Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip24389, author = {Muhammad Fathan and Abdi Sukmono and Hana Firdaus}, title = {ANALISIS KESESUAIAN LAHAN KOMODITAS KEHUTANAN DAN PERTANIAN DI WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE MATCHING}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {3}, year = {2019}, keywords = {Kesesuaian Lahan, Komoditas kehutanan, Komoditas Perkebunan, Metode Matching}, abstract = { ABSTRAK Penelitian ini menganalisis kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan yaitu tanaman karet, tembakau, kopi robusta dan cengkeh. Untuk tanaman kehutanan yaitu tanaman sengon, acacia magnium , kayu putih dan mahoni untuk komoditas kehutanannya Pada penelitian ini kelas kesesuaian lahan dibedakan dengan kelas sesuai dan kelas tidak sesuai. Kelas sesuai dibedakan lagi menjadi kelas sangat sesuai (S1), kelas sesuai (S2) dan kelas sesuai majinal (S3). Kelas tidak sesuai dibedakan menjadi dua kelas untuk kesesuaian lahan komoditas, yaitu kelas tidak sesuai sekarang (N1) dan kelas tidak sesuai sama sekali (N2).Hasil dari penelitian ini berupa tanaman cengkeh kelas S1 sebesar 1,224 Ha yang berada di Kecamatan Getasan, tanaman karet kelas S1 seluas 474,178 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman kopi robusta kelas S2 seluas 2.001,920 Ha berada di Kecamatan Getasan, tanaman mahoni kelas S1 seluas 2.030,158 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman sengon kelas S1 seluas 2.048,167 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman kayu putih kelas S2 seluas 6.347, 780 Ha berada di Kecamatan Pringapus, dan tanaman acacia kelas S1 seluas 537,897 Ha berada di Kecamatan Jambu. Berdasarkan hasil validasi lapangan menunjukkan bahwa terdapat daerah yang tidak sesuai dengan hasil penelitian, dimana keadaan dilapangan ditemukan tanaman cengkeh yang jika di hasil matching menunjukkan tidak sesuai (N) yang berada di Kecamatan Bergas. Berdasarkan dari matriks konjungsi yang didapatkan dari perbandingan hasil kesesuaian lahan dengan validasi di lapangan, tanaman mahoni, tembakau, kopi robusta, kayu putih dan acacia adalah sesuai. Pada tanaman Sengon didapatkan hasil rasio kesesuaian sebesar 80%. Kemudian tanaman karet didapatkan hasil rasio kesesuaian sebesar 40%. Sedangkan pada tanaman cengkeh hasilnya adalah tidak sesuai }, issn = {2809-9672}, pages = {8--16} doi = {10.14710/jgundip.2019.24389}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/24389} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan yaitu tanaman karet, tembakau, kopi robusta dan cengkeh. Untuk tanaman kehutanan yaitu tanaman sengon, acacia magnium, kayu putih dan mahoni untuk komoditas kehutanannya Pada penelitian ini kelas kesesuaian lahan dibedakan dengan kelas sesuai dan kelas tidak sesuai. Kelas sesuai dibedakan lagi menjadi kelas sangat sesuai (S1), kelas sesuai (S2) dan kelas sesuai majinal (S3). Kelas tidak sesuai dibedakan menjadi dua kelas untuk kesesuaian lahan komoditas, yaitu kelas tidak sesuai sekarang (N1) dan kelas tidak sesuai sama sekali (N2).Hasil dari penelitian ini berupa tanaman cengkeh kelas S1 sebesar 1,224 Ha yang berada di Kecamatan Getasan, tanaman karet kelas S1 seluas 474,178 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman kopi robusta kelas S2 seluas 2.001,920 Ha berada di Kecamatan Getasan, tanaman mahoni kelas S1 seluas 2.030,158 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman sengon kelas S1 seluas 2.048,167 Ha berada di Kecamatan Sumowono, tanaman kayu putih kelas S2 seluas 6.347, 780 Ha berada di Kecamatan Pringapus, dan tanaman acacia kelas S1 seluas 537,897 Ha berada di Kecamatan Jambu. Berdasarkan hasil validasi lapangan menunjukkan bahwa terdapat daerah yang tidak sesuai dengan hasil penelitian, dimana keadaan dilapangan ditemukan tanaman cengkeh yang jika di hasil matching menunjukkan tidak sesuai (N) yang berada di Kecamatan Bergas. Berdasarkan dari matriks konjungsi yang didapatkan dari perbandingan hasil kesesuaian lahan dengan validasi di lapangan, tanaman mahoni, tembakau, kopi robusta, kayu putih dan acacia adalah sesuai. Pada tanaman Sengon didapatkan hasil rasio kesesuaian sebesar 80%. Kemudian tanaman karet didapatkan hasil rasio kesesuaian sebesar 40%. Sedangkan pada tanaman cengkeh hasilnya adalah tidak sesuai
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro