Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip16251, author = {Rina Emelyana and Bandi Sasmito and Yudo Prasetyo}, title = {PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK PEMETAAN KAWASAN POTENSI SUMBER PLTS DI PULAU JAWA}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {6}, number = {2}, year = {2017}, keywords = {Klasifikasi, penginderaan jauh, PLTS, SIG, tumpang tindih}, abstract = { ABSTRAK Peningkatan kepadatan penduduk yang dialami Pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, sosial dan politik disebabkan oleh persebaran penduduk yang tidak merata.Hal ini menyebabkan melonjaknya kebtuhan-kebutuhan vital, diantaranya yaitu kebutuhan listrik.Energi listrik dengan sumber energi baru dan terbarukan belum mencapai optimalisasi yang tinggi, salah satunya adalah energi surya.Pemetaan potensi sumber PLTS di Pulau Jawa diperlukan untuk mempercepat identifikasi kawasan-kawasan yang berpotensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sebaran letak potensi sumber PLTS dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan SIG yaitu metode klasifikasi, tumpang tindih, pemberian skor dan bobot setiap parameter.Parameter yang digunakan yaitu akumulasi curah hujan bulanan, rata-rata persebaran awan bulanan, peta klasifikasi suhu permukaaan bumi, peta klasifikasi tata guna lahan dan peta klasifikasi kelerengan.Pada curah hujan dan persebaran awan dilakukan tumpang tindih data raster untuk mendapatkan satu kabupaten di Pulau Jawa yang paling berpotensi.Penetapan sebaran potensi sumber PLTS pada kabupaten terpilih dilakukan pembobotan pada parameter suhu permukaan bumi, tata guna lahan dan kelerengan.Pengelompokan potensi dibagi menjadi empat kelas yaitu berpotensi sangat rendah, berpotensi rendah, berpotensi sedang dan berpotensi tinggi. Berdasarkan hasil klasifikasi curah hujan bulanan dan klasifikasi persebaran awan bulanan diperoleh 4 kabupaten dengan bulan kering dan daerah bebas awan terbanyak yaitu Kabupaten Gresik, Lamongan, Rembang, Sampang.Dengan melihat jumlah curah hujan sebenarnya dari keempat kabupaten tersebut diperoleh bahwa Kabupaten Rembang memiliki jumlah curah hujan terendah dalam satu tahun periode yang ditentukan.Analisis spasial dan penambahan bobot serta skor pada parameter suhu permukaan bumi, tata guna lahan dan kelerengan dilakukan hanya dalam lingkup Kabupaten Rembang.Hasilnya daerah dengan potensi sangat rendah seluas 2.085,153 Ha(2%).Daerah berpotensi rendah seluas 70.877,295 Ha(69%).Daerah berpotensi sedang seluas 3.509,407 Ha(3%).Daerah berpotensi tinggi seluas 27.162,458Ha(26%). Kata Kunci : Klasifikasi, penginderaan jauh, PLTS, SIG, tumpang tindih. ABSTRACT The increasing population density which happened in Java Island as central of government, education, social and politics is caused by inequality distribution of population. Those are led to bump the vital needs, one of them is eletric current. Electric energy wtih the new and renewable resources has not yet reach the optimization, one of them is solar energy. The mapping of solar power energy generator potential is needed for accelerate identification potential areas. The purpose of reasearch is get distribution solar power energy generator location with remote sensing and GIS. The methods which will be used are classification method, overlay, scoring and weighting each parameters. Parameters which is used are monthly rainfall accumulation, monthly average cloud distribution, land surface temperature class map, land use map, and slope map. Determination of solar power energy generator potential on chosen regency is computed by weighting land surface temperature parameter, land use and landslide in 4 classes potential.These classes were defined very low potential, low potential, medium potential, and high potential. Based on monthly rainfall accumulation and cloud distribution overlay are resulted 4 regencies with drought month and most cloud free area Gresik, Lamongan, Rembang, and Sampang regency. From the rainfall accumulation, Rembang regency is the lowest rainfall accumulation on one year periode. Spatial analysis, weighting addition, and also scoring on land surface temperature, land use and land slide are done only on Rembang regency. The results are 2,085.153Ha or 2 % very low potential area, 70,877.295 Ha or 69% low potential area, 3,509.407Ha or 3% medium potential area, 27,162.458 Ha or 26% high potential area. Keywords: Classification, GIS, overlay, remote sensing, solar power energy reactor. }, issn = {2809-9672}, pages = {12--20} doi = {10.14710/jgundip.2017.16251}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/16251} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Peningkatan kepadatan penduduk yang dialami Pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, sosial dan politik disebabkan oleh persebaran penduduk yang tidak merata.Hal ini menyebabkan melonjaknya kebtuhan-kebutuhan vital, diantaranya yaitu kebutuhan listrik.Energi listrik dengan sumber energi baru dan terbarukan belum mencapai optimalisasi yang tinggi, salah satunya adalah energi surya.Pemetaan potensi sumber PLTS di Pulau Jawa diperlukan untuk mempercepat identifikasi kawasan-kawasan yang berpotensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sebaran letak potensi sumber PLTS dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan SIG yaitu metode klasifikasi, tumpang tindih, pemberian skor dan bobot setiap parameter.Parameter yang digunakan yaitu akumulasi curah hujan bulanan, rata-rata persebaran awan bulanan, peta klasifikasi suhu permukaaan bumi, peta klasifikasi tata guna lahan dan peta klasifikasi kelerengan.Pada curah hujan dan persebaran awan dilakukan tumpang tindih data raster untuk mendapatkan satu kabupaten di Pulau Jawa yang paling berpotensi.Penetapan sebaran potensi sumber PLTS pada kabupaten terpilih dilakukan pembobotan pada parameter suhu permukaan bumi, tata guna lahan dan kelerengan.Pengelompokan potensi dibagi menjadi empat kelas yaitu berpotensi sangat rendah, berpotensi rendah, berpotensi sedang dan berpotensi tinggi.
Berdasarkan hasil klasifikasi curah hujan bulanan dan klasifikasi persebaran awan bulanan diperoleh 4 kabupaten dengan bulan kering dan daerah bebas awan terbanyak yaitu Kabupaten Gresik, Lamongan, Rembang, Sampang.Dengan melihat jumlah curah hujan sebenarnya dari keempat kabupaten tersebut diperoleh bahwa Kabupaten Rembang memiliki jumlah curah hujan terendah dalam satu tahun periode yang ditentukan.Analisis spasial dan penambahan bobot serta skor pada parameter suhu permukaan bumi, tata guna lahan dan kelerengan dilakukan hanya dalam lingkup Kabupaten Rembang.Hasilnya daerah dengan potensi sangat rendah seluas 2.085,153 Ha(2%).Daerah berpotensi rendah seluas 70.877,295 Ha(69%).Daerah berpotensi sedang seluas 3.509,407 Ha(3%).Daerah berpotensi tinggi seluas 27.162,458Ha(26%).
Kata Kunci : Klasifikasi, penginderaan jauh, PLTS, SIG, tumpang tindih.
ABSTRACT
The increasing population density which happened in Java Island as central of government, education, social and politics is caused by inequality distribution of population. Those are led to bump the vital needs, one of them is eletric current. Electric energy wtih the new and renewable resources has not yet reach the optimization, one of them is solar energy. The mapping of solar power energy generator potential is needed for accelerate identification potential areas.
The purpose of reasearch is get distribution solar power energy generator location with remote sensing and GIS. The methods which will be used are classification method, overlay, scoring and weighting each parameters. Parameters which is used are monthly rainfall accumulation, monthly average cloud distribution, land surface temperature class map, land use map, and slope map. Determination of solar power energy generator potential on chosen regency is computed by weighting land surface temperature parameter, land use and landslide in 4 classes potential.These classes were defined very low potential, low potential, medium potential, and high potential.
Based on monthly rainfall accumulation and cloud distribution overlay are resulted 4 regencies with drought month and most cloud free area Gresik, Lamongan, Rembang, and Sampang regency. From the rainfall accumulation, Rembang regency is the lowest rainfall accumulation on one year periode. Spatial analysis, weighting addition, and also scoring on land surface temperature, land use and land slide are done only on Rembang regency. The results are 2,085.153Ha or 2 % very low potential area, 70,877.295 Ha or 69% low potential area, 3,509.407Ha or 3% medium potential area, 27,162.458 Ha or 26% high potential area.
Keywords: Classification, GIS, overlay, remote sensing, solar power energy reactor.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro