Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip22597, author = {Yonanda Simarsoit and Yudo Prasetyo and Andri Suprayogi}, title = {ANALISIS KORELASI PERKEMBANGAN KOTA SEMARANG TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN AIR TANAH}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {8}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {Air Tanah, Citra Landsat, Korelasi, Kota Semarang}, abstract = { Data dari PDAM Kota Semarang menunjukkan total pemakaian air di Kota Semarang sebanyak 34.277.257 m 3 pada tahun 2008, dimana 87% digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Penelitian ini mengkaji perkembangan suatu wilayah dengan data penggunaan air tanah dari tahun 2014 hingga 2018. Kota Semarang sebagai wilayah yang diteliti oleh penulis. Penelitian ini menggunakan Citra Landsat tahun 2014 hingga 2018 untuk melihat daerah permukiman dan industri di Kota Semarang yang dilihat secara multitemporal. Hasil perubahan daerah permukiman dan industri dikorelasikan dengan perubahan air tanah di Kota Semarang. Perubahan air tanah dangkal dengan perubahan kepadatan permukiman memiliki korelasi yang sangat tinggi. Penelitian peroleh korelasi pada tahun 2014 ke tahun 2015 korelasi air tanah dangkal dengan permukiman sebesar 65,92% untuk korelasi sangat tinggi dan 21,20% untuk korelasi tinggi, tahun 2015 ke 2016 sebesar 50,56% untuk korelasi sangat tinggi dan 10,96% untuk korelasi tinggi, tahun 2016 ke 2017 sebesar 36,89 % untuk korelasi sangat tinggi dan 24,89% untuk korelasi tinggi dan tahun 2017 ke 2018 sebesar 65,23% untuk korelasi sangat tinggi dan 22,11% untuk korelasi tinggi. Korelasi perubahan air tanah dalam dengan kawasan industri memiliki korelasi yang sangat tinggi dengan koefisien korelasi sebesar 0,909 dari interval 0 sampai 1. }, issn = {2809-9672}, pages = {348--357} doi = {10.14710/jgundip.2019.22597}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22597} }
Refworks Citation Data :
Data dari PDAM Kota Semarang menunjukkan total pemakaian air di Kota Semarang sebanyak 34.277.257 m3 pada tahun 2008, dimana 87% digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Penelitian ini mengkaji perkembangan suatu wilayah dengan data penggunaan air tanah dari tahun 2014 hingga 2018. Kota Semarang sebagai wilayah yang diteliti oleh penulis.
Penelitian ini menggunakan Citra Landsat tahun 2014 hingga 2018 untuk melihat daerah permukiman dan industri di Kota Semarang yang dilihat secara multitemporal. Hasil perubahan daerah permukiman dan industri dikorelasikan dengan perubahan air tanah di Kota Semarang.
Perubahan air tanah dangkal dengan perubahan kepadatan permukiman memiliki korelasi yang sangat tinggi. Penelitian peroleh korelasi pada tahun 2014 ke tahun 2015 korelasi air tanah dangkal dengan permukiman sebesar 65,92% untuk korelasi sangat tinggi dan 21,20% untuk korelasi tinggi, tahun 2015 ke 2016 sebesar 50,56% untuk korelasi sangat tinggi dan 10,96% untuk korelasi tinggi, tahun 2016 ke 2017 sebesar 36,89 % untuk korelasi sangat tinggi dan 24,89% untuk korelasi tinggi dan tahun 2017 ke 2018 sebesar 65,23% untuk korelasi sangat tinggi dan 22,11% untuk korelasi tinggi. Korelasi perubahan air tanah dalam dengan kawasan industri memiliki korelasi yang sangat tinggi dengan koefisien korelasi sebesar 0,909 dari interval 0 sampai 1.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro