Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip29752, author = {Naufal Dwiakram and Fauzi Amarrohman and Yudo Prasetyo}, title = {STUDI PENURUNAN MUKA TANAH MENGGUNAKAN DINSAR TAHUN 2017 - 2020 (Studi Kasus: Pesisir Kecamatan Sayung, Demak)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {10}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {Sayung, Penurunan Muka Tanah, DInSAR, GNSS, Sentinel-1}, abstract = { ABSTRAK Kecamatan Sayung merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Demak di bagian pesisir utara pulau Jawa. Wilayah ini merupakan dataran yang terbentuk dari endapan tanah aluvial yang tergolong muda. Pada wilayah ini banyak berdiri bangunan industri dan juga banyak dijumpai kawasan pemukiman, sehingga menambah pembebanan terhadap tanah aluvial yang masih mungkin untuk terjadi kompaksi. Dengan adanya fenomena tersebut diperlukan pemantauan secara berkelanjutan untuk mengetahui dari dampak yang timbul seiring berjalannya waktu. Metode DInSAR dimanfaatkan dalam penelitian ini untuk memantau fenomena tersebut. Metode DInSAR dipilih karena memiliki kemampuan untuk melakukan pengamatan di area yang luas dengan waktu yang cepat. Data yang digunakan adalah 6 citra satelit Sentinel-1A mode IW yang diakuisisi pada tahun 2017-2020. Metode DInSAR menggunakan two-pass interferometry dengan bantuan DEM SRTM 1 arcsec sebagai referensi topografi. Survei pengamatan GNSS dilakukan untuk validasi hasil DInSAR karena dianggap lebih teliti dalam hal akurasi. Hasil nilai penurunan muka tanah Kecamatan Sayung yang didapatkan dari metode DInSAR rata-rata sebesar 4,55 ±1 cm/tahun. Hasil dari DInSAR selanjutnya di validasi dengan data GNSS. Kedua data tersebut memiliki standar deviasi sebesar 0,68 cm. Dari hasil penelitian juga dilakukan analisis mengenai kajian geologis wilayah penelitian serta efek dari penggunaan lahan pada Kecamatan Sayung terhadap penurunan muka tanah yang terjadi. Berdasarkan analisis tersebut ditemukan pola yang mirip antara besarnya penurunan muka tanah dengan laju pemadatan tanah alami serta dampak penggunaan lahan untuk kawasan industri dan pemukiman. }, issn = {2809-9672}, pages = {269--276} doi = {10.14710/jgundip.2021.29752}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/29752} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kecamatan Sayung merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Demak di bagian pesisir utara pulau Jawa. Wilayah ini merupakan dataran yang terbentuk dari endapan tanah aluvial yang tergolong muda. Pada wilayah ini banyak berdiri bangunan industri dan juga banyak dijumpai kawasan pemukiman, sehingga menambah pembebanan terhadap tanah aluvial yang masih mungkin untuk terjadi kompaksi. Dengan adanya fenomena tersebut diperlukan pemantauan secara berkelanjutan untuk mengetahui dari dampak yang timbul seiring berjalannya waktu. Metode DInSAR dimanfaatkan dalam penelitian ini untuk memantau fenomena tersebut.
Metode DInSAR dipilih karena memiliki kemampuan untuk melakukan pengamatan di area yang luas dengan waktu yang cepat. Data yang digunakan adalah 6 citra satelit Sentinel-1A mode IW yang diakuisisi pada tahun 2017-2020. Metode DInSAR menggunakan two-pass interferometry dengan bantuan DEM SRTM 1 arcsec sebagai referensi topografi. Survei pengamatan GNSS dilakukan untuk validasi hasil DInSAR karena dianggap lebih teliti dalam hal akurasi.
Hasil nilai penurunan muka tanah Kecamatan Sayung yang didapatkan dari metode DInSAR rata-rata sebesar 4,55 ±1 cm/tahun. Hasil dari DInSAR selanjutnya di validasi dengan data GNSS. Kedua data tersebut memiliki standar deviasi sebesar 0,68 cm. Dari hasil penelitian juga dilakukan analisis mengenai kajian geologis wilayah penelitian serta efek dari penggunaan lahan pada Kecamatan Sayung terhadap penurunan muka tanah yang terjadi. Berdasarkan analisis tersebut ditemukan pola yang mirip antara besarnya penurunan muka tanah dengan laju pemadatan tanah alami serta dampak penggunaan lahan untuk kawasan industri dan pemukiman.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro