BibTex Citation Data :
@article{xxxxxxxxx5830, author = {Wahyu Khorniawan}, title = {Studi Mikrofasies dan Diagenesis Batuan Karbonat Formasi Poh, Cekungan Luwuk - Banggai, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Luwuk, Provinsi Sulawesi Tengah}, journal = {Geological Engineering E-Journal}, volume = {5}, number = {1}, year = {2013}, keywords = {Formasi Poh, mikrofasies, zonasi fasies, diagenesis, sikuenstratigrafi}, abstract = { Formasi Poh merupakan salah satu Formasi yang diendapkan pada zaman tersier dalam cekungan Luwuk – Banggai, Sulawesi Tengah. Cekungan ini sangat menarik karena semua batuan dari yang berumur pra tersier hingga sekarang ini dapat tersingkap di lapangan. Formasi Poh mempunyai susunan litogi berupa batugamping dengan sisipan batulanau karbonatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mikrofasies dan lingkungan pengendapan batuan karbonat, mengetahui proses diagenesis yang berkembang serta lingkungan diagenesis batuan karbonat, menentukan umur relatif berdasarkan kelimpahan foraminifera besar pada batuan, dan yang terakhir menentukan dinamika sikuenstratigrafi berdasarkan data mikrofasies yang terdiri dari data petrografi dan paleontologi yang teramati. Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan metode analisis. Metode deskriptif yang dilakukan menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan manfaat dari suatu masalah yang ingin dipecahkan, sedangkan untuk metode analisis yang digunakan adalah analisis petrografi, analisis mikrofasies, analisis foraminifera besar dan analisis sikuenstratigrafi. Analisis mikrofasies dilakukan untuk menginterpretasi fasies, lingkungan pengendapan, tipe platform, proses dan lingkungan diagenesis, sedangkan analisis foraminifera besar diperlukan untuk menentukan umur batuan. Berdasarkan hasil analisis tersebut dibuatlah kolom zonasi fasies yang disusun secara vertikal untuk memudahkan pendeteksian stacking pattern dari sebuah parasequence set . Dari hasil pengamatan sayatan tipis didapatkan 13 tipe dari batuan karbonat berdasarkan klasifikasi Dunham (1962), yang dimodifikasi Flugel (2010) , yaitu: Bioclast Large Foram Packstone, Bioclast Plangtonik Forams Packstone, Bioclast Plangtonik Forams Packstone with Quartz, Bioclast Red Algae Wackstone, Bioclast Red Algae Grainstone, Packstone with Dolomitation, Ooid Grainstone, Ooid Packstone, Bioclast Coral Rudstone, Bioclast Milliolids Grainstone, Bioclast Plangtonik Forams Packstone with Microspar, Interdeterminate Bioclast Packstone, dan Bioclast Red Algae Packstone with Microspar. Ke tigabelas tipe batuan tersebut tersebar kedalam 6 zonasi fasies Wilson (1975), yakni FZ 1 Deep Sea, FZ 3 Toe-Of-Slope Apron (Deep Shelf Margin), FZ 4 slope , FZ 5 Platform-Margin Reefs, FZ 7 Open Marine, dan FZ 8 Platform Interior – Restricted. Lingkungan pengendapan dari singkapan batuan karbonat ini adalah shallow marine shelf dengan bentuk platform berupa rimmed carbonate. Proses diagenesis yang berkembang diantaranya semen isopach yang menandai lingkungan marine phreatic , terbentuknya circumgranular cement yang menandai lingkungan meteoric phreatic, serta pertumbuhan mineral equant calcite, deformasi butiran, dan neomorfisme yang menandai lingkungan burial . Umur relatif singkapan menunjukkan kisaran umur P21 sampai N11 yaitu Oligosen Akhir - Miosen Tengah. Data yang terkumpul dari analisis sayatan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sikuen pada batas parasequence set yang menunjukkan agradasi dan retrogradasi stacking pattern , dari sebuah system tracts yang diperkirakan sebagai transgressive system tracts dan highstand system tracts. }, pages = {287--301} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geologi/article/view/5830} }
Refworks Citation Data :
Formasi Poh merupakan salah satu Formasi yang diendapkan pada zaman tersier dalam cekungan Luwuk – Banggai, Sulawesi Tengah. Cekungan ini sangat menarik karena semua batuan dari yang berumur pra tersier hingga sekarang ini dapat tersingkap di lapangan. Formasi Poh mempunyai susunan litogi berupa batugamping dengan sisipan batulanau karbonatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mikrofasies dan lingkungan pengendapan batuan karbonat, mengetahui proses diagenesis yang berkembang serta lingkungan diagenesis batuan karbonat, menentukan umur relatif berdasarkan kelimpahan foraminifera besar pada batuan, dan yang terakhir menentukan dinamika sikuenstratigrafi berdasarkan data mikrofasies yang terdiri dari data petrografi dan paleontologi yang teramati.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan metode analisis. Metode deskriptif yang dilakukan menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan manfaat dari suatu masalah yang ingin dipecahkan, sedangkan untuk metode analisis yang digunakan adalah analisis petrografi, analisis mikrofasies, analisis foraminifera besar dan analisis sikuenstratigrafi. Analisis mikrofasies dilakukan untuk menginterpretasi fasies, lingkungan pengendapan, tipe platform, proses dan lingkungan diagenesis, sedangkan analisis foraminifera besar diperlukan untuk menentukan umur batuan. Berdasarkan hasil analisis tersebut dibuatlah kolom zonasi fasies yang disusun secara vertikal untuk memudahkan pendeteksian stacking pattern dari sebuah parasequence set.
Dari hasil pengamatan sayatan tipis didapatkan 13 tipe dari batuan karbonat berdasarkan klasifikasi Dunham (1962), yang dimodifikasi Flugel (2010) , yaitu: Bioclast Large Foram Packstone, Bioclast Plangtonik Forams Packstone, Bioclast Plangtonik Forams Packstone with Quartz, Bioclast Red Algae Wackstone, Bioclast Red Algae Grainstone, Packstone with Dolomitation, Ooid Grainstone, Ooid Packstone, Bioclast Coral Rudstone, Bioclast Milliolids Grainstone, Bioclast Plangtonik Forams Packstone with Microspar, Interdeterminate Bioclast Packstone, dan Bioclast Red Algae Packstone with Microspar. Ke tigabelas tipe batuan tersebut tersebar kedalam 6 zonasi fasies Wilson (1975), yakni FZ 1 Deep Sea, FZ 3 Toe-Of-Slope Apron (Deep Shelf Margin), FZ 4 slope, FZ 5 Platform-Margin Reefs, FZ 7 Open Marine, dan FZ 8 Platform Interior – Restricted. Lingkungan pengendapan dari singkapan batuan karbonat ini adalah shallow marine shelf dengan bentuk platform berupa rimmed carbonate. Proses diagenesis yang berkembang diantaranya semen isopach yang menandai lingkungan marine phreatic, terbentuknya circumgranular cement yang menandai lingkungan meteoric phreatic, serta pertumbuhan mineral equant calcite, deformasi butiran, dan neomorfisme yang menandai lingkungan burial. Umur relatif singkapan menunjukkan kisaran umur P21 sampai N11 yaitu Oligosen Akhir - Miosen Tengah. Data yang terkumpul dari analisis sayatan ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sikuen pada batas parasequence set yang menunjukkan agradasi dan retrogradasi stacking pattern, dari sebuah system tracts yang diperkirakan sebagai transgressive system tracts dan highstand system tracts.
Last update:
Geological Engineering E-Journal by http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/geologi/index is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.