Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip26030, author = {Ilham Ulinnuha and Yudo Prasetyo and LM Sabri}, title = {ANALISIS SPASIAL ALIRAN LAHAR MENGGUNAKAN HEC-HMS DAN HEC-RAS PADA KALI GENDOL-OPAK KAWASAN GUNUNG MERAPI}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {9}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {HEC-HMS, HEC-RAS, Lahar, Watershed}, abstract = { ABSTRAK Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api yang masih aktif sampai saat ini. Erupsi Gunung Merapi dapat mengeluarkan sejumlah material vulkanik yang dapat mengendap di hulu sungai sebagai lahar. Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Merapi apabila terjadi turun hujan dengan intensitas tinggi dan dalam durasi waktu yang lama, lahar tersebut akan mengalir mengikuti kelerengan permukaan dan dapat mengakibatkan suatu bencana. Salah satu sungai yang memiliki endapan material vulkanik yang tinggi adalah Kali Gendol-Opak, kemudian disebut sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) Gendol-Opak. Software HEC-HMS dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung debit banjir rencana. Parameter untuk menentukan debit banjir rencana antara lain data curah hujan, nilai CN ( Curve Number ) dan Impervious dihitung dari jenis tanah, penggunaan lahan dan luas sub-DAS. Penggunaan lahan dibuat dari klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode klasifikasi supervised . Luasan sub-DAS dideliniasi pada ArcMap menggunakan analisis watershed . Debit aliran lahar dihitung dari penambahan koefisien C* pada debit banjir rencana. Pada pemodelan aliran lahar menggunakan software HEC-RAS, parameter yang digunakan antara lain koefisien Manning, geometri data, debit aliran lahar dan terrain . Data untuk Terrain menggunakan data elevasi dari DEMNAS. Setelah pemodelan berhasil didapatkan, aliran lahar diidentifikasi luapannya dari buffer sempadan sungai. Penelitian ini memperoleh simulasi aliran lahar yang memiliki luas dampak sebesar 724,553 ha (8,97%) pada 10 desa di Kabupaten Sleman antara lain Desa Argomulyo, Bimomartani, Glagaharjo, Hargobinangun, Kepuharjo, Selomartani, Sindumartani, Tamanmartani, Umbulharjo dan Wukirsari. Desa Argomulyo menjadi desa yang terdampak aliran lahar paling luas dengan luas 206,335 ha (28,48%). Sebanyak 593,117 ha (81,86%) aliran lahar masuk pada zona sempadan sungai. Berdasarkan hal tersebut, untuk mengurangi kerugian bencana maka pemerintah dapat mengedukasi warga agar tidak melakukan aktivitas di zona tersebut. Kata Kunci: DAS, HEC-HMS, HEC-RAS, Lahar ABSTRACT Merapi Volcano is one of the active volcanoes. Eruption of the Merapi Volcano can release a number of volcanic material which can settle upriver as lahar . In watersheds that are tipped at Merapi Volcano, if there is rain with high intensity and for a long duration, the lahar will flow based on the slope of the surface and can result in a disaster. One river that has high volcanic material deposits is Kali Gendol-Opak, then referred to as the Gendol-Opak River Basin. HEC-HMS software in this research is used to calculate the planned flood discharge. The parameters to determine the planned flood discharge include rainfall data, CN (Curve Number) and Impervious values calculated from soil type, land use and subbasin. Land use is made from land cover classification using the supervised classification method. Area of sub-basin delineated in ArcMap using watershed analysis. Lahar flow discharge is calculated from the addition of the C* coefficient to the planned flood discharge. In lahar flow modeling using HEC-RAS software, parameters used include Manning coefficient, data geometry, lahar flow discharge and terrain. Data for terrain uses elevation data from DEMNAS. After modeling has been successfully obtained, overflow of lahar flow is identified by buffer of demarcation of river. This research obtained a l ahar flow simulation which has an impact area of 724 .55 3 ha (8.97%) in 10 villages in Sleman Regency including Argomulyo, Bimomartani, Glagaharjo, Hargobinangun, Kepuharjo, Selomartani, Sindumartani, Tamanmartani, Umbulharjo and Wukirsari villages. Argomulyo village is the most impacted village with an area of 206.335 ha (28.48%) . As much as 593 .11 7 ha (81.86% ) of the la ha r flow into zone of river border. Based on these, to reduce disaster losses the government can educate residents not to carry out activities in the zone. Keywords: HEC-HMS, HEC-RAS, Lahar, Watershed }, issn = {2809-9672}, pages = {20--28} doi = {10.14710/jgundip.2020.26030}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/26030} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api yang masih aktif sampai saat ini. Erupsi Gunung Merapi dapat mengeluarkan sejumlah material vulkanik yang dapat mengendap di hulu sungai sebagai lahar. Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu di Gunung Merapi apabila terjadi turun hujan dengan intensitas tinggi dan dalam durasi waktu yang lama, lahar tersebut akan mengalir mengikuti kelerengan permukaan dan dapat mengakibatkan suatu bencana. Salah satu sungai yang memiliki endapan material vulkanik yang tinggi adalah Kali Gendol-Opak, kemudian disebut sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) Gendol-Opak. Software HEC-HMS dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung debit banjir rencana. Parameter untuk menentukan debit banjir rencana antara lain data curah hujan, nilai CN (Curve Number) dan Impervious dihitung dari jenis tanah, penggunaan lahan dan luas sub-DAS. Penggunaan lahan dibuat dari klasifikasi tutupan lahan menggunakan metode klasifikasi supervised. Luasan sub-DAS dideliniasi pada ArcMap menggunakan analisis watershed. Debit aliran lahar dihitung dari penambahan koefisien C* pada debit banjir rencana. Pada pemodelan aliran lahar menggunakan software HEC-RAS, parameter yang digunakan antara lain koefisien Manning, geometri data, debit aliran lahar dan terrain. Data untuk Terrain menggunakan data elevasi dari DEMNAS. Setelah pemodelan berhasil didapatkan, aliran lahar diidentifikasi luapannya dari buffer sempadan sungai. Penelitian ini memperoleh simulasi aliran lahar yang memiliki luas dampak sebesar 724,553 ha (8,97%) pada 10 desa di Kabupaten Sleman antara lain Desa Argomulyo, Bimomartani, Glagaharjo, Hargobinangun, Kepuharjo, Selomartani, Sindumartani, Tamanmartani, Umbulharjo dan Wukirsari. Desa Argomulyo menjadi desa yang terdampak aliran lahar paling luas dengan luas 206,335 ha (28,48%). Sebanyak 593,117 ha (81,86%) aliran lahar masuk pada zona sempadan sungai. Berdasarkan hal tersebut, untuk mengurangi kerugian bencana maka pemerintah dapat mengedukasi warga agar tidak melakukan aktivitas di zona tersebut.
Kata Kunci: DAS, HEC-HMS, HEC-RAS, Lahar
ABSTRACT
Merapi Volcano is one of the active volcanoes. Eruption of the Merapi Volcano can release a number of volcanic material which can settle upriver as lahar. In watersheds that are tipped at Merapi Volcano, if there is rain with high intensity and for a long duration, the lahar will flow based on the slope of the surface and can result in a disaster. One river that has high volcanic material deposits is Kali Gendol-Opak, then referred to as the Gendol-Opak River Basin. HEC-HMS software in this research is used to calculate the planned flood discharge. The parameters to determine the planned flood discharge include rainfall data, CN (Curve Number) and Impervious values calculated from soil type, land use and subbasin. Land use is made from land cover classification using the supervised classification method. Area of sub-basin delineated in ArcMap using watershed analysis. Lahar flow discharge is calculated from the addition of the C* coefficient to the planned flood discharge. In lahar flow modeling using HEC-RAS software, parameters used include Manning coefficient, data geometry, lahar flow discharge and terrain. Data for terrain uses elevation data from DEMNAS. After modeling has been successfully obtained, overflow of lahar flow is identified by buffer of demarcation of river. This research obtained a lahar flow simulation which has an impact area of 724.553 ha (8.97%) in 10 villages in Sleman Regency including Argomulyo, Bimomartani, Glagaharjo, Hargobinangun, Kepuharjo, Selomartani, Sindumartani, Tamanmartani, Umbulharjo and Wukirsari villages. Argomulyo village is the most impacted village with an area of 206.335 ha (28.48%). As much as 593.117 ha (81.86%) of the lahar flow into zone of river border. Based on these, to reduce disaster losses the government can educate residents not to carry out activities in the zone.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro