1Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275", Indonesia
2Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip52662, author = {Nor Lela Anggraeni and Auriel Suci Sekar Purnama and Andri Suprayogi and Arief Laila Nugraha}, title = {Penilaian Kerawanan Cagar Budaya dari Ancaman Multi Bencana Berbasis SIG dan AHP di Kota Yogyakarta}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {14}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Ancaman; Multi Bencana; Cagar Budaya; AHP}, abstract = { Kota Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki 305 objek cagar budaya yang tersebar dalam bentuk benda, bangunan, struktur, dan situs dari berbagai periode sejarah. Namun, keberadaan cagar budaya tersebut menghadapi kerentanan terhadap berbagai ancaman bencana. seperti gempa bumi, kebakaran bangunan, cuaca ekstrem, dan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan ancaman multi bencana di Kota Yogyakarta dan mengklasifikasikan tingkat kerawanan cagar budaya dari ancaman multi bencana. Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan parameter-parameter dalam memetakan ancaman multi bencana. Berdasarkan hasil peta ancaman multi bencana menunjukkan tiga kelas ancaman, kelas rendah sebesar 4.09%, kelas sedang sebesar 72.02%, sedangkan kelas tinggi sebesar 23.89%. Hasil verifikasi multi bencana menunjukkan bahwa Kecamatan Umbulharjo dan Kecamatan Kotagede memiliki ancaman empat bencana yaitu gempa bumi, kebakaran bangunan, banjir, dan cuaca ekstrem, sedangkan Kecamatan Tegalrejo, Kecamatan Gondokusuman, Kecamatan Umbulharjo, dan Kecamatan Kotagede berisiko tinggi terhadap kombinasi kebakaran bangunan, cuaca ekstrem, dan banjir, beberapa kecamatan lain memiliki ancaman terhadap cuaca ekstrem dan kebakaran bangunan. Sementara itu, Kecamatan Kraton hanya terdampak cuaca ekstrem. Hasil klasifikasi sebaran cagar budaya terhadap pemetaan ancaman multi bencana, diketahui bahwa tingkat kerawanan sebagian besar cagar budaya (80.33%) berada pada zona kerawanan sedang yang terdiri dari 245 objek (202 bangunan, 21 struktur, 12 situs, dan 10 benda). Sebesar 12.46% cagar budaya berada dalam zona tinggi yang terdiri dari 38 objek (18 bangunan, 16 struktur, 2 situs, dan 2 benda). Serta, kerawanan rendah (7.21%) yang terdiri dari 22 objek (15 bangunan, 5 struktur, dan 2 benda). }, issn = {2809-9672}, pages = {61--71} doi = {10.14710/jgundip.2025.52662}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/52662} }
Refworks Citation Data :
Kota Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki 305 objek cagar budaya yang tersebar dalam bentuk benda, bangunan, struktur, dan situs dari berbagai periode sejarah. Namun, keberadaan cagar budaya tersebut menghadapi kerentanan terhadap berbagai ancaman bencana. seperti gempa bumi, kebakaran bangunan, cuaca ekstrem, dan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan ancaman multi bencana di Kota Yogyakarta dan mengklasifikasikan tingkat kerawanan cagar budaya dari ancaman multi bencana. Penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotan parameter-parameter dalam memetakan ancaman multi bencana. Berdasarkan hasil peta ancaman multi bencana menunjukkan tiga kelas ancaman, kelas rendah sebesar 4.09%, kelas sedang sebesar 72.02%, sedangkan kelas tinggi sebesar 23.89%. Hasil verifikasi multi bencana menunjukkan bahwa Kecamatan Umbulharjo dan Kecamatan Kotagede memiliki ancaman empat bencana yaitu gempa bumi, kebakaran bangunan, banjir, dan cuaca ekstrem, sedangkan Kecamatan Tegalrejo, Kecamatan Gondokusuman, Kecamatan Umbulharjo, dan Kecamatan Kotagede berisiko tinggi terhadap kombinasi kebakaran bangunan, cuaca ekstrem, dan banjir, beberapa kecamatan lain memiliki ancaman terhadap cuaca ekstrem dan kebakaran bangunan. Sementara itu, Kecamatan Kraton hanya terdampak cuaca ekstrem. Hasil klasifikasi sebaran cagar budaya terhadap pemetaan ancaman multi bencana, diketahui bahwa tingkat kerawanan sebagian besar cagar budaya (80.33%) berada pada zona kerawanan sedang yang terdiri dari 245 objek (202 bangunan, 21 struktur, 12 situs, dan 10 benda). Sebesar 12.46% cagar budaya berada dalam zona tinggi yang terdiri dari 38 objek (18 bangunan, 16 struktur, 2 situs, dan 2 benda). Serta, kerawanan rendah (7.21%) yang terdiri dari 22 objek (15 bangunan, 5 struktur, dan 2 benda).
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro