Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip18141, author = {Bernard Barus and Yudo Prasetyo and Hani'ah hani'ah}, title = {ANALISIS AKURASI PEMODELAN 3D MENGGUNAKAN METODE CLOSE RANGE PHOTOGRAMMETRY (CRP), UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) DAN TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {6}, number = {4}, year = {2017}, keywords = {Close Range Photogametry, Kamera Non Metrik, Patung Diponegoro, Terrestrial Laser Scanner, UAV}, abstract = { ABSTRAK Patung Diponegoro merupakan salah satu ikon penting yang berada di kawasan kampus Universitas Diponegoro. Karena patung yang baru berada didaerah Widya Puraya. Oleh karena itu banyak orang yang mengunjungi patung tersebut. Patung Diponegoro juga mengalami pengikisan oleh alam (angin, air hujan, dan lain-lain). Maka dari itu, dibutuhkan upaya pelestarian patung Diponegoro tersebut agar tidak rusak dan hilang keberadaannya oleh zaman. Pada penelitian kali ini, akan menggunakan tiga alat yang akan diuji ketelitiannya terhadap patung Diponegoro yaitu kamera non metrik, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Terrestrial Laser Scanner (TLS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Close Range Photogrametry dengan membandingkan hasil visualisasi model dan menguji ketelitian model tiga dimensi dengan perbandingan jarak hasil ukur lapangan Total Station. Dari hasil visualisasi dan ketelitian model tiga dimensi akan didapatkan hasil mana yang lebih baik antara kamera non metrik, UAV maupun TLS. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa TLS memiliki tingkat ketelitian geometrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kamera non metrik dan UAV . Hal ini ditunjukkan dengan hasil tingkat ketelitian akurasi pada TLS sebesar 0,0067 ±0,0087 meter untuk Patung Pangeran Diponegoro. Sedangkan pada kamera non metrikdidapatkan hasil tingkat ketelitianyang lebih rendah yaitu sebesar 0,1615 ±0,0593 meter pada Patung Pangeran Diponegoro. Sementara itu Pada UAV didapatkan tingkat ketelitian yang cukup baik dibandingkan dengan kamera yaitu sebesar 0,0162±0,0133 meter. Berdasarkan hasil visualisasi model tiga dimensi antara kamera, UAV dan TLS didapatkan hasil bahwa UAV dan TLS menghasilkan model yang lebih baik dibandingkan dengan model tiga dimensi yang dihasilkan oleh kamera non metrik. Dengan hasil analisis pada penelitian ini diharapkan hasil pemodelan 3D dengan kamera dan UAV dapat digunakan sebagai upaya pelestarian patung Diponegoro.}, issn = {2809-9672}, pages = {169--179} doi = {10.14710/jgundip.2017.18141}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/18141} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Patung Diponegoro merupakan salah satu ikon penting yang berada di kawasan kampus Universitas Diponegoro. Karena patung yang baru berada didaerah Widya Puraya. Oleh karena itu banyak orang yang mengunjungi patung tersebut. Patung Diponegoro juga mengalami pengikisan oleh alam (angin, air hujan, dan lain-lain). Maka dari itu, dibutuhkan upaya pelestarian patung Diponegoro tersebut agar tidak rusak dan hilang keberadaannya oleh zaman.
Pada penelitian kali ini, akan menggunakan tiga alat yang akan diuji ketelitiannya terhadap patung Diponegoro yaitu kamera non metrik, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Terrestrial Laser Scanner (TLS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Close Range Photogrametry dengan membandingkan hasil visualisasi model dan menguji ketelitian model tiga dimensi dengan perbandingan jarak hasil ukur lapangan Total Station. Dari hasil visualisasi dan ketelitian model tiga dimensi akan didapatkan hasil mana yang lebih baik antara kamera non metrik, UAV maupun TLS.
Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa TLS memiliki tingkat ketelitian geometrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan kamera non metrik dan UAV. Hal ini ditunjukkan dengan hasil tingkat ketelitian akurasi pada TLS sebesar 0,0067 ±0,0087 meter untuk Patung Pangeran Diponegoro. Sedangkan pada kamera non metrikdidapatkan hasil tingkat ketelitianyang lebih rendah yaitu sebesar 0,1615 ±0,0593 meter pada Patung Pangeran Diponegoro. Sementara itu Pada UAV didapatkan tingkat ketelitian yang cukup baik dibandingkan dengan kamera yaitu sebesar 0,0162±0,0133 meter. Berdasarkan hasil visualisasi model tiga dimensi antara kamera, UAV dan TLS didapatkan hasil bahwa UAV dan TLS menghasilkan model yang lebih baik dibandingkan dengan model tiga dimensi yang dihasilkan oleh kamera non metrik.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro