Departemen Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip25158, author = {Franstein J.B and Yudo Prasetyo and Abdi Sukmono}, title = {ANALISIS AKURASI DTM HASIL EKSTRAKSI DATA PEMETAAN AIRBORNE LiDAR SKALA BESAR MENGGUNAKAN ALGORITMA CLOTH SIMULATION FILTERING, PARAMETER-FREE GROUND FILTERING DAN SIMPLE MORPHOLOGICAL FILTERING TERHADAP SLOPE BASED FILTERING}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {DSM, DTM, LiDAR}, abstract = { ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pembangunan infrastruktur yang belum merata. Sehingga Indonesia harus melakukan percepatan dalam pembangunan infrastruktur agar kualitas hidup masyarakat semakin baik. Percepatan pembangunan infrastruktur membutuhkan penataan ruang yang baik agar ruang wilayah menjadi aman, nyaman dan produktif untuk ditempati. Penataan ruang yang baik didapatkan dari parameter waktu yang singkat dan hasil yang optimal dalam pembuatan rencana tata ruang kota yang dimana Airborne LiDAR menjadi jawabannya. Maka diperlukan Digital Terrain Model (DTM) yang didapatkan dari proses penapisan Digital Surface Model (DSM). Teknik penapisan DSM menjadi DTM adalah Cloth Simulation Filtering (CSF), Parameter-Free Ground Filtering (Mongus), Simple Morphological Filtering (SMRF) dan Slope Based Filtering (SBF). Untuk menguji keefektifan dari empat metode filtering , setiap metode diuji dalam enam bentuk topografi seperti daerah aliran sungai (DAS) melintang, DAS memanjang, lereng diatas 30 persen, lereng dibawah 30 persen, terrain datar pedesaan dan terrain datar perkotaan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil bahwa DTM hasil pengolahan metode Mongus merupakan metode paling teliti setelah dibandingkan dengan ketiga metode lainnya serta rentang nilai RMSEz metode Mongus terhadap enam bentuk topografi adalah yang terendah sebesar 0,003 meter dan yang tertinggi sebesar 0,664 meter. Kata Kunci : DSM, DTM, LiDAR ABSTRACT Indonesia is a country that has high population growth and uneven infrastructure development. So that Indonesia must accelerate infrastructure development so that the quality of life of the community is getting better. Acceleration of infrastructure development requires good spatial planning so that the area of space becomes safe, comfortable and productive to be occupied. Good spatial planning is obtained from short time parameters and optimal results in making city spatial plans where Airborne LiDAR is the answer. Then a Digital Terrain Model (DTM) is needed from the Digital Surface Model (DSM) screening process. DSM screening techniques to DTM are Cloth Simulation Filtering (CSF), Parameters-Free Ground Filtering (Mongus), Simple Morphological Filtering (SMRF) and Slope Based Filtering (SBF). To test the effectiveness of the four filtering methods, each method is tested in six topographic forms such as transverse watersheds, longitudinal watersheds, slopes above 30 percent, slopes below 30 percent, rural flat terrain and urban flat terrain. After testing, it was found that the DTM results from the Mongus method were the most accurate method after being compared with the other three methods and the RMSEz value range of the Mongus method for the six topographic forms was the lowest at 0 , 003 meters and the highest at 0 , 664 meters. Keyword : DSM, DTM, LiDAR }, issn = {2809-9672}, pages = {195--204} doi = {10.14710/jgundip.2019.25158}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/25158} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pembangunan infrastruktur yang belum merata. Sehingga Indonesia harus melakukan percepatan dalam pembangunan infrastruktur agar kualitas hidup masyarakat semakin baik. Percepatan pembangunan infrastruktur membutuhkan penataan ruang yang baik agar ruang wilayah menjadi aman, nyaman dan produktif untuk ditempati. Penataan ruang yang baik didapatkan dari parameter waktu yang singkat dan hasil yang optimal dalam pembuatan rencana tata ruang kota yang dimana Airborne LiDAR menjadi jawabannya. Maka diperlukan Digital Terrain Model (DTM) yang didapatkan dari proses penapisan Digital Surface Model (DSM). Teknik penapisan DSM menjadi DTM adalah Cloth Simulation Filtering (CSF), Parameter-Free Ground Filtering (Mongus), Simple Morphological Filtering (SMRF) dan Slope Based Filtering (SBF). Untuk menguji keefektifan dari empat metode filtering, setiap metode diuji dalam enam bentuk topografi seperti daerah aliran sungai (DAS) melintang, DAS memanjang, lereng diatas 30 persen, lereng dibawah 30 persen, terrain datar pedesaan dan terrain datar perkotaan. Setelah dilakukan pengujian didapatkan hasil bahwa DTM hasil pengolahan metode Mongus merupakan metode paling teliti setelah dibandingkan dengan ketiga metode lainnya serta rentang nilai RMSEz metode Mongus terhadap enam bentuk topografi adalah yang terendah sebesar 0,003 meter dan yang tertinggi sebesar 0,664 meter.
Kata Kunci : DSM, DTM, LiDAR
ABSTRACT
Indonesia is a country that has high population growth and uneven infrastructure development. So that Indonesia must accelerate infrastructure development so that the quality of life of the community is getting better. Acceleration of infrastructure development requires good spatial planning so that the area of space becomes safe, comfortable and productive to be occupied. Good spatial planning is obtained from short time parameters and optimal results in making city spatial plans where Airborne LiDAR is the answer. Then a Digital Terrain Model (DTM) is needed from the Digital Surface Model (DSM) screening process. DSM screening techniques to DTM are Cloth Simulation Filtering (CSF), Parameters-Free Ground Filtering (Mongus), Simple Morphological Filtering (SMRF) and Slope Based Filtering (SBF). To test the effectiveness of the four filtering methods, each method is tested in six topographic forms such as transverse watersheds, longitudinal watersheds, slopes above 30 percent, slopes below 30 percent, rural flat terrain and urban flat terrain. After testing, it was found that the DTM results from the Mongus method were the most accurate method after being compared with the other three methods and the RMSEz value range of the Mongus method for the six topographic forms was the lowest at 0,003 meters and the highest at 0,664 meters.
Keyword : DSM, DTM, LiDAR
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro