersaingnya, maka dilakukan benchmarking antar keduanya dengan menggunakan metode CZIPA (Competitive Zone of Tolerance based Importance-Performance Analysis). Penggunaan metode CZIPA dilakukan untuk menentukan prioritas masing-masing bioskop dalam melakukan perbaikan. Dimensi yang digunakan adalah dimensi tangible, responsivness, empathy, assurance, reliability, availability, price dan promosi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui indikator kualitas layanan yang lebih unggul yang dimiliki oleh bioskop X dan bioskop Y serta membuat prioritas layanan yang akan ditingkatkan pada kedua bioskop. Data yang dikumpukan melalui kuisioner terhadap 121 responden. Penelitian ini menemukan masalah utama yang dihapai bioskop X adalah promosi yang tidak menjangkau semua media dan tidak tersedianya aplikasi pembelian tiket secara online. Pada bioskop Y, masalah utamanya adalah promosi yang diberikan bioskop tidak dapat mempertahankan jumlah pengunjung.
Abstract
[Comparison Of The Quality Of Cinema Services Using Competitive Zones of Tolerance Based Importance Performance Analysis] In Indonesia, film industry is growing rapidly cause many kind of cinema came up. Cinema X is one of newbie cinema in film industry that has a competitor, Cinema Y which dominate the market in film industry. In order to know about each other company competing position, this research figure out about benchmarking between both of company using CZIPA (Competitive Zone of Tolerance based Importance-Performance Analysis). CZIPA method is used to determine the priority of every improvement that each cinema need. The dimension that used in this research are tangible, responsivness, empathy, assurance, reliability, availability, price and promotion. The purpose of this reseach is knowing the best of service quality indicator which Cinema X and Cinema Y have and make the service priority that both of this cinema can improve. Data is collected from 121 participants. This research show that the main problem in Cinema X is promotion doesn’t reach any kind of media and Cinema X doesn’t available ticket booking in online application. In Cinema Y, the main problem is promotion that Cinema Y has offered can’t keep the number of customer.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com