Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip7639, author = {Monica Pertiwi and Sutomo Kahar and Bandi Sasmito}, title = {ANALISIS KORELASI SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP CURAH HUJAN DENGAN METODE PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2012-2013 (Studi Kasus : Kota Semarang)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { A BSTRAK Setiap tahun Indonesia mengalami dua musim, yaitu musim hujan dengan hujan maksimum terjadi pada bulan Desember-Januari sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juni-Agustus dengan hujan minimum. Namun demikian ada suatu saat terjadi penurunan curah hujan sehingga mengalami kekeringan dan pada saat yang lain curah hujannya meningkat sehingga terjadi banjir. Salah satu penyebab perubahan tersebut adalah adanya perubahan suhu permukaan laut sehingga mempengaruhi atmosfer di atasnya. Misalnya beberapa wilayah di Kota Semarang terkadang mengalami kekeringan saat musim hujan atau terjadi hujan pada saat musim kering. Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka untuk mengetahui nilai rata-rata suhu permukaan laut dalam penelitiaan ini menggunakan metode Penginderaan Jauh dengan mengolah citra NOAA/AVHRR dan untuk mengetahui nilai curah hujan harian rata-rata menggunakan citra satelit TRMM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan korelasi dan pengaruh antara suhu permukaan laut di bagian utara Jawa Tengah (Semarang-Tegal) dengan curah hujan di daratan Semarang pada tahun 2013. Dalam penelitian ini, hasil analisis uji statistik didapatkan hubungan korelasi yang signifikan setiap bulannya selama tahun 2013. Korelasi maksimum terjadi pada bulan basah di bulan November 2012 dengan koefien korelasi sebesar 0.968. Dan korelasi minimum terjadi pada bulan kering yaitu bulan September 2013 dengan koefien korelasi sebesar 0.65. Sedangkan dari hasil analisis regresi diketahui bahwa suhu permukaan laut bagian utara Jawa Tengah mempengaruhi curah hujan di daerah Semarang dengan nilai regresi tertinggi yaitu 0.935 atau 93.5%, dan nilai regresi terendah yaitu 0.167 atau 16.7%. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti suhu di Samudera Pasifik atau suhu global, el nino, la nina, dan aktifitas matahari. Kata Kunci : Penginderaan Jauh, Suhu Permukaan Laut, Curah Hujan ABSTRACK Every year Indonesia experienced two seasons, raining season with the maximum rainfall occurs in December-January while the dry season occurs in June-August with the minimum rainfall. However, there is a rainfall downturn so it experience drought and in other time the rainfall increase so it resulting flood. One of the cause of these changing is because of the temperature changing of the sea surface so it affect the atmosphere above it. E.g., some of the Semarang area sometimes experience dry in the rainfall season or occurs rainfall in the dry season. Along with the technology development, then to know the average value of deep sea surface, this study use a Remote Sensing with NOAA/AVHRR image processing and use TRMM’s Satellite Imaging to know the average value of the rainfall. This study aims to know the correlation relationship and the side-effect between the sea surface’s temperatures in the north area of East Java (Semarang-Tegal) with the rainfall in the Semarang’s mainland in the year 2013. The statistic analysis test results of this study discover a significant correlation relationship every month in the year 2013. The maximum correlation occurs in wet month in November 2012 with coefficient correlation of 0.968. And the minimum correlation occurs in dry month in September 2013 with coefficient correlation of 0.65. While from the regression analysis result note that the sea surface temperature in the north area of Central Java affect the rainfall in Semarang area with the highest regression value of 0.935 or 93.5%, and the lowest regression value is 0.167 or 16,7%. The rest are affect by other factor such as the temperature in the Pacific Ocean or global temperature, el nino, la nina, and the activity of the sun . Keywords : Remote Sensing, Sea Surface’s Temperature, Rainfall }, issn = {2809-9672}, pages = {61--71} doi = {10.14710/jgundip.2015.7639}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/7639} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Setiap tahun Indonesia mengalami dua musim, yaitu musim hujan dengan hujan maksimum terjadi pada bulan Desember-Januari sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juni-Agustus dengan hujan minimum. Namun demikian ada suatu saat terjadi penurunan curah hujan sehingga mengalami kekeringan dan pada saat yang lain curah hujannya meningkat sehingga terjadi banjir. Salah satu penyebab perubahan tersebut adalah adanya perubahan suhu permukaan laut sehingga mempengaruhi atmosfer di atasnya. Misalnya beberapa wilayah di Kota Semarang terkadang mengalami kekeringan saat musim hujan atau terjadi hujan pada saat musim kering.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka untuk mengetahui nilai rata-rata suhu permukaan laut dalam penelitiaan ini menggunakan metode Penginderaan Jauh dengan mengolah citra NOAA/AVHRR dan untuk mengetahui nilai curah hujan harian rata-rata menggunakan citra satelit TRMM.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan korelasi dan pengaruh antara suhu permukaan laut di bagian utara Jawa Tengah (Semarang-Tegal) dengan curah hujan di daratan Semarang pada tahun 2013.
Dalam penelitian ini, hasil analisis uji statistik didapatkan hubungan korelasi yang signifikan setiap bulannya selama tahun 2013. Korelasi maksimum terjadi pada bulan basah di bulan November 2012 dengan koefien korelasi sebesar 0.968. Dan korelasi minimum terjadi pada bulan kering yaitu bulan September 2013 dengan koefien korelasi sebesar 0.65. Sedangkan dari hasil analisis regresi diketahui bahwa suhu permukaan laut bagian utara Jawa Tengah mempengaruhi curah hujan di daerah Semarang dengan nilai regresi tertinggi yaitu 0.935 atau 93.5%, dan nilai regresi terendah yaitu 0.167 atau 16.7%. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti suhu di Samudera Pasifik atau suhu global, el nino, la nina, dan aktifitas matahari.
Kata Kunci : Penginderaan Jauh, Suhu Permukaan Laut, Curah Hujan
ABSTRACK
Every year Indonesia experienced two seasons, raining season with the maximum rainfall occurs in December-January while the dry season occurs in June-August with the minimum rainfall. However, there is a rainfall downturn so it experience drought and in other time the rainfall increase so it resulting flood. One of the cause of these changing is because of the temperature changing of the sea surface so it affect the atmosphere above it. E.g., some of the Semarang area sometimes experience dry in the rainfall season or occurs rainfall in the dry season.
Along with the technology development, then to know the average value of deep sea surface, this study use a Remote Sensing with NOAA/AVHRR image processing and use TRMM’s Satellite Imaging to know the average value of the rainfall.
This study aims to know the correlation relationship and the side-effect between the sea surface’s temperatures in the north area of East Java (Semarang-Tegal) with the rainfall in the Semarang’s mainland in the year 2013.
The statistic analysis test results of this study discover a significant correlation relationship every month in the year 2013. The maximum correlation occurs in wet month in November 2012 with coefficient correlation of 0.968. And the minimum correlation occurs in dry month in September 2013 with coefficient correlation of 0.65. While from the regression analysis result note that the sea surface temperature in the north area of Central Java affect the rainfall in Semarang area with the highest regression value of 0.935 or 93.5%, and the lowest regression value is 0.167 or 16,7%. The rest are affect by other factor such as the temperature in the Pacific Ocean or global temperature, el nino, la nina, and the activity of the sun.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro