Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip19328, author = {Restu Fadilla and Bambang Sudarsono and Nurhadi Bashit}, title = {ANALISIS KESESUAIAN PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG/WILAYAH DI KECAMATAN PENJARINGAN KOTA ADMINISTRATIF JAKARTA UTARA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {7}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Citra Satelit SPOT, Penggunaan Lahan, Rencana Tata Ruang/Wilayah}, abstract = { ABSTRAK Kecamatan Penjaringan merupakan sebuah kecamatan di Jakarta dengan lokasi dan akses yang sangat strategis karena terletak di antara bandara dan pelabuhan. Hal tersebut yang membuat banyaknya pengembang untuk membangun perumahan baru sehingga pertumbuhan penduduk semakin meningkat, dimana pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan bertambahnya tuntutan permukiman. Akibatnya penggunaan lahan di Kecamatan Penjaringan akan mengalami perubahan penggunaan lahannya sehingga kawasan perumahan akan membuat masalah dalam penataan ruangnya, yaitu akan timbul lahan yang fungsinya tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang/Wilayah (RTRW). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kesesuaian antara rencana dengan keadaan yang ada di lapangan dengan pemetaan. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu membuat peta penggunaan lahan Kecamatan Penjaringan pada tahun 2013 dan 2017 dengan melakukan digitasi on-screen berdasarkan interpretasi citra satelit SPOT 6 yang hasilnya akan dianalisis perubahan dan kesesuaiannya dengan RTRW. Berdasarkan analisis perubahan penggunaan lahan didapatkan hasil berupa peningkatan dan penurunan luas penggunaan lahan. Luas lahan yang bertambah yaitu Kawasan Industri dan Pergudangan sebesar 18,674 ha (3,81%), Kawasan Perkantoran, Perdagangan dan Jasa sebesar 40,903 ha (9,87%) dan Kawasan Ruang Terbuka Biru sebesar 15,242 ha (6,11%), sedangkan luas lahan yang berkurang yaitu Kawasan Perumahan sebesar 14,026 ha (1,05%), Kawasan Hijau Budidaya sebesar 58,714 ha (6,35%) dan Kawasan Hijau Lindung sebesar 2,079 ha (0,97%). Sementara itu, berdasarkan analisis kesesuaian perubahan penggunaan lahan dengan RTRW didapatkan sebesar 2.848,019 (77,84%) penggunaan lahan pada tahun 2013 sesuai dengan RTRW dan sebesar 2.890,246 ha (79,00%) penggunaan lahan pada tahun 2017 sesuai dengan RTRW sehingga dalam kurun waktu 4 tahun kesesuaian perubahan penggunaan lahan Kecamatan Penjaringan mengalami peningkatan sebesar 42,227 ha (1,16%). Kata Kunci : Citra Satelit SPOT, Penggunaan Lahan, Rencana Tata Ruang/Wilayah ABSTRACT Penjaringan Sub-district is a sub-district in Jakarta with a strategic location and access as it is located between the airport and the port. That makes many developers eager to build new housing which resulted in an increasing of population growth. In addition, human population growth is directly proportional to the increasing demand of settlements. The land use of Penjaringan Sub-district will experience changes in land use. Moreover, the residential area will create problems in the spatial arrangement, which will lead to the emergence of land that is not in accordance with Spatial Planning. This study aims to see how the suitability between the plan and the implementation in site. The conducted process involved with create a map of Penjaringan Sub-district’s land use in 2013 and 2017 by doing on-screen digitization based on SPOT 6 satellite image interpretation that the results will be analyzed for changes and suitability with Spatial Planning. Based on the analysis of land use change, the result is increase and decrease of land use area. The increased land area s a re Industrial and Warehousing Area of 18.674 ha (3.81%), Office, Trade and Services Area of 40.903 ha (9.87%) and Blue Open Space Area of 15.242 ha (6.11%). W hile decrease d land areas are Housing A rea of 14,026 ha (1.05%), Green Area of Cultivation of 58,714 ha (6,35%) and Protected Green Area of 2,079 ha (0,97%). Meanwhile, based on the analysis of the suitability of land use change with S patial Planning obtained 2,848,019 (77.84%) of land use in 2013 in accordance with RTRW and 2,890,246 ha (79,00%) of land use in 2017 in accordance with Spatial Planning . S o that during the period of 4 years the suitability of land use change Penjaringan Sub-district was increased by 42,227 ha (1.16%). Keywords: Spatial Planning, SPOT Image, Land-Use }, issn = {2809-9672}, pages = {192--201} doi = {10.14710/jgundip.2017.19328}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/19328} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kecamatan Penjaringan merupakan sebuah kecamatan di Jakarta dengan lokasi dan akses yang sangat strategis karena terletak di antara bandara dan pelabuhan. Hal tersebut yang membuat banyaknya pengembang untuk membangun perumahan baru sehingga pertumbuhan penduduk semakin meningkat, dimana pertumbuhan penduduk berbanding lurus dengan bertambahnya tuntutan permukiman. Akibatnya penggunaan lahan di Kecamatan Penjaringan akan mengalami perubahan penggunaan lahannya sehingga kawasan perumahan akan membuat masalah dalam penataan ruangnya, yaitu akan timbul lahan yang fungsinya tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang/Wilayah (RTRW). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kesesuaian antara rencana dengan keadaan yang ada di lapangan dengan pemetaan. Proses yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu membuat peta penggunaan lahan Kecamatan Penjaringan pada tahun 2013 dan 2017 dengan melakukan digitasi on-screen berdasarkan interpretasi citra satelit SPOT 6 yang hasilnya akan dianalisis perubahan dan kesesuaiannya dengan RTRW. Berdasarkan analisis perubahan penggunaan lahan didapatkan hasil berupa peningkatan dan penurunan luas penggunaan lahan. Luas lahan yang bertambah yaitu Kawasan Industri dan Pergudangan sebesar 18,674 ha (3,81%), Kawasan Perkantoran, Perdagangan dan Jasa sebesar 40,903 ha (9,87%) dan Kawasan Ruang Terbuka Biru sebesar 15,242 ha (6,11%), sedangkan luas lahan yang berkurang yaitu Kawasan Perumahan sebesar 14,026 ha (1,05%), Kawasan Hijau Budidaya sebesar 58,714 ha (6,35%) dan Kawasan Hijau Lindung sebesar 2,079 ha (0,97%). Sementara itu, berdasarkan analisis kesesuaian perubahan penggunaan lahan dengan RTRW didapatkan sebesar 2.848,019 (77,84%) penggunaan lahan pada tahun 2013 sesuai dengan RTRW dan sebesar 2.890,246 ha (79,00%) penggunaan lahan pada tahun 2017 sesuai dengan RTRW sehingga dalam kurun waktu 4 tahun kesesuaian perubahan penggunaan lahan Kecamatan Penjaringan mengalami peningkatan sebesar 42,227 ha (1,16%).
Kata Kunci : Citra Satelit SPOT, Penggunaan Lahan, Rencana Tata Ruang/Wilayah
ABSTRACT
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro