skip to main content

SURVEI DEFORMASI DAERAH JEMBATAN PENGGARON DENGAN METODE GPS TAHUN 2018

Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 4 Dec 2018; Published: 7 Jan 2019.

Citation Format:
Abstract

Jembatan Penggaron merupakan salah satu jembatan terpanjang di ruas Jalan Tol Semarang-Solo Seksi I Km.20. Jembatan ini berada pada daerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil. Berkaitan dengan kondisi geologi daerah ini maka daerah di sekitar jembatan rawan adanya deformasi. Pengamatan deformasi daerah Jembatan Penggaron perlu dilakukan sebagai bentuk peringatan dini bagi pengelola jembatan. Hasil pengamatan dapat dijadikan bahan evaluasi dalam pemeliharaan dan perawatan jembatan sehingga potensi kerusakan jembatan dapat dikurangi. Pengamatan deformasi pada penelitian tugas akhir ini menggunakan metode pengamatan GPS statik selama tiga periode pengukuran yaitu Maret, Mei dan Juni 2018. Penelitian ini juga menggunakan data hasil pengamatan pada tahun 2015 dan 2016. Semua data kemudian diolah dengan menggunakan software scientific GAMIT 10.7 dengan menggunakan titik ikat global (IGS). Hasil pengolahan data ini akan diketahui besarnya nilai pergerakan titik-titik pengamatan yang berada di sekitar Jembatan Penggaron. Nilai perubahan koordinat kartesian tiga dimensi terbesar pada bulan Juli 2015 sampai dengan Juni 2018 adalah sebagai berikut n: -0,02471 m, e: 0,10821 m dan u: 0,05623 m. Nilai perubahan koordinat terkecil pada bulan Juli 2015 sampai dengan Juni 2018 adalah sebagai berikut n: 0,00123 m, e: -0,00119 m dan u: -0,00088 m. Hasil uji statistik yang dilakukan setelah menghilangkan pengaruh Blok Sunda menyatakan bahwa titik-titik pengamatan di sekitar Jembatan Penggaron tidak mengalami deformasi.

Fulltext View|Download
Keywords: Deformasi, GPS, GAMIT, IGS, Jembatan Penggaron

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.