BibTex Citation Data :
@article{HIST29598, author = {Nida Azmi and Sutejo Widodo}, title = {Pagoejoeban Pasoendan: Dinamika Organisasi Masyarakat di Bandung 1985-2008}, journal = {Historiografi}, volume = {1}, number = {2}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Kajian membahas tentang kiprah Pagoejoeban Pasoendan dari 1985-2008. Perubahan kondisi politik, ekonomi, dan budaya mendorong Pagoejoeban Pasoendan untuk beradaptasi guna mempertahankan eksistensinya. Penelitian ini berfokus kepada bagaimana Pagoejoeban Pasoendan mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan kondisi pemerintahan yang berbeda terutama pada masa peralihan Orde Baru menuju Reformasi dan menghadapi permasalahan internal. Pada masa Orde Baru, Pagoejoeban Pasoendan dihadapkan pada sifat represif pemerintahan dan Asas Tunggal Pancasila, sehingga pergerakan organisasi terkesan kaku. Menyikapi aturan Asas Tunggal Pancasila, Pagoejoeban Pasoendan tidak merasa keberatan karena selama ini jejak rekam organisasi adalah untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia. Pada masa Reformasi hak kebebasan berpendapat diperluas. Hal ini berdampak pada sikap dan cara pandang Pagoejoeban Pasoendan dalam berorganisasi. Konstelasi politik pada 2004-2008 berupa pemilihan langsung menunjukkan salah satu sikap Pagoejoeban Pasoendan terkait asas kebebasan berpendapat. Pagoejoeban Pasoendan sebagai sebuah organisasi mendorong sikap bebas dan netral dalam partisipasinya. }, issn = {2774-3128}, pages = {153--160} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/historiografi/article/view/29598} }
Refworks Citation Data :
Kajian membahas tentang kiprah Pagoejoeban Pasoendan dari 1985-2008. Perubahan kondisi politik, ekonomi, dan budaya mendorong Pagoejoeban Pasoendan untuk beradaptasi guna mempertahankan eksistensinya. Penelitian ini berfokus kepada bagaimana Pagoejoeban Pasoendan mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan kondisi pemerintahan yang berbeda terutama pada masa peralihan Orde Baru menuju Reformasi dan menghadapi permasalahan internal. Pada masa Orde Baru, Pagoejoeban Pasoendan dihadapkan pada sifat represif pemerintahan dan Asas Tunggal Pancasila, sehingga pergerakan organisasi terkesan kaku. Menyikapi aturan Asas Tunggal Pancasila, Pagoejoeban Pasoendan tidak merasa keberatan karena selama ini jejak rekam organisasi adalah untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia. Pada masa Reformasi hak kebebasan berpendapat diperluas. Hal ini berdampak pada sikap dan cara pandang Pagoejoeban Pasoendan dalam berorganisasi. Konstelasi politik pada 2004-2008 berupa pemilihan langsung menunjukkan salah satu sikap Pagoejoeban Pasoendan terkait asas kebebasan berpendapat. Pagoejoeban Pasoendan sebagai sebuah organisasi mendorong sikap bebas dan netral dalam partisipasinya.
Last update:
Historiografi (e-ISSN: 2774-3128) diterbitkan oleh Program Studi S1 Sejarah, Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Jl. Prof. Soedarto, S.H. Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275-IndonesiaTelpon/Faks: +6224 74680619historiografi@live.undip.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.