skip to main content

ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU TERHADAP EMISI CO2 OLEH GAS BUANG KENDARAAN BERMOTORDI KELURAHAN TEMBALANG DAN SUMURBOTO

Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 30 Mar 2020; Published: 2 Apr 2020.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Wilayah Kelurahan Tembalang dan Sumurboto sebagai wilayah terdampak perkembangan kawasan pendidikan mengalami peningkatan aktivitas pemenuhan kebutuhan masyarakat yang signifikan. Seiring dengan peningkatan aktivitas tersebut, maka kebutuhan transportasi yang memadai akan meningkat dan mengakibatkan kepadatan kendaraan bermotor di kawasan ini pada jam-jam tertentu. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko pemanasan global (global warming) akibat kenaikan Efek Rumah Kaca (ERK) yang dipicu oleh meningkatnya emisi CO2. Maka diperlukan penelitian mengenai keseimbangan lingkungan berupa ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dapat berperan sebagai penyerap emisi CO2. Metode survei data primer menggunakan pemotretan foto udara UAV untuk peta dasar digitasi persebaran RTH dan traffic counting pada puncak lalumlintas yang bertujuan untuk mengetahui kadar CO2 maksimum oleh kendaraan bermotor pada ruas jalan. Analisis penghitungan daya serap dengan mengalikan luas tutupan vegetasi dan daya serapnya terhadap CO2. Analisis penghitungan kadar emisi CO2 dengan persamaan kekuatan emisi dan klasifikasinya menggunakan natrual breaks. Analisis spasial hasil kekuatan emisi CO2 dan luas tutupan vegetasi dengan menggunakan metode Sistem Informasi Geospasial (SIG). Hasil akhir penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 9 ruas jalan dengan daya serap sangat kurang. Saran sebagai penanggulangan kondisi ini adalah dengan optimalisasi RTH eksisting pada Jalan Banjarsari Raya disertai penambahan luas 0,903 Ha, Jalan Jatimulyo disertai penambahan luas 0,729 Ha, Jalan Sirojudin disertai penambahan luas 0,146 Ha, Jalan Soedharto bagian GSG disertai penambahan luas 0,475 Ha, Jalan Soedharto di area jembatan tol disertai penambahan luas 0,837 Ha, Jalan Setiabudi bagian selatan Patung Diponegoro disertai penambahan luas 12,518 Ha, Setiabudi bagian utara Patung Diponegoro disertai penambahan luas 10,762 Ha,  dan Tol Gerbang Tembalang disertai penambahan luas 13,210 Ha.

 

Kata Kunci:         Daya serap CO2, Emisi CO2, Foto udara, Ruang Terbuka Hijau (RTH), Traffic counting

 

ABSTRACT

Tembalang and Sumurboto Village as affected areas by the educational activities have increase significant people’s activities to supply their needs. Along with it, the need of proper transportation will also increases and will causes density of motorized vehicles at certain hours. This condition can increase the risk of global warming due to the Greenhouse Effect which is triggered by CO2 emissions. So this research is needed for environmental balance to know about Green Open Space availability that can absorb CO2 emissions. The primary data survey method uses aerial photography for the basemap of the distribution of Green Open Space, and traffic counting at the peak traffic which aims to determine maximum CO2 levels on the road. Calculation analysis of Green Open Space absorption is by multiplying the area of vegetation cover and its CO2’s absorption capacity. Calculation analysis of CO2 emission levels uses equation of emission strength and the level’s classification uses natrual breaks. Spatial analysis of the CO2’s strength emissions and the area of vegetation cover is using the Geospatial Information System (GIS) method. The final results of this research indicate that there are 9 roads with CO2 emissions remaining after optimizing the existing Green Open Space. Suggestions to overcome this condition are by optimizing the existing green open spaces on Jalan Banjarsari Raya with 0,903 Ha additional area, Jalan Jatimulyo with 0,729 Ha additional area, Jalan Sirojudin with 0,146 Ha additional area, Jalan Soedharto GSG section with 0,475 Ha additional area, Jalan Soedharto in the area toll bridge with 0,837 Ha additional area, Jalan Setiabudi in the southern part of Diponegoro Statue with 12,518 Ha addition area, Setiabudi in the northern part of Diponegoro Statue with 10,762 Ha addition area, and Tembalang Gate Toll Road with 13,210 Ha addition area.

 

Key Word:           Aerial photography, CO2 absorbtion, CO2 emission, Green Open Space, Traffic counting

Fulltext View|Download
Keywords: Aerial photography, CO2 absorbtion, CO2 emission, Green Open Space, Traffic counting

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.