1Departemen Teknik Komputer, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
2Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip45401, author = {Ismed Isbilly and Fauzi Amarrohman and Hana Firdaus}, title = {Pemetaan Potensi Pengembanga Kawasan Permukiman di Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Menggunakan Metode Sistem Informasi Geografis}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {14}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah pengembangan di Kabupaten Jepara yang dimana perencanaan wilayahnya berupa sistem pusat permukiman untuk pusat kegiatan lokal (PKL) menurut Perda Kabupaten Jepara Nomor 2 Tahun 2011. Persatuan data Jepara jumlah pertumbuhan penduduk Kecamatan Jepara mencapai 1,84% pada periode tahun 2021-2022 melebihi pertumbuhan penduduk Kabupaten Jepara secara keseluruhan yang sebesar 1,77%. Adanya peningkatan penduduk yang berimplikasi meningkatnya permintaan mengenai perumahan dan permukiman di Kecamatan Jepara, maka terdapat beberapa yang harus dikaji di area studi terkait kesesuaian lahan permukiman maupun arahan rekomendasi untuk kedepannya jika terdapat wilayah yang sesuai untuk dijadikan kawasan permukiman. Metode yang digunakan yaitu Sistem Informasi Geografis untuk proses analisis data spasial mengenai kesesuaian potensi lahan dan yang digunakan adalah AHP untuk menunjukkan besar bobot pengaruh dari parameter yang digunakan. Integrasi kedua metode ini diharapkan dapat memberikan analisis yang lebih komprehensif dan akurat terkait dengan aspek spasial dan kriteria pengambilan keputusan terhadap Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Jepara. Hasil perhitungan AHP menentukan kesesuaian potensi lahan permukiman dengan beberapa parameter bobot tertinggi yaitu jenis tanah sebesar 17,59% selain itu, analisis kesesuaian lahan potensi pembangunan permukiman mayoritas “sangat sesuai yaitu 58%, tingkat kesesuaian potensi pengembangan permukiman terhadap RDTR “sangat sesuai” dengan luasan tertinggi 1563,509 ha dengan hasil verifikasi kesesuaian lahan yang dilakukan sebanyak 84 dari 90 titik telah sesuai, sehingga akurasi yang diperoleh adalah 93,33%, dan tingkat kesesuaian daerah prioritas potensi pengembangan permukiman terhadap RDTR memiliki 3 kelompok dengan area paling besar yaitu Kelompok Prioritas 1 memiliki kelas kesesuaian lahan “Sangat Sesuai” dan sesuai dengan RDTR memiliki luas yang mencapai 376,067 ha. }, issn = {2809-9672}, pages = {51--60} doi = {10.14710/jgundip.2025.45401}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/45401} }
Refworks Citation Data :
Kecamatan Jepara merupakan salah satu wilayah pengembangan di Kabupaten Jepara yang dimana perencanaan wilayahnya berupa sistem pusat permukiman untuk pusat kegiatan lokal (PKL) menurut Perda Kabupaten Jepara Nomor 2 Tahun 2011. Persatuan data Jepara jumlah pertumbuhan penduduk Kecamatan Jepara mencapai 1,84% pada periode tahun 2021-2022 melebihi pertumbuhan penduduk Kabupaten Jepara secara keseluruhan yang sebesar 1,77%. Adanya peningkatan penduduk yang berimplikasi meningkatnya permintaan mengenai perumahan dan permukiman di Kecamatan Jepara, maka terdapat beberapa yang harus dikaji di area studi terkait kesesuaian lahan permukiman maupun arahan rekomendasi untuk kedepannya jika terdapat wilayah yang sesuai untuk dijadikan kawasan permukiman. Metode yang digunakan yaitu Sistem Informasi Geografis untuk proses analisis data spasial mengenai kesesuaian potensi lahan dan yang digunakan adalah AHP untuk menunjukkan besar bobot pengaruh dari parameter yang digunakan. Integrasi kedua metode ini diharapkan dapat memberikan analisis yang lebih komprehensif dan akurat terkait dengan aspek spasial dan kriteria pengambilan keputusan terhadap Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Jepara. Hasil perhitungan AHP menentukan kesesuaian potensi lahan permukiman dengan beberapa parameter bobot tertinggi yaitu jenis tanah sebesar 17,59% selain itu, analisis kesesuaian lahan potensi pembangunan permukiman mayoritas “sangat sesuai yaitu 58%, tingkat kesesuaian potensi pengembangan permukiman terhadap RDTR “sangat sesuai” dengan luasan tertinggi 1563,509 ha dengan hasil verifikasi kesesuaian lahan yang dilakukan sebanyak 84 dari 90 titik telah sesuai, sehingga akurasi yang diperoleh adalah 93,33%, dan tingkat kesesuaian daerah prioritas potensi pengembangan permukiman terhadap RDTR memiliki 3 kelompok dengan area paling besar yaitu Kelompok Prioritas 1 memiliki kelas kesesuaian lahan “Sangat Sesuai” dan sesuai dengan RDTR memiliki luas yang mencapai 376,067 ha.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro