Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip22758, author = {Raihan Virgatama and Andri Suprayogi and Hana Firdaus}, title = {IDENTIFIKASI PENGARUH SISTEM KEAMANAN LINGKUNGAN TERHADAP TINGKAT KEJAHATAN PENCURIAN DI KOTA SURAKARTA DENGAN METODE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {Clustering, Density, Keamanan, Pencurian, SIG}, abstract = { Pencurian merupakan salah satu jenis kejahatan atau kriminalitas yang sudah menjadi permasalahan sosial karena mengakibatkan keresahan dan mengganggu keamanan masyarakat, khususnya di Kota Surakarta. Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, keberadaan sistem keamanan lingkungan sangat penting dalam meningkatkan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas, serta menurunkan tingkat kriminalitas agar aktivitas masyarakat dapat berjalan secara wajar. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh sistem keamanan lingkungan terhadap tindak kejahatan pencurian yang dikaji dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi pengaruh sistem keamanan lingkungan berupa kantor/pos polisi dan kamera CCTV yang telah tersedia di Kota Surakarta terhadap tingkat kejahatan pencurian dengan menggunakan metode clustering . Metode clustering dapat menentukan tingkat kerawanan suatu daerah dengan melakukan pengelompokan berdasarkan kerapatan lokasi TKP pencurian dan keberadaan fasilitas keamanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kernel density untuk mengestimasi kepadatan suatu titik pada suatu daerah dan overlay union untuk membangun kelas fitur baru dengan menggabungkan fitur dan atribut dari masing-masing kelas fitur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 228 kasus tindak pencurian yang terdiri dari 32 kasus pencurian biasa, dan 196 kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi di Kota Surakarta selama tahun 2016-2017. Daerah yang paling rawan berada pada Kecamatan Banjarsari di kawasan GOR Manahan, sedangkan wilayah yang memiliki tingkat keamanan paling baik berada pada Kecamatan Pasar Kliwon yang merupakan kawasan pusat kota dan perkantoran. Analisis pengaruh sistem keamanan lingkungan terhadap tingkat kejahatan pencurian menunjukkan korelasi positif dengan nilai 0,36982. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang moderat antara kedua variabel, sehingga sistem keamanan lingkungan memberikan pengaruh yang tidak besar terhadap tingkat kejahatan pencurian. Hasil dari penelitian ini nantinya dapat digunakan oleh semua kalangan untuk membantu meminimalisir terjadinya tindak kejahatan pencurian. }, issn = {2809-9672}, pages = {398--407} doi = {10.14710/jgundip.2019.22758}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22758} }
Refworks Citation Data :
Pencurian merupakan salah satu jenis kejahatan atau kriminalitas yang sudah menjadi permasalahan sosial karena mengakibatkan keresahan dan mengganggu keamanan masyarakat, khususnya di Kota Surakarta. Berdasarkan berbagai permasalahan tersebut, keberadaan sistem keamanan lingkungan sangat penting dalam meningkatkan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas, serta menurunkan tingkat kriminalitas agar aktivitas masyarakat dapat berjalan secara wajar. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh sistem keamanan lingkungan terhadap tindak kejahatan pencurian yang dikaji dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, dilakukan identifikasi pengaruh sistem keamanan lingkungan berupa kantor/pos polisi dan kamera CCTV yang telah tersedia di Kota Surakarta terhadap tingkat kejahatan pencurian dengan menggunakan metode clustering. Metode clustering dapat menentukan tingkat kerawanan suatu daerah dengan melakukan pengelompokan berdasarkan kerapatan lokasi TKP pencurian dan keberadaan fasilitas keamanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kernel density untuk mengestimasi kepadatan suatu titik pada suatu daerah dan overlay union untuk membangun kelas fitur baru dengan menggabungkan fitur dan atribut dari masing-masing kelas fitur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 228 kasus tindak pencurian yang terdiri dari 32 kasus pencurian biasa, dan 196 kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi di Kota Surakarta selama tahun 2016-2017. Daerah yang paling rawan berada pada Kecamatan Banjarsari di kawasan GOR Manahan, sedangkan wilayah yang memiliki tingkat keamanan paling baik berada pada Kecamatan Pasar Kliwon yang merupakan kawasan pusat kota dan perkantoran. Analisis pengaruh sistem keamanan lingkungan terhadap tingkat kejahatan pencurian menunjukkan korelasi positif dengan nilai 0,36982. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang moderat antara kedua variabel, sehingga sistem keamanan lingkungan memberikan pengaruh yang tidak besar terhadap tingkat kejahatan pencurian. Hasil dari penelitian ini nantinya dapat digunakan oleh semua kalangan untuk membantu meminimalisir terjadinya tindak kejahatan pencurian.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro