skip to main content

ANALISIS SOCIAL RETURN ON INVESTMENT PADA KEWIRAUSAHAAN SOSIAL: STUDI KASUS DI UPRENEUR AIESEC UNDIP

*Donnie Cahya Gumilang Silalahi  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia
Haryo Santoso  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia
Hery Suliantoro  -  Departemen Teknik Industri, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kewirausahaan sosial merupakan alternatif yang efektif mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Model ini mewujudkan dampak yang optimal dan berkesinambungan dengan menginvestasikan kembali profit yang diperoleh ke dalam aktivitas operasional. Problematika yang umum terjadi adalah kegagalan memperoleh pendanaan sehingga bisnis tidak berhasil berkembang. Ini bersumber dari ketidakmampuan melakukan pengukuran kinerja berdasarkan misi mulia terpenting wirausaha sosial: dampak yang berhasil diberikan kepada masyarakat. 

UPreneur sebagai obyek studi kasus merupakan unit kegiatan kerelawanan AIESEC Universitas Diponegoro, salah satu komite lokal jaringan wirausaha sosial internasional yang bervisi mencapai perdamaian dunia dan membangun kapasitas kepemimpinan melalui pertukaran budaya. Objektif UPreneur dirancang berdasarkan visi itu dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 8 tentang pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak. Dimana pemberdayaan UMKM serta fasilitasi pertumbuhan jiwa berwirausaha adalah aktivitas utamanya. Namun senasib seperti yang lain, UPreneur juga urung mendapatkan pendanaan eksternal, berakibat adanya aktivitas yang gagal terwujud.

Pengukuran dampak terdiri atas proses prakiraan, perencanaan, pemantauan kemajuan, evaluasi dan pelaporan. Penelitian ini menggunakan metode yang dikenal dengan imbal balik sosial atas investasi atau SROI. Penghitungan menunjukkan bahwa imbal balik yang diperoleh adalah sebesar 19,03:1. Ini dikategorikan layak secara sosial, yang berarti setiap kontribusi Rp 1 akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 19,03.


ABSTRACT

 

Social entrepreneurship is an effective alternative to accelerate the achievement of Sustainable Development Goals. This model embodies optimal and sustainable impacts by reinvesting the profits gained into operational activities. The most common problem is the failure to obtain funding so that the business does not succeed in developing. It comes from the inability to perform performance measurement based on the most important noble goal of social entrepreneurship: the impact that has been successfully given to society.

UPreneur as the object of case study is a volunteer unit of AIESEC Diponegoro University, one of the local committees of international social entrepreneurship network that has the vision to achieve world peace and build leadership capacity through cultural exchange. The Objectives of UPreneur is designed on the basis of that vision and Sustainable Development Goal Number 8 which aims for decent growth and economic growth. Where the empowerment of UMKM and the facilitation to grow entrepreneurship soul is the main activity. But the same fate as the others, UPreneur also fail to get external funding, resulting in activities that failed to execute.

Impact measurement consists of forecasting, planning, monitoring progress, evaluation and reporting process. This study uses a method known as the Social Return on Investment (SROI). The calculation shows that the social return ratio is 19,03: 1. This is categorized as socially viable, which means that each contribution of Rp 1 will generate a benefit of Rp 19.03.

Fulltext View|Download
Keywords: imbal balik sosial atas investasi; pengukuran dampak; wirausaha sosial

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.