skip to main content

IDENTIFIKASI KAWASAN UPWELLING BERDASARKAN VARIABILITAS KLOROFIL-A, SUHU PERMUKAAN LAUT DARI DATA CITRA AQUA MODIS TAHUN 2003-2015 DAN ARUS (Studi Kasus: Perairan Nusa Tenggara Timur)

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 1 Feb 2017.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Keberadaan laut Indonesia yang luas dan posisi Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia sehingga Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang sangat potensial, salah satunya yaitu perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mempunyai potensi ikan yang melimpah. Banyaknya potensi ikan tidak lepas dari keberadaan fitoplankton yang dapat diketahui dari kandungan klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut (SPL) melalui teknologi penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra aqua MODIS dan didukung dengan arah dan kecepatan angin citra QuickScat di perairan NTT.

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk mengolah data SPL, klorofil-a dan arus dari tahun 2003-2015 sehingga didapatkan pola spasial sebaran SPL, klorofil-a, arah dan kecepatan angin untuk mengidentifikasi fenomena upwelling di perairan NTT yang terbukti kaya akan nutrisi dan banyak mengandung fitoplankton sebagai pakan alami ikan sehingga memberikan banyak pengaruh dalam peningkatan produktivitas ikan di perairan NTT. Pengujian data dilakukan dengan menganalisis spasial sebaran data klorofil-a, SPL dan angin terhadap daerah potensi ikan di perairan NTT.

Hasil penelitian ini diperoleh peta sebaran SPL, klorofil-a dan arus secara klimatologi untuk mengetahui sebab akibat fenomena upwelling di perairan NTT. Fenomena upwelling di perairan NTT terjadi pada bulan Mei sampai bulan September. Pada waktu upwelling, nilai sebaran klorofil-a berkisar 0,223-0,413 mg/m3 dengan rata-rata 0,329 mg/m3, sebaran klorofil-a tertinggi pada bulan September. Nilai sebaran SPL berkisar 26,768-28,689 ⁰C dengan rata-rata 27,548 ⁰C, sebaran SPL terendah pada bulan Agustus dan kecepatan angin pada saat upwelling berkisar 3,654-5,351 m/s dengan rata-rata 4,715 m/s, kecepatan angin tertinggi pada bulan Juli. Oleh karena itu, teradi keterlambatan waktu upwelling di perairan NTT.

Kata Kunci : Aqua MODIS, Klorofil-a, Penginderaan Jauh, Suhu Permukaan Laut (SPL), Upwelling.

 

ABSTRACT

The existence of Indonesian sea which is widely and strategic becoming Indonesia as the world  maritime axis that is why Indonesia have potential sea natural resources, one of them is East Nusa Tenggara (NTT) where have great fish potential. A lot of  fish potential is related to fitoplankton existence which can know from chlorophyll-a and sea surface temperature by remote sensing with using Aqua MODIS imagery and also complemented with the wind vector and wind velocity from QuickScat Imagery in NTT sea.

The data processing method in this research was used IDL to process sea surface temperature, chlorophyll-a and tide from 2013 until 2015, therefore sea surface temperature distribution spatial pattern, chlorophyll-a, vector and speed of wind to identify upwelling phenomenon in NTT sea which proven a lot of nutrition and  a lot of fitoplankton as natural feed for fish therefore it can get impact for rising fish productivity in NTT sea. The test of data is required by analyzed  distribution of clorophyll-a, Sea Surface Temperature (SST) and wind to fish potential area in NTT sea.

This research product are sea surface temperature distribution map and tide map, based on climatology this is to know cause and effect of upwelling in NTT sea. Upwelling phenomenon in NTT sea is happened on May until december. When the upwelling happens, chlorophyll-a value is about 0,223 until 0,413 mg/m3with the average is 0,329 mg/m3, the highest distribution of chlorophyll-a is on September. Sea surface temperature value distribution between 26,768-28,689 C with the average is 27,548 C, and The lowest distribution is on August and wid speed when upwelling happens is about 3,654-5,351 m/s with the average is 4,715 m/s, The highest wind speed is on July. Therefore, it makes upwelling time late in NTT sea.

Keywords : Aqua MODIS, Chlorophyll-a, Remote sensing, Sea Surface Temperature (SST), Upwelling.
Fulltext View|Download
Keywords: Aqua MODIS, Klorofil-a, Penginderaan Jauh, Suhu Permukaan Laut (SPL), Upwelling.

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.