BibTex Citation Data :
@article{IEOJ1005, author = {Viola Dianti and Purnawan Wicaksono}, title = {ANALISIS BEBAN KERJA HAIRSTYLIST (STUDI KASUS SALON JOHNNY ANDREAN JAVA MALL SEMARANG)}, journal = {Industrial Engineering Online Journal}, volume = {1}, number = {1}, year = {2012}, keywords = {Beban Kerja; NASA TLX}, abstract = { Beban kerja merupakan konsekuensi dari kegiatan yang diberikan kepada pekerja. Aktivitas pekerja pada dasarnya dapat dibedakan antara aktivitas fisik dan aktivitas mental. Dalam prakteknya beban kerja yang dijumpai merupakan kombinasi antara beban kerja fisik dan beban kerja mental. Beban kerja mental adalah beban kerja yang timbul dan terlihat dari pekerjaan yang dilakukan, terbentuk secara kognitif(pikiran). Aktivitas mental lebih banyak didominasi oleh pekerjaan sebgai pengambil keputusan dengan tanggung jawab yang besar dan dengan tuntutan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pedoman yang digunakanuntuk wawancara dan instrumen untuk mengukur beban kerja mental adalah NASATLX (National Aeronautic and Space Administration). Metode NASA TLX merupakan prosedur rating multi dimensional, yang membagi workload atas dasar rata-rata pembebanan 6 dimensi, yaitu Mental Demand, Physical Demand, Temporal Demand, Effort, Own Performance, dan Frustation. NASA TLX dibagi menjadi dua tahap, yaitu perbandingan tiap skala (Paired Comparison) dan pemberian nilai terhadap pekerjaan (Event Scoring). Subyek penelitian yang diambil adalah harstylist Salon Johnny Andrean Java Mall Semarang. Hasil pengukuran dengan metode NASA TLX menunjukkan bahwa beban kerja hairstylist yang paling berat, yaitu pada sub skal effort sebesar 17.75. Secara umum beban kerja dari masing-masing deskripsi pekerjaan berkategori tinggi Kemudian faktor yang paling ringan adalah Phsycal Demand dengan nilai 13 satuan kerja. Untuk itu perusahaan perlu melakukan evaluasi untuk memperkecil tingkat effort yang dapat menimbulkan dampak negative bagi perusahaan. }, pages = {400--408} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/1005} }
Refworks Citation Data :
Beban kerja merupakan konsekuensi dari kegiatan yang diberikan kepada pekerja.
Aktivitas pekerja pada dasarnya dapat dibedakan antara aktivitas fisik dan aktivitas mental.
Dalam prakteknya beban kerja yang dijumpai merupakan kombinasi antara beban kerja fisik dan
beban kerja mental. Beban kerja mental adalah beban kerja yang timbul dan terlihat dari
pekerjaan yang dilakukan, terbentuk secara kognitif(pikiran). Aktivitas mental lebih banyak
didominasi oleh pekerjaan sebgai pengambil keputusan dengan tanggung jawab yang besar dan
dengan tuntutan yang tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pedoman yang
digunakanuntuk wawancara dan instrumen untuk mengukur beban kerja mental adalah NASATLX
(National Aeronautic and Space Administration). Metode NASA TLX merupakan
prosedur rating multi dimensional, yang membagi workload atas dasar rata-rata pembebanan 6
dimensi, yaitu Mental Demand, Physical Demand, Temporal Demand, Effort, Own Performance,
dan Frustation. NASA TLX dibagi menjadi dua tahap, yaitu perbandingan tiap skala (Paired
Comparison) dan pemberian nilai terhadap pekerjaan (Event Scoring).
Subyek penelitian yang diambil adalah harstylist Salon Johnny Andrean Java Mall
Semarang. Hasil pengukuran dengan metode NASA TLX menunjukkan bahwa beban kerja
hairstylist yang paling berat, yaitu pada sub skal effort sebesar 17.75. Secara umum beban kerja
dari masing-masing deskripsi pekerjaan berkategori tinggi Kemudian faktor yang paling ringan
adalah Phsycal Demand dengan nilai 13 satuan kerja. Untuk itu perusahaan perlu melakukan
evaluasi untuk memperkecil tingkat effort yang dapat menimbulkan dampak negative bagi
perusahaan.
Last update:
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239
Telp / Fax : (024) 7460052
Email : i_engineering@ymail.com