Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip29622, author = {Nurrabia Fitriani and nurhadi Bashit and firman Hadi}, title = {ANALISIIS PEMETAAN DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN (FISHING GROUND) DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS DAN PARAMETER OSEANOGRAFI}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {10}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {Algoritma, Fishing Ground, Hasil Tangkapan Ikan, Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut}, abstract = { ABSTRAK Perairan Semarang memiliki ketersediaan sumberdaya perikanan yang melimpah akan tetapi terkuak fakta bahwa masih banyak nelayan Tambak Lorok yang berada pada taraf ekonomi yang belum sejahtera karena tidak memperoleh banyak tangkapan ikan.. Nelayan Tambak Lorok juga menghadapi permasalahan pada biaya bahan bakar dan cuaca buruk. Cuaca buruk dapat mengakibatkan beberapa nelayan Tambak Lorok beralih profesi karena tidak lagi dapat melaut. Variabel cuaca yang mempengaruhi produktifitas nelayan antara lain seperti curah hujan, suhu udara, serta gelombang. Kenaikan suhu udara akan meningkatkan naiknya suhu air. Curah hujan yang tinggi juga mempengaruhi tingkat keasaman air menurun. Nelayan Tambak Lorok masih menggunakan cara tradisional dalam penangkapan ikan. Oleh karena itu, nelayan perlu mengetaui area potensi tangkapan ikan dengan memanfaatkan teknologi sehingga meningkatkan hasil tangkapan ikan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menentukan zona perkiraan penangkapan ikan dengan memanfaatkan data satelit TERRA MODIS yang dapat mendeteksi suhu permukaan laut dan klorofil-a. Algoritma Single image edge detection (SIED) adalah algoritma yang digunakan dalam menentukan area potensial penangkapan ikan. Algoritma ini dirancang untuk mendeteksi front pada citra temperatur permukaan laut. Data citra yang diamati dimulai dari tahun 2017 sampai dengan 2019 pada bulan Oktober hingga Desember.. Pada bulan Oktober 2017 dihasilkan 5 titik daerah potensial penangkapan ikan yang ditandai dengan nilai klorofil-a kurang dari 0,2 mg/m³ dan suhu permukaan laut berkisar antara 29,87 °C – 30,54 °C. Bulan November 2017 dihasilkan 6 titik daerah potensial penangkapan ikan yang ditandai dengan nilai klorofil-a lebih dari 0,2 mg/m³ dan suhu permukaan laut berkisar 31,00 °C – 31, 33°C. Validasi dilakukan dengan menganalisis hasil pengolahan citra dengan data hasil tangkapan ikan yang diperoleh dari Dinas Perikanan Kota Semarang. Kata Kunci: : Algoritma, Fishing Ground, Hasil Tangkapan Ikan, Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut ABSTRACT Semarang's waters have abundant fishery resources but it is revealed that there are still many fishermen of Tambak Lorok who are at an economic level who are not prosperous because they do not get many fish catches. Tambak Lorok fishermen also face problems with fuel costs and bad weather. Bad weather can result in some Tambak Lorok fishermen switching professions because they can not longer sea. Weather variables that affect fishermen's productivity include rainfall, air temperature, and waves. Rising air temperature will increase the rising water temperature. High rainfall also affects water acidity levels. Tambak Lorok fishermen still use the traditional way of fishing. Therefore, fishermen need to monitor the area of potential fishing by utilizing technology to improve the catch. Based on this, the study determined the estimated fishing zone by utilizing TERRA MODIS satellite data that can detect sea surface temperatures and chlorophyll-a. The Single image edge detection (SIED) algorithm is an algorithm used in determining potential areas of fishing. The algorithm is designed to detect fronts in sea surface temperature imagery. Imagery data observed from 2017 to 2019 from October to December . In October 2017 5 points of potential fishing were produced marked with a chlorophyll-a value of less than 0.2 mg/m³ and sea surface temperatures ranging from 29.87 °C – 30.54 °C. In November 2017, 6 potential fishing points were produced marked with chlorophyll-a values of more than 0.2 mg/m³ and sea surface temperatures ranging from 31.00 °C – 31,33°C. . Validation is done by analyzing the results of image processing with data of fish catches obtained from the Fisheries Office of Semarang City . }, issn = {2809-9672}, pages = {50--58} doi = {10.14710/jgundip.2021.29622}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/29622} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Perairan Semarang memiliki ketersediaan sumberdaya perikanan yang melimpah akan tetapi terkuak fakta bahwa masih banyak nelayan Tambak Lorok yang berada pada taraf ekonomi yang belum sejahtera karena tidak memperoleh banyak tangkapan ikan.. Nelayan Tambak Lorok juga menghadapi permasalahan pada biaya bahan bakar dan cuaca buruk. Cuaca buruk dapat mengakibatkan beberapa nelayan Tambak Lorok beralih profesi karena tidak lagi dapat melaut. Variabel cuaca yang mempengaruhi produktifitas nelayan antara lain seperti curah hujan, suhu udara, serta gelombang. Kenaikan suhu udara akan meningkatkan naiknya suhu air. Curah hujan yang tinggi juga mempengaruhi tingkat keasaman air menurun. Nelayan Tambak Lorok masih menggunakan cara tradisional dalam penangkapan ikan. Oleh karena itu, nelayan perlu mengetaui area potensi tangkapan ikan dengan memanfaatkan teknologi sehingga meningkatkan hasil tangkapan ikan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menentukan zona perkiraan penangkapan ikan dengan memanfaatkan data satelit TERRA MODIS yang dapat mendeteksi suhu permukaan laut dan klorofil-a. Algoritma Single image edge detection (SIED) adalah algoritma yang digunakan dalam menentukan area potensial penangkapan ikan. Algoritma ini dirancang untuk mendeteksi front pada citra temperatur permukaan laut. Data citra yang diamati dimulai dari tahun 2017 sampai dengan 2019 pada bulan Oktober hingga Desember.. Pada bulan Oktober 2017 dihasilkan 5 titik daerah potensial penangkapan ikan yang ditandai dengan nilai klorofil-a kurang dari 0,2 mg/m³ dan suhu permukaan laut berkisar antara 29,87 °C – 30,54 °C. Bulan November 2017 dihasilkan 6 titik daerah potensial penangkapan ikan yang ditandai dengan nilai klorofil-a lebih dari 0,2 mg/m³ dan suhu permukaan laut berkisar 31,00 °C – 31, 33°C. Validasi dilakukan dengan menganalisis hasil pengolahan citra dengan data hasil tangkapan ikan yang diperoleh dari Dinas Perikanan Kota Semarang.
Kata Kunci: : Algoritma, Fishing Ground, Hasil Tangkapan Ikan, Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut
ABSTRACT
Semarang's waters have abundant fishery resources but it is revealed that there are still many fishermen of Tambak Lorok who are at an economic level who are not prosperous because they do not get many fish catches. Tambak Lorok fishermen also face problems with fuel costs and bad weather. Bad weather can result in some Tambak Lorok fishermen switching professions because they can not longer sea. Weather variables that affect fishermen's productivity include rainfall, air temperature, and waves. Rising air temperature will increase the rising water temperature. High rainfall also affects water acidity levels. Tambak Lorok fishermen still use the traditional way of fishing. Therefore, fishermen need to monitor the area of potential fishing by utilizing technology to improve the catch. Based on this, the study determined the estimated fishing zone by utilizing TERRA MODIS satellite data that can detect sea surface temperatures and chlorophyll-a. The Single image edge detection (SIED) algorithm is an algorithm used in determining potential areas of fishing. The algorithm is designed to detect fronts in sea surface temperature imagery. Imagery data observed from 2017 to 2019 from October to December. In October 2017 5 points of potential fishing were produced marked with a chlorophyll-a value of less than 0.2 mg/m³ and sea surface temperatures ranging from 29.87 °C – 30.54 °C. In November 2017, 6 potential fishing points were produced marked with chlorophyll-a values of more than 0.2 mg/m³ and sea surface temperatures ranging from 31.00 °C – 31,33°C. . Validation is done by analyzing the results of image processing with data of fish catches obtained from the Fisheries Office of Semarang City.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro