skip to main content

ANALISIS PERUBAHAN KERAPATAN VEGETASI HUTAN JATI DENGAN METODE INDEKS VEGETASI NDVI (Studi Kasus: Kawasan KPH Randublatung Blora)

Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 21 Jul 2014.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

            Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan hutan, terutama hutan jati. KPH Randublatung merupakan KPH terbesar di wilayah Kabupaten Blora. Penebangan liar (illegal logging) di kawasan KPH Randublatung menyebabkan berkurangnya jumlah pohon jati dan luas vegetasi hutan jati. Akibat dari berkurangnya vegetasi hutan jati dapat menyebabkan perubahan musim yang tidak menentu dan beberapa fauna hutan kehilangan habitatnya.

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luas dan kerapatan vegetasi hutan jati di kawasan KPH Randublatung. Metode yang digunakan untuk mengetahui untuk mengetahui kerapatan vegetasi hutan jati yaitu berdasarkan analisis indeks vegetasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Indeks) dengan menggunakan citra Landsat 7 ETM+ tahun perekaman 2000 dan 2011.

            Berdasarkan dari hasil pengolahan data, pada tahun 2000 luas vegetasi hutan jati di kawasan KPH Randublatung seluas 25.528,33 ha, dengan tingkat kerapatan sedang memiliki nilai tertinggi yang didapat dari analisis indeks vegetasi NDVI yaitu seluas 10.815,45 ha. Sedangkan pada tahun 2011 luas vegetasi hutan jati di KPH Randublatung seluas 12.451,37 ha, dengan tingkat kerapatan jarang memiliki nilai tertinggi yaitu seluas 5.105,77 ha. Dengan demikian dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2011 tutupan lahan vegetasi hutan jati di kawasan KPH Randublatung mengalami perubahan seluas 13.076,96 ha.

 

Kata Kunci :  kerapatan vegetasi, hutan jati, NDVI, citra Landsat 7 ETM+, KPH Randublatung

 

ABSTRACT

Most of the area Blora Regency is covered by forest, especially Jati forests. Unity Forest Perhutani Officials (KPH) Randublatung is the largest KPH in the Blora Regency. Illegal logging in the KPH Randublatung result in less quantity of Jati trees and large of forest vegetation. As a result of the reduced Jati forest vegetation can cause errotic seasonal changes and some animal loss their cage.

This study aims to determine the change in the density of vegetation and extensive Jati forests in the KPH Randublatung. The method used to determine the density of the forest vegetation to determine the identity that is based on the analysis of vegetation index NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) using image Landsat 7 ETM + recording in 2000 and 2011.

Based on the results of data processing, in 2000 area forest vegetation in the KPH Randubltung of 25.528.33 ha, with does not too heavy density has the highest value obtained from the analysis of vegetation index NDVI is an area of 10.815,33 ha. Meanwhile in 2011 area forest vegetation in the KPH Randublatung of  12.451,37 ha, with rare densities has highest value area of 5.105,77 ha. Thus from 2000 to 2011 land cover Jati forest vegetation in the KPH Randublatung changing area of 13.076,96 ha.

 

Keywords :  density of vegetation, jati forest, NDVI, image Landsat 7 ETM +, KPH Randublatung

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.