skip to main content

Dari Usaha Keluarga Menjadi Industri Gula Kelapa Unggulan: Transformasi UD Ngudi Lestari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kebasan, Kabupaten Banyumas

*Wakhidatul Mufliah  -  Departemen Sejarah, Universitas Diponegoro, Jl. Prof Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Sri Indrahti  -  Departemen Sejarah, Universitas Diponegoro, Jl. Prof Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Artikel ini mengkaji tentang perkembangan Usaha Dagang (UD) Ngudi Lestari sebagai sebuah industri gula kelapa serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menjadi produsen unggulan dalam rangka mempertahankan eksistensinya. Artikel ini menggunakan metode sejarah untuk menjelaskan awal perkembangan UD Ngudi Lestari sebagai industri gula kelapa yang dimulai sejak 1990 hingga 2000. Pada awalnya, Siswadi Sarkum mendirikan UD Ngudi Lestari untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sekaligus juga membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Desa Kalisalak. Kajian ini juga bertujuan untuk menganalisis bagaimana UD Ngudi Lestari mengembangkan manajemen, mulai dari produksi hingga pemasaran serta dampak dari adanya industri gula kelapa bagi masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UD Ngudi Lestari memiliki berbagai strategi pemasaran yang mampu menjangkau baik pasar lokal maupun internasional (ekspor). Salah satunya adalah dengan menggandeng banyak distributor-distributor besar. Dalam perkembangannya, Industri gula kelapa UD Ngudi Lestari juga mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Program “Satu Produk Satu Desa (One Village One Product atau OVOP)”. UD Ngudi Lestari juga telah berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.

Kata kunci: UD Ngudi Lestari; Industri Gula Kelapa; Produk Unggulan Desa; Kabupaten Banyumas.
Fulltext View|Download
  1. Assauri, S. (2008). Manajemen produksi dan operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
  2. BPS Kabupaten Banyumas. (2015). Kabupaten Banyumas dalam angka 2015. Banyumas: BPS Kabupaten Banyumas
  3. Galba, S. (1989). Perubahan pola kehidupan masyarakat akibat pertumbuhan industri. Jakarta: Depdikbud
  4. Gottschalk, L. (1975). Mengerti sejarah, Terjemahan Nugroho Notosusanto. Jakarta: UI Press
  5. Haryani, S. (2002). Hubungan industrial di Indonesia. Yogyakarta: AMP YKPN
  6. Jayadinata, J. T. (1992). Tata guna dalam perencanaan pedesaan, perkotaan dan wilayah. Bandung: ITB
  7. Kurnia, A. L. (2015). Industri gula kelapa di Kulon Progo tahun 1998-2013. (Skripsi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta)
  8. Mustaufik dan Haryanti, P. (2009). Evaluasi keamanan pangan dan penyimpangan mutu gula kelapa kristal di Kabupaten Banyumas dalam laporan penelitian skema Riset Strategi Nasional (Rusnas). Jakarta: DP2M Dikti
  9. Renier, G. J. (1997). Metode dan manfaat ilmu sejarah, terjemahan Muin Umar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  10. Sajogyo, P. (1991). Sosiologi pedesaan jilid I. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Pres
  11. Swarsi, S. L. (2010). Perkembangan masyarakat akibat pertumbuhan industri di Daerah Bali. Yogyakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya
  12. Informan
  13. Anang Iqdam
  14. Harisah
  15. Siswadi Sarkum. Tugiyarti

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.