Teknik Geodesi Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip22421, author = {MIRTA INDRIASTUTI and Hani’ah Hani’ah and Abdi Sukmono}, title = {ANALISIS KEPADATAN BANGUNAN MENGGUNAKAN INTERPRETASI HIBRIDA CITRA SATELIT LANDSAT DI KECAMATAN UNGARAN TIMUR DAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2009-2018}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {7}, number = {4}, year = {2018}, keywords = {Interpretasi Hibrida, Kepadatan Bangunan, Penginderaan Jauh, Ungaran}, abstract = { Perkembangan sebuah wilayah dapat terlihat dari perkembangan fisik wilayah yang meliputi bertambahnya lahan terbangun baik perumahan, industri, maupun fasilitas umum. Pemanfaatan informasi dari penginderaan jauh merupakan solusi untuk memonitoring pemadatan bangunan karena bisa dilakukan secara cepat, multi temporal, dan mencakup wilayah yang luas. Penelitian ini menggunakan teknik interpretasi hibrida untuk mendapatkan informasi kepadatan bangunan. Interpretasi hibrida adalah kombinasi antara teknik interpretasi visual dan digital ( tranformasi urban index ). Interpretasi visual digunakan untuk satuan pemetaan lahan terbangun berupa delineasi blok bangunan dan interpretasi digital digunakan untuk ekstraksi tingkat kepadatan bangunan. Data yang digunakan adalah citra satelit Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI. Analisis kepadatan bangunan dilakukan secara spasial dan deskriptif kemudian dilakukan analisis kecepatan perubahan kepadatan bangunan dan analisis arah perubahan kepadatan bangunan. Hasil penelitian ini berupa perta kepadatan bangunan hasil interpretasi hibrida. Terjadi peningkatan luasan bangunan pada tahun 2009-2018. Pada tahun 2009, luas total bangunan adalah 1554,22 Ha meningkat menjadi 1685,70 Ha pada tahun 2012, Perubahan pada tahun 2009-2012 didominasi oleh kelas jarang menjadi sedang. Pada tahun 2012-2015, perubahan kepadatan bangunan didominasi oleh kelas jarang menjadi sedang, dan sedang menjadi padat. Luas bangunan pada tahun 2015 total luasan menjadi 1769,94 Ha dan meningkat lagi pada tahun 2018 menjadi 1845,99 Ha. Perubahan kepadatan bangunan pada tahun 2015-2018 didominasi oleh kelas sedang menjadi padat. Rata-rata kecepatan perubahan luasan bangunan dari tahun 2009-2018 adalah 43,8267 Ha/pertahun. Arah perubahan kepadatan bangunan pada tahun 2009-2018 di Kecamatan Ungaran Timur dan Ungaran Barat mengarah dari timur ke barat, perubahan kepadatan bangunan banyak terjadi di daerah pusat kota sepanjang jalan utama dan daerah pinggiran perkotaan. }, issn = {2809-9672}, pages = {167--175} doi = {10.14710/jgundip.2018.22421}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/22421} }
Refworks Citation Data :
Perkembangan sebuah wilayah dapat terlihat dari perkembangan fisik wilayah yang meliputi bertambahnya lahan terbangun baik perumahan, industri, maupun fasilitas umum. Pemanfaatan informasi dari penginderaan jauh merupakan solusi untuk memonitoring pemadatan bangunan karena bisa dilakukan secara cepat, multi temporal, dan mencakup wilayah yang luas. Penelitian ini menggunakan teknik interpretasi hibrida untuk mendapatkan informasi kepadatan bangunan. Interpretasi hibrida adalah kombinasi antara teknik interpretasi visual dan digital (tranformasi urban index). Interpretasi visual digunakan untuk satuan pemetaan lahan terbangun berupa delineasi blok bangunan dan interpretasi digital digunakan untuk ekstraksi tingkat kepadatan bangunan. Data yang digunakan adalah citra satelit Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI. Analisis kepadatan bangunan dilakukan secara spasial dan deskriptif kemudian dilakukan analisis kecepatan perubahan kepadatan bangunan dan analisis arah perubahan kepadatan bangunan. Hasil penelitian ini berupa perta kepadatan bangunan hasil interpretasi hibrida. Terjadi peningkatan luasan bangunan pada tahun 2009-2018. Pada tahun 2009, luas total bangunan adalah 1554,22 Ha meningkat menjadi 1685,70 Ha pada tahun 2012, Perubahan pada tahun 2009-2012 didominasi oleh kelas jarang menjadi sedang. Pada tahun 2012-2015, perubahan kepadatan bangunan didominasi oleh kelas jarang menjadi sedang, dan sedang menjadi padat. Luas bangunan pada tahun 2015 total luasan menjadi 1769,94 Ha dan meningkat lagi pada tahun 2018 menjadi 1845,99 Ha. Perubahan kepadatan bangunan pada tahun 2015-2018 didominasi oleh kelas sedang menjadi padat. Rata-rata kecepatan perubahan luasan bangunan dari tahun 2009-2018 adalah 43,8267 Ha/pertahun. Arah perubahan kepadatan bangunan pada tahun 2009-2018 di Kecamatan Ungaran Timur dan Ungaran Barat mengarah dari timur ke barat, perubahan kepadatan bangunan banyak terjadi di daerah pusat kota sepanjang jalan utama dan daerah pinggiran perkotaan.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro