BibTex Citation Data :
@article{xxxxxxxxx6776, author = {Dimas Asmarakandy and Dwiyanto Suprapto and Fahrudin Fahrudin}, title = {ANALISIS SENSITIVITAS PEMODELAN ANALOG SANDBOX UNTUK MENGETAHUI PERKEMBANGAN STRUKTUR SESAR NAIK}, journal = {Geological Engineering E-Journal}, volume = {6}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {pemodelan sandbox, deformasi, morfologi, thrust fault, backthrust fault}, abstract = { Pemodelan sandbox adalah salah satu jenis pemodelan analog dalam ilmu geologi yang memiliki tujuan utama yaitu simulasi gaya, deformasi dan evolusi struktur cekungan sedimen. Terbentuknya struktur geologi berupa sesar naik ( thrust atau backthrust fault ) diakibatkan oleh sistem tektonik konvergen dan dapat dimodelkan dengan pemodelan sandbox . Penelitian ini bertujuan untuk memahami mekanisme dan sekuen deformasi dari sistem sesar naik dengan mengetahui hasil deformasi yang berupa pola struktur geologi; mempelajari perkembangan morfologi, pola dan distribusi struktur pada sistem tektonik konvergen; mengetahui variabel pengujian dalam pembentukan deformasi pada pemodelan sandbox . Penelitian dilakukan dari tahap persiapan hingga pelaksanaan. Persiapan yang dilakukan adalah pewarnaan, pengeringan dan pengayakan bahan model yaitu pasir kuarsa Formasi Ngrayong dengan dua macam ukuran butir; kategori ukuran pasir kasar (30-50 mesh) dan kategori ukuran pasir halus (60-80 mesh). Selanjutnya melakukan uji konsistensi alat sandbox . Hingga terakhir menentukan kondisi batas pemodelan seperti ukuran butir, ketebalan dan basement . Pada tahap pelaksanaan, data yang dihasilkan yaitu; foto/ gambar hasil pemodelan, waktu pergerakan dan jumlah sesar yang terbentuk, jarak pemendekan dan perubahan dip sesar, serta perkembangan morfologinya. Struktur yang terbentuk yaitu thrust dan backthrust fault . Morfologi yang terbentuk merupakan sabuk sesar thrust yang perkembangannya ditandai oleh terbentuknya struktur-struktur sesar baru. Jumlah sesar bertambah dan sudut kemiringan sesar pun cenderung bertambah seiring dengan meningkatnya pemendekan. Semakin tebal lapisan pasir maka jumlah sesar yang terbentuk lebih sedikit sebaliknya semakin tipis lapisan maka jumlah sesar yang terbentuk lebih banyak. Perbedaan ukuran butir material akan menghasilkan pola struktur dan jumlah sesar yang berbeda pula. }, pages = {401--425} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geologi/article/view/6776} }
Refworks Citation Data :
Pemodelan sandbox adalah salah satu jenis pemodelan analog dalam ilmu geologi yang memiliki tujuan utama yaitu simulasi gaya, deformasi dan evolusi struktur cekungan sedimen. Terbentuknya struktur geologi berupa sesar naik (thrust atau backthrust fault) diakibatkan oleh sistem tektonik konvergen dan dapat dimodelkan dengan pemodelan sandbox. Penelitian ini bertujuan untuk memahami mekanisme dan sekuen deformasi dari sistem sesar naik dengan mengetahui hasil deformasi yang berupa pola struktur geologi; mempelajari perkembangan morfologi, pola dan distribusi struktur pada sistem tektonik konvergen; mengetahui variabel pengujian dalam pembentukan deformasi pada pemodelan sandbox. Penelitian dilakukan dari tahap persiapan hingga pelaksanaan. Persiapan yang dilakukan adalah pewarnaan, pengeringan dan pengayakan bahan model yaitu pasir kuarsa Formasi Ngrayong dengan dua macam ukuran butir; kategori ukuran pasir kasar (30-50 mesh) dan kategori ukuran pasir halus (60-80 mesh). Selanjutnya melakukan uji konsistensi alat sandbox. Hingga terakhir menentukan kondisi batas pemodelan seperti ukuran butir, ketebalan dan basement. Pada tahap pelaksanaan, data yang dihasilkan yaitu; foto/ gambar hasil pemodelan, waktu pergerakan dan jumlah sesar yang terbentuk, jarak pemendekan dan perubahan dip sesar, serta perkembangan morfologinya. Struktur yang terbentuk yaitu thrust dan backthrust fault. Morfologi yang terbentuk merupakan sabuk sesar thrust yang perkembangannya ditandai oleh terbentuknya struktur-struktur sesar baru. Jumlah sesar bertambah dan sudut kemiringan sesar pun cenderung bertambah seiring dengan meningkatnya pemendekan. Semakin tebal lapisan pasir maka jumlah sesar yang terbentuk lebih sedikit sebaliknya semakin tipis lapisan maka jumlah sesar yang terbentuk lebih banyak. Perbedaan ukuran butir material akan menghasilkan pola struktur dan jumlah sesar yang berbeda pula.
Last update:
Geological Engineering E-Journal by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/geologi/index is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.