1Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip6796, author = {Avianta Santoso and Arief Nugraha and Arwan Wijaya}, title = {ANALISIS ANCAMAN BENCANA EROSI PADA KAWASAN DAS BERINGIN KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {3}, number = {4}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { ABSTRAK Daerah Aliran Sungai Beringin merupakan salah satu daerah aliran sungai terbesar di Kota Semarang dengan curah hujan tertinggi. Wilayah hulu adalah daerah yang berfungsi sebagai daerah konservasi, tangkapan hujan, dan pengelolaan lingkungan DAS. Tujuan pengelolaan DAS antara lain mengendalikan dan mencegah erosi tanah, mengoptimalkan air tanah, dan menjaga lingkungan hidup. Faktanya lahan konservasi pada wilayah hulu telah banyak yang beralih fungsi. Hal itu akan memicu kejadian bencana salah satunya disebut erosi. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat bahaya erosi pada wilayah DAS Beringin pada tahun 2013 dan mengkaji parameter yang mempengaruhi besarnya tingkat erosi. Perhitungan erosi menggunakan metode RUSLE (Revised Soil Lost Equation ) dan indeks topografi dihasilkan dengan menghitung faktor kemiringan dan panjang lereng. Tutupan lahan terbaru dihasilkan dari digitasi on screen citra google earth tahun perekaman 2012. Perhitungan erosi dan pengolahan parameter erosi dilakukan dengan teknologi Sistem Informasi Geografis. Hasil dari penelitian ini berupa peta tingkat bahaya erosi yang dibagi menjadi 5 kelas, yaitu : sangat ringan, ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Dari hasil perhitungan dihasilkan tingkat bahaya erosi dengan tingkat sangat ringan sebesar 20,39 km 2 (68%), ringan sebesar 3,83 km 2 (13%), sedang sebesar 3,77 km 2 (12%), berat sebesar 1,68 km 2 (6%), sangat berat sebesar 0.19 km 2 (0,6%). Kata kunci : Erosi, RUSLE, DAS Beringin, SIG ABSTRACT Beringin watershed is one of the largest watersheds in the Semarang City with the highest rainfall in Semarang City. The upstream area is an area that served as conservation area, rain catchment, and watershed environmental management. The purposes of watershed management is controling and preventing soil erosion, optimizing groundwater, and protecting the environment. The fact is land conservation in the upstream area has switched into others function. It will trigger one of catastrophic incident which is called erosion. The purpose of this study is to determine the danger level of erosion in Beringin watershed area in 2013 and to review the parameters that affect the level of erosion. Erosion calculation is using RUSLE (Revised Soil Lost Equation) method and the topography index was generated from the slope value and slope length factors. Latest land cover was generated from on-screen digitized image from 2012 google earth image. The erosion level calculation and the erosion parameter are using Geographic Information System technology. The results of this study is erosion potential maps that is divided into five classes, namely: very mild, mild, moderate, severe, and highly severe. From the calculation result of erosion hazard potential, as a very mild level at 20,39 km 2 (68%), mild at 3,83 km 2 (13%), moderate at 3,77 km 2 (12%), severe at 1,68 km 2 (6%), very severe at 1,9 km 2 (0,6%). Keywords : Erosion , RUSLE, Beringin Watershed, GIS }, issn = {2809-9672}, pages = {60--68} doi = {10.14710/jgundip.2014.6796}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/6796} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Daerah Aliran Sungai Beringin merupakan salah satu daerah aliran sungai terbesar di Kota Semarang dengan curah hujan tertinggi. Wilayah hulu adalah daerah yang berfungsi sebagai daerah konservasi, tangkapan hujan, dan pengelolaan lingkungan DAS. Tujuan pengelolaan DAS antara lain mengendalikan dan mencegah erosi tanah, mengoptimalkan air tanah, dan menjaga lingkungan hidup. Faktanya lahan konservasi pada wilayah hulu telah banyak yang beralih fungsi. Hal itu akan memicu kejadian bencana salah satunya disebut erosi.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat bahaya erosi pada wilayah DAS Beringin pada tahun 2013 dan mengkaji parameter yang mempengaruhi besarnya tingkat erosi. Perhitungan erosi menggunakan metode RUSLE (Revised Soil Lost Equation) dan indeks topografi dihasilkan dengan menghitung faktor kemiringan dan panjang lereng. Tutupan lahan terbaru dihasilkan dari digitasi on screen citra google earth tahun perekaman 2012. Perhitungan erosi dan pengolahan parameter erosi dilakukan dengan teknologi Sistem Informasi Geografis.
Hasil dari penelitian ini berupa peta tingkat bahaya erosi yang dibagi menjadi 5 kelas, yaitu : sangat ringan, ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Dari hasil perhitungan dihasilkan tingkat bahaya erosi dengan tingkat sangat ringan sebesar 20,39 km2 (68%), ringan sebesar 3,83 km2 (13%), sedang sebesar 3,77 km2 (12%), berat sebesar 1,68 km2 (6%), sangat berat sebesar 0.19 km2 (0,6%).
Kata kunci : Erosi, RUSLE, DAS Beringin, SIG
ABSTRACT
Beringin watershed is one of the largest watersheds in the Semarang City with the highest rainfall in Semarang City. The upstream area is an area that served as conservation area, rain catchment, and watershed environmental management. The purposes of watershed management is controling and preventing soil erosion, optimizing groundwater, and protecting the environment. The fact is land conservation in the upstream area has switched into others function. It will trigger one of catastrophic incident which is called erosion.
The purpose of this study is to determine the danger level of erosion in Beringin watershed area in 2013 and to review the parameters that affect the level of erosion. Erosion calculation is using RUSLE (Revised Soil Lost Equation) method and the topography index was generated from the slope value and slope length factors. Latest land cover was generated from on-screen digitized image from 2012 google earth image. The erosion level calculation and the erosion parameter are using Geographic Information System technology.
The results of this study is erosion potential maps that is divided into five classes, namely: very mild, mild, moderate, severe, and highly severe. From the calculation result of erosion hazard potential, as a very mild level at 20,39 km2 (68%), mild at 3,83 km2 (13%), moderate at 3,77 km2 (12%), severe at 1,68 km2 (6%), very severe at 1,9 km2 (0,6%).
Keywords : Erosion , RUSLE, Beringin Watershed, GIS
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro