skip to main content

Pembangunan Perumnas Kalinegoro dan Dampaknya terhadap Masyarakat Sekitar

*Fahri Ramadhani  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia
Tri Handayani  -  Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) Kalinegoro dilatarbelakangi oleh kurangnya ketersediaan permukiman bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Hal itu tidak terkecuali juga terjadi di Kabupaten Dati II Magelang. Pembangunan Perumnas Kalinegoro telah berhasil menyediakan hingga 1.381 unit rumah bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Dengan menggunakan metode sejarah, kajian ini menganalisis dampak pembangunan Perumnas Kalinegoro terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat baik yang tinggal di Perumnas Kalinegoro maupun di sekitatnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat pascapembangunan Perumnas Kalinegoro. Secara spesifik, keberadaan Perumnas Kalinegoro telah memberikan dampak positif berupa peningkatan taraf hidup yang dibuktikan dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Adapun dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat adalah pemerataan fasilitas kesehatan dan pendidikan serta peningkatan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Dati II Magelang, khususnya di Kecamatan Mertoyudan.

Kata kunci:  Perumahan Nasional; Pembangunan Nasional; Perusahaan Negara.

Fulltext View|Download
  1. Batubara, C. (1984). Kebijaksanaan pembangunan Perumahan Nasional: Sebuah sumbangan saran, dalam sejumlah masalah pemukiman kota. Bandung: Penerbit AIumni
  2. Blaang, C. D. (1986). Perumahan dan pemukiman sebagai kebutuhan pokok. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
  3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1992). Pola pemukiman inti dan dampaknya di Magelang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya
  4. Hadi, S. P. (1995). Aspek sosial Amdal. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  5. Haryanti, R. (2013).” Sejarah Lahirnya Perumnas, Awalnya Sebagai Pemerata Pembangunan.” Dikutip dari Kompas.com https://properti.kompas.com/read/2018/07/13/200000421/sejarah- lahirnya-perumnas-awalnya- sebagai-pemerata- pembangunan?page=all, pada 30 Juni 2021
  6. Laporan Akhir Proyek Perum Perumnas Sub Proyek Magelang Tahun Anggaran 1979/1980 (Arsip Perum Perumnas Regional V No. A/10/07/3329/R.5.1621)
  7. Panundju, B. (1999). Pengadaan perumahan kota dengan peran serta masyarakat berpenghasilan rendah. Bandung: Alumni
  8. Perumahan Nasional (2020). “Tentang Perumnas.” Diakses dari https://perumnas.co.id/, pada 30 Juni 2021
  9. Ridlo, M. A. (2011). Perumahan dan permukimaan di perkotaan: Fakta, analisi, dan solusi. Semarang: Unnisula Press
  10. Rosyidi, S. (1984). Pengantar teori ekonomi: Pendekatan kepad teori ekonomi mikro & makro. Surabaya: Airlangga University Press
  11. Siagian, S. P. (1994). Organisasi, kepemimpinan, perilaku administrasi. Jakarta: CV. Haji Mas Agung
  12. Suparwoko (2013). Peningkatan kapasitas perumahan swadaya di Indonesia. Yogyakarta: Total Media.Ajidarma, Seno Gumira. (2011). Panji Tengkorak: Kebudayaan dalam Perbincangan. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.