Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip6811, author = {Bagus Arianto and Sawitri Subiyanto and Hani'ah Hani'ah}, title = {ANALISIS HUBUNGAN PRODUKTIVITAS IKAN LEMURU DENGAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A MENGGUNAKAN CITRA SATELIT AQUA MODIS (Studi Kasus : Selat Bali)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Selat Bali merupakan perairan yang terletak diantara Pulau Jawa dan Pulau Bali yang merupakan daerah potensial dengan hasil ikan nya yang komoditas utamanya ikan Lemuru. Karena letaknya yang dipengaruhi oleh Laut Jawa dan Samudera Hindia ini menyebabkan perairan selat Bali terdapat banyak nutrien sumber makanan dari ikan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka untuk mengetahui keaadaan perairan Selat Bali dalam penelitiaan ini menggunakan metode Penginderaan Jauh dengan mengolah citra Aqua Modis untuk diambil informasi Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a sebagai parameter kelimpahan ikan Lemuru di Selat Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan korelasi antara jumlah hasil tangkapan ikan Lemuru denagan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a di perairan Selat Bali pada tahun 2011-2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam rentang waktu 3 tahun jumlah hasil tangkapan ikan Lemuru mengalami peningkatan yang fluktuatif dengan puncak rata-rata penangkapan terjadi pada musim barat (November-April). Pada tahun 2011 produksi ikan Lemuru tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 580.803 kg, tahun 2012 produksi tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 752.470 kg, tahun 2013 produksi tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 2.120.447 kg. Dari hasil analisis regresi tunggal hasil tangkapan ikan Lemuru dengan Suhu Permukaan Laut dan hasil tangkapan ikan Lemuru dengan Klorofil-a didapatkan nilai regresi pada musim barat lebih besar dibandingkan dengan musim timur, hal ini menunjukan bahwa ikan Lemuru lebih banyak pada musim barat di perairan Selat Bali. Sedangkan nilai regresi ganda antara hasil tangkapan ikan Lemuru dengan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a menunjukan hasil bahwa ada hubungan nya antara jumlah tangkapan ikan lemuru dengan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a. Kata Kunci : Selat Bali, Lemuru, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a A BSTRACT Bali Strait is water territory located between Java Island and Bali Island where Sardinella is the the main commodity. Because of its location which influenced by Java Sea and Indian Ocean, it causes this area to have lots of nutrient for fish food source. As the technology advances, so to determine the Bali Strait in this using remote sensing method to process the captured image for information Modis Aqua Sea Surface Temperature and Chlorophyll-a as a parameter Sardinella abundance of fish in the Bali Strait sotfware processed using ENVI, ER Mapper , and ArcGIS 10. The aim of this research is to know the correlation between the catch result of Sardinella and the Sea Level Surface temperature in Bali Strait from 2011 to 2013. The result of this research shows that during those three years the catch result of Sardinella has been increased fluctuating with the peak average is occurred during the west monsoon (November-April) In 2011 the highest production of Sardinella was occurred in November as 752 470 kg, in 2013 the highest production occurred in October as up to 2,120,447 kg. From the single regression analysis between Sardinella catching with Seal level Surface Temperature and Sardinella catching with A-chlorophyll obtained regression mark in west monsoon is greater than east monsoon means Sardinella is bigger in the west monsoon in Bali Strait. Whereas, the double regression mark between the Sardinella catching result with of sea surface level temperature and A-chlorophyll shows that there is relationship between the amount of Sardinella catching with the sea surface level temperature and A-chlorophyll. Keywords: Bali Strait, Sardinella, sea surface level temperature, A-chlorophyll }, issn = {2809-9672}, pages = {158--168} doi = {10.14710/jgundip.2014.6811}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/6811} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Selat Bali merupakan perairan yang terletak diantara Pulau Jawa dan Pulau Bali yang merupakan daerah potensial dengan hasil ikan nya yang komoditas utamanya ikan Lemuru. Karena letaknya yang dipengaruhi oleh Laut Jawa dan Samudera Hindia ini menyebabkan perairan selat Bali terdapat banyak nutrien sumber makanan dari ikan.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka untuk mengetahui keaadaan perairan Selat Bali dalam penelitiaan ini menggunakan metode Penginderaan Jauh dengan mengolah citra Aqua Modis untuk diambil informasi Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a sebagai parameter kelimpahan ikan Lemuru di Selat Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan korelasi antara jumlah hasil tangkapan ikan Lemuru denagan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a di perairan Selat Bali pada tahun 2011-2013.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam rentang waktu 3 tahun jumlah hasil tangkapan ikan Lemuru mengalami peningkatan yang fluktuatif dengan puncak rata-rata penangkapan terjadi pada musim barat (November-April). Pada tahun 2011 produksi ikan Lemuru tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 580.803 kg, tahun 2012 produksi tertinggi terjadi pada bulan November sebesar 752.470 kg, tahun 2013 produksi tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 2.120.447 kg. Dari hasil analisis regresi tunggal hasil tangkapan ikan Lemuru dengan Suhu Permukaan Laut dan hasil tangkapan ikan Lemuru dengan Klorofil-a didapatkan nilai regresi pada musim barat lebih besar dibandingkan dengan musim timur, hal ini menunjukan bahwa ikan Lemuru lebih banyak pada musim barat di perairan Selat Bali. Sedangkan nilai regresi ganda antara hasil tangkapan ikan Lemuru dengan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a menunjukan hasil bahwa ada hubungan nya antara jumlah tangkapan ikan lemuru dengan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a.
Kata Kunci : Selat Bali, Lemuru, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a
ABSTRACT
Bali Strait is water territory located between Java Island and Bali Island where Sardinella is the the main commodity. Because of its location which influenced by Java Sea and Indian Ocean, it causes this area to have lots of nutrient for fish food source.
As the technology advances, so to determine the Bali Strait in this using remote sensing method to process the captured image for information Modis Aqua Sea Surface Temperature and Chlorophyll-a as a parameter Sardinella abundance of fish in the Bali Strait sotfware processed using ENVI, ER Mapper , and ArcGIS 10. The aim of this research is to know the correlation between the catch result of Sardinella and the Sea Level Surface temperature in Bali Strait from 2011 to 2013.
The result of this research shows that during those three years the catch result of Sardinella has been increased fluctuating with the peak average is occurred during the west monsoon (November-April)
In 2011 the highest production of Sardinella was occurred in November as 752 470 kg, in 2013 the highest production occurred in October as up to 2,120,447 kg. From the single regression analysis between Sardinella catching with Seal level Surface Temperature and Sardinella catching with A-chlorophyll obtained regression mark in west monsoon is greater than east monsoon means Sardinella is bigger in the west monsoon in Bali Strait. Whereas, the double regression mark between the Sardinella catching result with of sea surface level temperature and A-chlorophyll shows that there is relationship between the amount of Sardinella catching with the sea surface level temperature and A-chlorophyll.
Keywords: Bali Strait, Sardinella, sea surface level temperature, A-chlorophyll
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro