BibTex Citation Data :
@article{JGUndip4714, author = {Yanies Meiyanti and Arief Nugraha and Sutomo Kahar}, title = {Kajian Area Tercemar Pada Jaringan Pembuangan Limbah Batik Kota Pekalongan Menggunakan Sistem Informasi Geografis}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {3}, number = {1}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Pembuangan limbah batik yang belum dikelola dengan baik di Kota Pekalongan Pembuangan limbah batik yang belum dikelola dengan baik di Kota Pekalongan khususnya di Kecamatan Buaran mengakibatkan pencemaran sungai yang berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Pembuatan jaringan pembuangan limbah batik dan permodelan secara spasial berfungsi sebagai basis data distribusi pembuangan limbah pabrik batik serta untuk mengetahui luasan area yang terkena pencemaran limbah cair yang berasal dari pabrik batik tersebut. Untuk mengetahui klasifikasi pencemaran yang terjadi di Sungai Pekalongan, digunakan Metode Indeks Pencemaran berdasarkan Kep-MENLH N0.115 tahun 2003. Selanjutnya untuk menganalisis area yang tercemar digunakan software ArcGIS sehingga mendapatkan area yang mengalami pencemaran. Data yang digunakan antara lain nilai BOD (Biochemical Oksigen Demand), dan COD (Chemical Oksigen Demand) insitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi tingkat pencemaran yang terjadi dan memetakan sebaran spasial daerah yang mengalami pencemaran pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran pada tahun 2010 hingga tahun 2013, Sungai Pekalongan berada pada tingkat cemar ringan, dengan hasil sebaran tahun 2010 hingga 2013 nilai tertinggi untuk BOD berkisar antara 10-20 mg/L sedangkan untuk COD berkisar antara 60-98 mg/L dan daerah yang mengalami cemar ringan secara empat tahun berturut-turut adalah wilayah Kuripan Lor, Sapuro, dan Kaputran. Hasil klasifikasi tersebut akan disajikan sebagai model spasial dalam SIG (Sistem Informasi Geografis). Kata kunci: Jaringan Pembuangan Limbah Batik, Nilai Indeks Pencemaran, SIG }, issn = {2809-9672}, doi = {10.14710/jgundip.2014.4714}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/4714} }
Refworks Citation Data :
Pembuangan limbah batik yang belum dikelola dengan baik di Kota Pekalongan Pembuangan limbah batik yang belum dikelola dengan baik di Kota Pekalongan khususnya di Kecamatan Buaran mengakibatkan pencemaran sungai yang berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Pembuatan jaringan pembuangan limbah batik dan permodelan secara spasial berfungsi sebagai basis data distribusi pembuangan limbah pabrik batik serta untuk mengetahui luasan area yang terkena pencemaran limbah cair yang berasal dari pabrik batik tersebut.
Untuk mengetahui klasifikasi pencemaran yang terjadi di Sungai Pekalongan, digunakan Metode Indeks Pencemaran berdasarkan Kep-MENLH N0.115 tahun 2003. Selanjutnya untuk menganalisis area yang tercemar digunakan software ArcGIS sehingga mendapatkan area yang mengalami pencemaran. Data yang digunakan antara lain nilai BOD (Biochemical Oksigen Demand), dan COD (Chemical Oksigen Demand) insitu tahun 2010, 2011, 2012, 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui klasifikasi tingkat pencemaran yang terjadi dan memetakan sebaran spasial daerah yang mengalami pencemaran pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013.
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran pada tahun 2010 hingga tahun 2013, Sungai Pekalongan berada pada tingkat cemar ringan, dengan hasil sebaran tahun 2010 hingga 2013 nilai tertinggi untuk BOD berkisar antara 10-20 mg/L sedangkan untuk COD berkisar antara 60-98 mg/L dan daerah yang mengalami cemar ringan secara empat tahun berturut-turut adalah wilayah Kuripan Lor, Sapuro, dan Kaputran. Hasil klasifikasi tersebut akan disajikan sebagai model spasial dalam SIG (Sistem Informasi Geografis).
Kata kunci: Jaringan Pembuangan Limbah Batik, Nilai Indeks Pencemaran, SIG
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro