skip to main content

ANALISIS PASANG SURUT AIR LAUT MENGGUNAKAN DATA IOC (Intergovermental Oceanographic Comission) UNTUK MENENTUKAN CHART DATUM DI PERAIRAN CILACAP

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 7 May 2015.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

 

Pasang surut air laut adalah perubahan ketinggian air laut yang disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antara bumi dengan benda luar angkasa.Bulan dan Matahari memiliki pengaruh terbesar terhadap fenomena pasang surut air laut. Mean Sea Level (MSL) merupakan acuan tinggi untuk penentuan ketinggian di daratan. MSL diperolehdengan melakukan  pengamatan pasang surut air laut dalam periode waktu tertentu, sedangkan acuan tinggi dilaut berbeda dengan acuan tinggi di daratan. Chart datum (surutan peta) merupakan permukaan terendah air laut yang digunakan sebagai bidang referensi sebagai acuan tinggi dalam pembuatan peta dilaut.Untuk mengetahui pengaruh panjang data pengamatan terhadap ketelitian MSL maka pada penelitian ini dilakukan pembagian ke dalam 3 data yaitu data pasang surut 1 bulan, 3bulan, 6 bulan dan 1 tahun.Data pasang surut hasil pengamatan dari masing-masing panjang data dianalisis menggunakan program worltides danworldcurrents 2010 untuk mendapatkan 9 komponen pasang surut (O1, P1, K1, M2, N2, S2, K2, M4 MS4). 9 Komponen pasang surut digunakan untuk menentukan nilai chart datum dari lima model chart datum yaitu LPLW (Lowest Possible Low Water), ISWL ( Indiana Springs Water Level), MSLW (Mean Springs Water Low), DISHIDROS TNI-AL (Dinas Hidro-Oseanografi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut) dan IHO (International Hidrographic Organization).Empat model chart datum LPLW, ISWL, MSL, dan DISHIDROS dicari kedudukan vertikalnya tehadap model chart datum IHO.Hasil dari penelitian ini adalah nilai  model chart datum yang sesuai dengan perairan Cilacap. Model yang sesuai untuk perairan Cilacap berdasarkan penelitian ini adalah model chart datum DISHIDROS dengan kedudukan vertikal terendah terhadap IHO yaitu 0.0116 (m).

Kata kunci: Pasang surut, Chart Datum, MSL, IOC, worltides danworldcurrents 2010

 

ABSTRACT

 

The tidal seas is the changing of sea water height caused by the attractive force happen between the earth and the space objects.The moon and the sun have the biggest influence on the tidal seas phenomenon. Mean Sea Level is the height reference to determine the land height. In order to get the MSL, doing the tide observation in a certain period of time is needed. Meanwhile, the height reference of the sea is quite different from the height reference of the land. The Chart datum (lowtide rate) is the lowest surface of the sea used as the referential part to the height reference of map making in the sea. In order to find out the influence of the observation data length toward the MSL accuracy, the observation is divided into 3 data, 1-month tidal data, 3-months tidal data, 6-months and a year tidal data. Those result observation data, later be analyzed using world tides & world currents 2010 program to get 9 tidal components (O1, P1, K1, M2, N2, S2, K2, M4, MS4). These 9 components is used to determine the chart datum number of five chart datum model, which are LPLW (Lowest Possible Low Water), ISWL (Indiana Springs Water Level), MSLW (Mean Springs Water Low), DISHIDROS TNI-AL (DinasHidro-OseanografiTentaraNasional Indonesia AngkatanLaut) and IHO (International Hidrographic Organization). It is necessary to find out the vertical figure of these four chart datum models LPLW, ISWL, MSL, DISHIDROS, toward the chart datum model IHO.The observation result is the chart datum model number which is appropriate for Cilacap waters. Based on the observation, the appropriate model for Cilacap waters is the chart datum model DISHIDROS whose the lowest vertical figure toward the IHO is 0.0116(m).

Key words:Tide, Chart datum, MSL, IOC, world tides & world currents 2010
Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.