1Department of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
2Departement of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
3Departement of Geodetic Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip34400, author = {Muhammad Aryasatya and Yudo Prasetyo and Yasser Wahyuddin}, title = {ANALISIS DAMPAK KEBAKARAN HUTAN TERHADAP PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAN HABITAT KAWASAN LINDUNG DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS MENGGUNAKAN METODE POLARIMETRIK}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {11}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {Gajah Sumatera, Kebakaran, Polarimetrik, Tutupan Lahan}, abstract = { Kebakaran merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan tutupan lahan di wilayah kawasan lindung. Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu wilayah kawasan lindung yang selalu terjadi kebakaran setiap tahun yang menyebabkan berkurangnya wilayah hutan dan menyebabkan satwa disana menjadi rentan. Gajah Sumatera sebagai hewan endemik di Way Kambas sangat rentan terhadap bencana tersebut. Sistem radar sebagai sistem yang dapat memetakan berbagai permukaan tanpa terhalang oleh gangguan awan berperan sangat penting. Dengan memanfaatkan sistem radar dapat dilakukan identifikasi perubahan tutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Sentinel-1A pada pengolahan menggunakan metode polarimetrik dengan Unsupervised Wishart Classification dalam menganalisis dampak kebakaran hutan terhadap perubahan tutupan lahan dan Gajah Sumatera di tahun 2019. Hasil pengolahan polarimetrik pada Taman Nasional Way Kambas menghasilkan nilai rentang Entropy sebesar 0,534 – 0,615 dan nilai rentang Alpha sebesar 21,158 – 24,222. Berdasarkan nilai yang didapatkan menghasilkan 5 jenis klasifikasi meliputi tidak terdefinisi, ilalang, lahan kosong, vegetasi jarang dan vegetasi rapat. Dampak kebakaran yang terjadi terhadap tutupan lahan dari bulan Desember 2018 hingga Desember 2019 menyebabkan vegetasi rapat mengalami penurunan seluas 1,805 Ha. Vegetasi jarang mengalami penurunan seluas 47,756 Ha. dan Ilalang mengalami kenaikan sebesar 60,081 dan Lahan kosong mengalami penurunan seluas 13,922 Ha. Dampak kebakaran terhadap Gajah Sumatera memiliki dampak terhadap daerah jelajah dari Gajah Sumatera. Dampak kebakaran menyebabkan daerah seluas 12.943,28 Ha dari seluruh luasan daerah jelajah Gajah Sumatera. Tetapi, dampak kebakaran terhadap Gajah Sumatera dapat dibilang cukup minimal dikarenakan tidak adanya Gajah Sumatera yang mati. }, issn = {2809-9672}, pages = {101--110} doi = {10.14710/jgundip.2022.34400}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/34400} }
Refworks Citation Data :
Kebakaran merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan tutupan lahan di wilayah kawasan lindung. Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu wilayah kawasan lindung yang selalu terjadi kebakaran setiap tahun yang menyebabkan berkurangnya wilayah hutan dan menyebabkan satwa disana menjadi rentan. Gajah Sumatera sebagai hewan endemik di Way Kambas sangat rentan terhadap bencana tersebut. Sistem radar sebagai sistem yang dapat memetakan berbagai permukaan tanpa terhalang oleh gangguan awan berperan sangat penting. Dengan memanfaatkan sistem radar dapat dilakukan identifikasi perubahan tutupan lahan. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan Sentinel-1A pada pengolahan menggunakan metode polarimetrik dengan Unsupervised Wishart Classification dalam menganalisis dampak kebakaran hutan terhadap perubahan tutupan lahan dan Gajah Sumatera di tahun 2019. Hasil pengolahan polarimetrik pada Taman Nasional Way Kambas menghasilkan nilai rentang Entropy sebesar 0,534 – 0,615 dan nilai rentang Alpha sebesar 21,158 – 24,222. Berdasarkan nilai yang didapatkan menghasilkan 5 jenis klasifikasi meliputi tidak terdefinisi, ilalang, lahan kosong, vegetasi jarang dan vegetasi rapat. Dampak kebakaran yang terjadi terhadap tutupan lahan dari bulan Desember 2018 hingga Desember 2019 menyebabkan vegetasi rapat mengalami penurunan seluas 1,805 Ha. Vegetasi jarang mengalami penurunan seluas 47,756 Ha. dan Ilalang mengalami kenaikan sebesar 60,081 dan Lahan kosong mengalami penurunan seluas 13,922 Ha. Dampak kebakaran terhadap Gajah Sumatera memiliki dampak terhadap daerah jelajah dari Gajah Sumatera. Dampak kebakaran menyebabkan daerah seluas 12.943,28 Ha dari seluruh luasan daerah jelajah Gajah Sumatera. Tetapi, dampak kebakaran terhadap Gajah Sumatera dapat dibilang cukup minimal dikarenakan tidak adanya Gajah Sumatera yang mati.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro