Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip9938, author = {Muhammad Ahadi and Sawitri Subiyanto and Haniah Haniah}, title = {PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP PERUBAHAN ZONA NILAI TANAH DI KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG TAHUN 2004 DAN 2014}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {4}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi JawaTengah yang memiliki 16 kecamatan, salah satunya adalah kecamatan Gayamsari. Berkembangnya kecamatan Gayamsari dari tahun ke tahun yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan penduduk mengakibatkan adanya pengendalian pemanfaatan/ penggunaan lahan yang mana diharapkan mampu untuk menampung aktivitas penduduk yang selalu berkembang. Perubahan penggunaan lahan dan aktivitas masyarakat yang cukup tinggi mengakibatkan nilai tanah di Kecamatan Gayamsari mengalami perubahan. Sehingga diperlukan penelitian untuk melakukan analisis perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan nilai tanah. Pada awalnya penelitian ini dilakukan dengan pembuatan zona awal dengan menggunakan peta administrasi Kecamatan Gayamsari dan citra Quickbird . Selanjutnya dilakukan pembuatan peta zona nilai tanah tahun 2004 dan tahun 2014. Pada peta penggunaan lahan tahun 2004 dan tahun 2014 dilakukan overlay , sehingga diperoleh peta perubahan penggunaan lahan. Pada tahap akhir dilakukan analisis perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan nilai tanah di Kecamatan Gayamsari. Hasil penelitian menunjukkan total luas perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Gayamsari dalam kurun waktu tahun 2004 ke tahun 2014 adalah 106 ha. Perubahan penggunaan lahan terbesar terjadi pada penggunaan lahan tegalan menjadi pemukiman dengan luas sebesar 24 ha. Sementara perubahan penggunaan lahan terkecil terjadi pada penggunaan lahan kosong menjadi perdagangan dan jasa dengan luas sebesar 0,16 ha. Kenaikan nilai tanah tertinggi terjadi pada perubahan lahan kosong menjadi perdagangan dan jasa yaitu sebesar Rp. 1.678.000 per m 2 . Sedangkan kenaikan nilai tanah terendah terjadi pada perubahan lahan tambak menjadi lahan kosong yaitu sebesar Rp. 44.000 per m 2 . Kata Kunci : Kecamatan Gayamsari, perubahan penggunaan lahan, perubahan nilai tanah ABSTRACT Semarang city is the capital of Central Java Province which has 16 districts, one of the districts is Gayamsari. Gayamsari district was growing from year to year, one of caused by increased population growth resulted in the control of utilization or land use which is expected to be able to accommodate the ever growing population activities. Changes in land use and community activities are quite high resulting the value of land in the Gayamsari district is changes. So that research is needed to perform the analysis of land use change on changes in the value of land. This research was originally done by making an initial zone using administrative map of Gayamsari district and Quickbird imagery. Furthermore, the making of maps of land value zone in 2004 and 2014. In the land use maps of 2004 and 2014 have been overlaid, in order to obtain a map of land use changes. At the final stage of the analysis of land use changes to changes in the value of land in Gayamsari district. The results showed the total area of land use change in Gayamsari district in the period 2004 to 2014 was 106 ha. The land-use change occurs on dry land into residential use with an area of 24 ha. While the smallest land-use change occurs in the use of unused land into a trade and services with an area of 0,16 ha. The highest increase in value of land occur on changes of the unused land into a trade and services in the amount of Rp. 1.678.000 per m 2 . While the lowest increase in value of land occur on changes of the fishpond into unused land is Rp. 44.000 per m 2 . Keywords : Gayamsari District, changes in land use, changes in the value of land *) Penulis, PenanggungJawab }, issn = {2809-9672}, pages = {126--135} doi = {10.14710/jgundip.2015.9938}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/9938} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi JawaTengah yang memiliki 16 kecamatan, salah satunya adalah kecamatan Gayamsari. Berkembangnya kecamatan Gayamsari dari tahun ke tahun yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan penduduk mengakibatkan adanya pengendalian pemanfaatan/ penggunaan lahan yang mana diharapkan mampu untuk menampung aktivitas penduduk yang selalu berkembang. Perubahan penggunaan lahan dan aktivitas masyarakat yang cukup tinggi mengakibatkan nilai tanah di Kecamatan Gayamsari mengalami perubahan. Sehingga diperlukan penelitian untuk melakukan analisis perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan nilai tanah.
Pada awalnya penelitian ini dilakukan dengan pembuatan zona awal dengan menggunakan peta administrasi Kecamatan Gayamsari dan citra Quickbird. Selanjutnya dilakukan pembuatan peta zona nilai tanah tahun 2004 dan tahun 2014. Pada peta penggunaan lahan tahun 2004 dan tahun 2014 dilakukan overlay, sehingga diperoleh peta perubahan penggunaan lahan. Pada tahap akhir dilakukan analisis perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan nilai tanah di Kecamatan Gayamsari.
Hasil penelitian menunjukkan total luas perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Gayamsari dalam kurun waktu tahun 2004 ke tahun 2014 adalah 106 ha. Perubahan penggunaan lahan terbesar terjadi pada penggunaan lahan tegalan menjadi pemukiman dengan luas sebesar 24 ha. Sementara perubahan penggunaan lahan terkecil terjadi pada penggunaan lahan kosong menjadi perdagangan dan jasa dengan luas sebesar 0,16 ha. Kenaikan nilai tanah tertinggi terjadi pada perubahan lahan kosong menjadi perdagangan dan jasa yaitu sebesar Rp. 1.678.000 per m2. Sedangkan kenaikan nilai tanah terendah terjadi pada perubahan lahan tambak menjadi lahan kosong yaitu sebesar Rp. 44.000 per m2.
Kata Kunci : Kecamatan Gayamsari, perubahan penggunaan lahan, perubahan nilai tanah
ABSTRACT
Semarang city is the capital of Central Java Province which has 16 districts, one of the districts is Gayamsari. Gayamsari district was growing from year to year, one of caused by increased population growth resulted in the control of utilization or land use which is expected to be able to accommodate the ever growing population activities. Changes in land use and community activities are quite high resulting the value of land in the Gayamsari district is changes. So that research is needed to perform the analysis of land use change on changes in the value of land.
This research was originally done by making an initial zone using administrative map of Gayamsari district and Quickbird imagery. Furthermore, the making of maps of land value zone in 2004 and 2014. In the land use maps of 2004 and 2014 have been overlaid, in order to obtain a map of land use changes. At the final stage of the analysis of land use changes to changes in the value of land in Gayamsari district.
The results showed the total area of land use change in Gayamsari district in the period 2004 to 2014 was 106 ha. The land-use change occurs on dry land into residential use with an area of 24 ha. While the smallest land-use change occurs in the use of unused land into a trade and services with an area of 0,16 ha. The highest increase in value of land occur on changes of the unused land into a trade and services in the amount of Rp. 1.678.000 per m2. While the lowest increase in value of land occur on changes of the fishpond into unused land is Rp. 44.000 per m2.
Keywords : Gayamsari District, changes in land use, changes in the value of land
*) Penulis, PenanggungJawab
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro