1Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
2Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
3Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip16257, author = {Nur Itsnaini and Bandi Sasmito and Abdi Sukmono and Indah Prasasti}, title = {ANALISIS HUBUNGAN CURAH HUJAN DAN PARAMETER SISTEM PERINGKAT BAHAYA KEBAKARAN (SPBK) DENGAN KEJADIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN UNTUK MENENTUKAN NILAI AMBANG BATAS KEBAKARAN}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Curah Hujan, Kebakaran, Nilai Ambang Batas, Parameter SPBK}, abstract = { ABSTRAK Kebakaran adalah salah satu penyebab terjadinya degradasi hutan dan lahan di Indonesia. Dampak dan kerugian dari kebakaran tersebut menunjukkan perlunya suatu upaya pencegahan. Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) atau Fire Danger Rating System ( FDRS ) adalah suatu sistem informasi peringatan dini kebakaran hutan dan lahan.SPBK memberikan masukan terhadap keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan kebakaran hutan dan lahan menggunakan indeks cuaca kebakaran atau Fire Weather Index ( FWI ) sebagai parameternya. Parameter tersebut berupa data iklim antara lain data suhu, kelembaban relatif, kecepatan angin dan curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan dan parameter SPBKyaitu FFMC, DC dan FWI terhadap kejadian kebakaran dan untuk mendapatkan nilai ambang batas curah hujan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan ekstraksi dan perhitungan akumulasi nilai curah hujan dan rerata parameter SPBK dengan titik kejadian kebakaran sebagai pusat grid . Penetapan nilai ambang batas curah hujan terbagi menjadi 4 periode waktu yaitu nilai ambang batas curah hujan 7 hari, 30 hari, 60 hari dan 90 hari sebelum kebakaran. Nilai ambang batas tersebut diuji dengan melakukan pembuatan wilayah potensi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa parameter curah hujan dan parameter SPBK memiliki korelasi dengan kejadian kebakaran. Kemudian penetapan nilai ambang batas curah hujan terhadap kejadian kebakaran dengan mengambil tingkat kepercayaan minimal 80% didapatkan rentang sebagai berikut: nilai curah hujan 7 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,000 mm -47,501 mm; 30 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,000 mm -63,335 mm; 60 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,022 mm -409,001 mm dan 90 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,0822 mm -538,381 mm.Berdasarkan nilai ambang tersebut didapatkan sebaran wilayah potensi kebakaran hutan dan lahan Provinsi Sumatera Selatan tiap periode waktu. Kata Kunci : Curah Hujan, Kebakaran, Nilai Ambang Batas, Parameter SPBK ABSTRACT Fire is one of the causesof land and forest degradation in Indonesia. The impacts and the losses caused by the fire need for a prevention actions. Fire Danger Rating System (FDRS) is an early warning system for forest and land fire. Fire Danger Rating System give aninput to determine the decision for the management of forest and land fire using Fire Weather Index (FWI) as the parameter . That contains climate data such as temperature, relative humidity, wind speed, andprecipitation. The aim of this research to find out the relation between precipitation and FDRS parameters which are FFMC, DC and FWI towards the forest fires and to get the precipitation threshold value towards the forest fires and land incident. The method used in this research to perform the extraction and calculation of accumulated precipitation, and mean value SPBK parameters with fire spot as the center of point grid. Determination of the precipitation threshold values were divided into four periods which are the precipitationthreshold value7 days, 30 days, 60 days and 90 days before the fire. The threshold values were tested by implementing them on forest and land fire potential areas in South Sumatra province. The research resultshows that precipitation parameters and FDRS parameters have a correlation with the incident of fire. Then, the result of the determination of threshold of precipitation values towards the fire incident by taking the least confidence level of 80% are: values of precipitation 7 days prior to the occurrence of the fire is 0,000 mm - 47,501 mm; 30 days prior to the occurrence of the fire is 0,000 mm -63,335 mm; 60 days prior to the occurrence of the fire is 0,022 mm -409,001 mm and 90 days prior to the occurrence of the fire is 0 , 822 mm -538,381 mm. The threshold values are then used to determine areas forest and land fire potential in South Sumatra Province each period of time. Keywords : Precipitation, Fire, Threshold, FDRS Parameters }, issn = {2809-9672}, pages = {62--70} doi = {10.14710/jgundip.2017.16257}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/16257} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kebakaran adalah salah satu penyebab terjadinya degradasi hutan dan lahan di Indonesia. Dampak dan kerugian dari kebakaran tersebut menunjukkan perlunya suatu upaya pencegahan. Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK) atau Fire Danger Rating System(FDRS) adalah suatu sistem informasi peringatan dini kebakaran hutan dan lahan.SPBK memberikan masukan terhadap keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan kebakaran hutan dan lahan menggunakan indeks cuaca kebakaran atau Fire Weather Index(FWI) sebagai parameternya. Parameter tersebut berupa data iklim antara lain data suhu, kelembaban relatif, kecepatan angin dan curah hujan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan dan parameter SPBKyaitu FFMC, DC dan FWI terhadap kejadian kebakaran dan untuk mendapatkan nilai ambang batas curah hujan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan ekstraksi dan perhitungan akumulasi nilai curah hujan dan rerata parameter SPBK dengan titik kejadian kebakaran sebagai pusat grid. Penetapan nilai ambang batas curah hujan terbagi menjadi 4 periode waktu yaitu nilai ambang batas curah hujan 7 hari, 30 hari, 60 hari dan 90 hari sebelum kebakaran. Nilai ambang batas tersebut diuji dengan melakukan pembuatan wilayah potensi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Selatan.
Hasil penelitian didapatkan bahwa parameter curah hujan dan parameter SPBK memiliki korelasi dengan kejadian kebakaran. Kemudian penetapan nilai ambang batas curah hujan terhadap kejadian kebakaran dengan mengambil tingkat kepercayaan minimal 80% didapatkan rentang sebagai berikut: nilai curah hujan 7 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,000 mm -47,501 mm; 30 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,000 mm -63,335 mm; 60 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,022 mm -409,001 mm dan 90 hari sebelum kejadian kebakaran sebesar 0,0822 mm -538,381 mm.Berdasarkan nilai ambang tersebut didapatkan sebaran wilayah potensi kebakaran hutan dan lahan Provinsi Sumatera Selatan tiap periode waktu.
Kata Kunci: Curah Hujan, Kebakaran, Nilai Ambang Batas, Parameter SPBK
ABSTRACT
Fire is one of the causesof land and forest degradation in Indonesia. The impacts and the losses caused by the fire need for a prevention actions. Fire Danger Rating System (FDRS) is an early warning system for forest and land fire. Fire Danger Rating System give aninput to determine the decision for the management of forest and land fire using Fire Weather Index (FWI) as the parameter. That contains climate data such as temperature, relative humidity, wind speed, andprecipitation.
The aim of this research to find out the relation between precipitation and FDRS parameters which are FFMC, DC and FWI towards the forest fires and to get the precipitation threshold value towards the forest fires and land incident. The method used in this research to perform the extraction and calculation of accumulated precipitation, and mean value SPBK parameters with fire spot as the center of point grid. Determination of the precipitation threshold values were divided into four periods which are the precipitationthreshold value7 days, 30 days, 60 days and 90 days before the fire. The threshold values were tested by implementing them on forest and land fire potential areas in South Sumatra province.
The research resultshows that precipitation parameters and FDRS parameters have a correlation with the incident of fire. Then, the result of the determination of threshold of precipitation values towards the fire incident by taking the least confidence level of 80% are: values of precipitation 7 days prior to the occurrence of the fire is 0,000 mm - 47,501 mm; 30 days prior to the occurrence of the fire is 0,000 mm -63,335 mm; 60 days prior to the occurrence of the fire is 0,022 mm -409,001 mm and 90 days prior to the occurrence of the fire is 0,822 mm -538,381 mm. The threshold values are then used to determine areas forest and land fire potential in South Sumatra Province each period of time.
Keywords: Precipitation, Fire, Threshold, FDRS Parameters
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro