Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip9940, author = {Nugra Pembayun and Sawitri Subiyanto and Abdi Sukmono}, title = {ANALISIS PENGARUH BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG (KJA) DAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN WADUK JATILUHUR MENGGUNAKAN METODE PENGINDERAAN JAUH}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {4}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Waduk Jatiluhur sebagai sumber baku air minum untuk daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta dikhawatirkan telah mengalami penurunan kualitas air. Perubahan tutupan lahan sekitar area waduk Jatiluhur serta peningkatan jumlah budidaya keramba jaring apung di indikasi menjadi penyebab penurunan kualitas air di waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Salah satu parameter fisik kualitas air adalah Total Suspended Solid, sementara itu peningkatan TSS mengindikasikan penurunan kualitas air. Banyak metode untuk melakukan studi mengenai kualitas fisik air, salah satunya dengan menggunakan kombinasi metode perhitungan algoritma TSS pada citra satelit. Pada penelitian ini analisis menggunakan citra satelit Landsat 5 dan 8 secara multitemporal pada tahun 2000, 2004, 2007, 2013 dan 2015. Untuk melakukan pendugaan TSS di waduk Jatiluhur menggunakan algoritma TSS dari Syarif Budhiman, Parwati serta Woerd dan Pasterkamp yang kemudian dibandingkan dengan uji regresi sederhana dengan kadar TSS di lapangan. Untuk analisis klasifikasi tutupan lahan dan identifikasi Keramba Jaring Apung (KJA) menggunakan metode klasifikasi terbimbing secara multitemporal. Klasifikasi tutupan lahan terbagi menjadi 6 kelas yaitu perairan, pemukiman, vegetasi, hutan, sawah dan lahan kosong. Hasil uji algoritma menghasilkan algoritma TSS dari Syarif Budhiman menghasilkan TSS penduga dengan nilai error yang paling kecil dengan nilai koefisien regresi sebesar 81% dan RMSe sebesar 3.31 mg/l dari data validasi lapangan. Pemodelan TSS pada citra landsat secara multitemporal menghasilkan kadar TSS pada kurun waktu tahun 2000-2015 meningkat. Hasil analisis pengaruh perubahan tutupan lahan dan kegiatan keramba jaring apung terhadap kadar TSS dengan regresi linier berganda menunjukan indikasi kuat pengaruh perubahan tutupan lahan dan KJA terhadap kenaikan TSS dengan koefisien determinasi 98% dan persentase faktor pengaruh perubahan pemukiman sebesar 70%, KJA 14%, vegetasi 11%, dan sawah 3% terhadap kadar TSS waduk. Kata kunci : KJA, Klasifikasi Terbimbing, Total Suspended Solid , Tutupan Lahan, Waduk ABSTRACT Jatiluhur r eservoir as the main source of drinking water for West Java and Jakarta region is feared to have a water quality degradation. The changes of land cover area around, as well as the increasing number of fish cage s are indicated as the causes of water quality degradation in Jatiluhur Reserv oi r. One of the physical parameters of water quality is Total Suspended Solid (TSS), while the increasing number of TSS indicates the water quality degradation. There are some methods to analyse the physical quality of water, one of them is using TSS algorithms calculation . Analysis in this study used Lan d sat 5 and 8 satellite imagery multitemporal in 2000,2004,2007,2013 and 2015. The determination of TSS in Jatiluhur used TSS algorithms of Syarif Budiman, Parwati, Woerd and Parterkamp which were then compared by simple regression test with TSS levels insitu. Analysis for the land cover classification and fish cage s identification used supervised classification method multitemporal. The land cover classification was divided into six classes, namely water, settlement, vegetation, forest, rice field, and bare land. The algorithm test of Syarif Budiman resulted TSS estimator with smallest error value which contained 81% regression coeficient and 3,31 mg/l RMSe from the field validation data. The TSS modelling of landsat image multitemporal showed the increasing of TSS level in 2000 to 2015 . Analysis result of the effect of land cover area and floating fish cage s activities change on TSS level with multiple linear regression showed a strong indication on the increasing number of TSS level with 98% determitation coeficient and presentation of the effect of changing in settlement area was 70%, KJA was 14%, vegetation area was 11% and rice field was 3% to TSS level in Jatiluhur Reserv oi r. Keywords : L and use, Net Fish Cages, Reservoir , Supervised Classification , Total Suspended Solid *) Penulis, penanggungjawab }, issn = {2809-9672}, pages = {144--153} doi = {10.14710/jgundip.2015.9940}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/9940} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Waduk Jatiluhur sebagai sumber baku air minum untuk daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta dikhawatirkan telah mengalami penurunan kualitas air. Perubahan tutupan lahan sekitar area waduk Jatiluhur serta peningkatan jumlah budidaya keramba jaring apung di indikasi menjadi penyebab penurunan kualitas air di waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Salah satu parameter fisik kualitas air adalah Total Suspended Solid, sementara itu peningkatan TSS mengindikasikan penurunan kualitas air. Banyak metode untuk melakukan studi mengenai kualitas fisik air, salah satunya dengan menggunakan kombinasi metode perhitungan algoritma TSS pada citra satelit.
Pada penelitian ini analisis menggunakan citra satelit Landsat 5 dan 8 secara multitemporal pada tahun 2000, 2004, 2007, 2013 dan 2015. Untuk melakukan pendugaan TSS di waduk Jatiluhur menggunakan algoritma TSS dari Syarif Budhiman, Parwati serta Woerd dan Pasterkamp yang kemudian dibandingkan dengan uji regresi sederhana dengan kadar TSS di lapangan. Untuk analisis klasifikasi tutupan lahan dan identifikasi Keramba Jaring Apung (KJA) menggunakan metode klasifikasi terbimbing secara multitemporal. Klasifikasi tutupan lahan terbagi menjadi 6 kelas yaitu perairan, pemukiman, vegetasi, hutan, sawah dan lahan kosong.
Hasil uji algoritma menghasilkan algoritma TSS dari Syarif Budhiman menghasilkan TSS penduga dengan nilai error yang paling kecil dengan nilai koefisien regresi sebesar 81% dan RMSe sebesar 3.31 mg/l dari data validasi lapangan. Pemodelan TSS pada citra landsat secara multitemporal menghasilkan kadar TSS pada kurun waktu tahun 2000-2015 meningkat. Hasil analisis pengaruh perubahan tutupan lahan dan kegiatan keramba jaring apung terhadap kadar TSS dengan regresi linier berganda menunjukan indikasi kuat pengaruh perubahan tutupan lahan dan KJA terhadap kenaikan TSS dengan koefisien determinasi 98% dan persentase faktor pengaruh perubahan pemukiman sebesar 70%, KJA 14%, vegetasi 11%, dan sawah 3% terhadap kadar TSS waduk.
Kata kunci: KJA, Klasifikasi Terbimbing, Total Suspended Solid, Tutupan Lahan, Waduk
ABSTRACT
Jatiluhur reservoir as the main source of drinking water for West Java and Jakarta region is feared to have a water quality degradation. The changes of land cover area around, as well as the increasing number of fish cages are indicated as the causes of water quality degradation in Jatiluhur Reservoir. One of the physical parameters of water quality is Total Suspended Solid (TSS), while the increasing number of TSS indicates the water quality degradation. There are some methods to analyse the physical quality of water, one of them is using TSS algorithms calculation.
Analysis in this study used Landsat 5 and 8 satellite imagery multitemporal in 2000,2004,2007,2013 and 2015. The determination of TSS in Jatiluhur used TSS algorithms of Syarif Budiman, Parwati, Woerd and Parterkamp which were then compared by simple regression test with TSS levels insitu. Analysis for the land cover classification and fish cages identification used supervised classification method multitemporal. The land cover classification was divided into six classes, namely water, settlement, vegetation, forest, rice field, and bare land.
The algorithm test of Syarif Budiman resulted TSS estimator with smallest error value which contained 81% regression coeficient and 3,31 mg/l RMSe from the field validation data. The TSS modelling of landsat image multitemporal showed the increasing of TSS level in 2000 to 2015. Analysis result of the effect of land cover area and floating fish cages activities change on TSS level with multiple linear regression showed a strong indication on the increasing number of TSS level with 98% determitation coeficient and presentation of the effect of changing in settlement area was 70%, KJA was 14%, vegetation area was 11% and rice field was 3% to TSS level in Jatiluhur Reservoir.
Keywords: Land use, Net Fish Cages, Reservoir, Supervised Classification, Total Suspended Solid
*) Penulis, penanggungjawab
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro