Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip15378, author = {Dedigun Fajeri and Sawitri Subiyanto and Abdi Sukmono}, title = {ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DAN PERUBAHAN NILAI TANAH (Studi Kasus: Kec. Banyumanik Kota Semarang Jawa Tengah)}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {6}, number = {1}, year = {2017}, keywords = {Kecamatan Banyumanik, perkembangan permukiman, perubahan nilai tanah}, abstract = { ABSTRAK Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang mengalami fenomena peningkatan nilai tanah yang pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Kecamatan Banyumanik merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang mengalami perkembangan permukiman dari tahun ke tahun. Kecamatan Banyumanik termasuk dalam pembagian wilayah yang memiliki fungsi sebagai perencanaan permukiman. Hal ini mengakibatkan perubahan nilai tanah di Kecamatan Banyumanik. Sehingga diperlukan penelitian untuk melakukan analisis perkembangan permukiman dan perubahan nilai tanah di Kecamatan Banyumanik. Penelitian ini dilakukan dengan interpretasi penggunaan lahan permukiman dan non permukiman dari citra resolusi tinggi terkoreksi tahun 2011, 2013 dan 2015 untuk mengetahui perkembangan permukiman. Selanjutnya dilakukan pembuatan peta zona nilai tanah tahun 2011, 2013 dan 2016 dengan menggunakan data transaksi hasil survei lapangan. Pembuatan peta perubahan nilai tanah yang diperoleh dari hasil overlay peta ZNT. Pada tahap terakhir dilakukan analisis perkembangan permukiman dan perubahan nilai tanah di Kecamatan Banyumanik. Hasil penelitian menunjukan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 perubahan penggunaan lahan menjadi permukiman meningkat sebesar 46,721 ha. Sedangkan pada kurun waktu tahun 2013 sampai tahun 2016 perubahan lahan menjadi permukiman meningkat sebesar 69,944 ha. Perkembangan permukiman tertinggi terjadi di Kelurahan Pudakpayung, dan hal tersebut diikuti dengan perubahan nilai tanah tertinggi selama rentang waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2011 ke tahun 2013 perubahan nilai tanah tertinggi yaitu zona 78 di Kelurahan Pudakpayung sebesar Rp 4.259.000,00. Dan pada tahun 2013 ke tahun 2016 perubahan harga tanah tertinggi terdapat pada zona 55 yang terletak di Kelurahan Pudakpayung sebesar Rp 3.448.000,00. Kata kunci : Kecamatan Banyumanik, perkembangan permukiman, perubahan nilai tanah ABSTRACT Semarang C ity is the capital of Central Java province who experienced the phenomenon of rapid increase in land values along with population growth. Banyumanik district is one of the districts in the city of Semarang experiencing settlement developed from year to year. Banyumanik districts included in the division of territory that has a function as settlement planning. This resulted in changes in the value of land in Banyumanik District. So that the necessary research to analyze the development of settlements and changes in the value of land in Banyumanik Distric t . This research was conducted with the interpretation of land use residential and non-settlement of high-resolution imagery was corrected in 2011, 2013 and 2015 to determine the development of settlements. Furthermore, the land value zone map creation in 2011, 2013 and 2016 using data transaction field survey. Map making changes in the value of land obtained from the overlay ZNT map s . In the last stage conducted analysis on the development of settlements and changes in the value of land in Banyumanik District. The results showed in 2011 to 2013 changes in land use into settlements increased by 46.721 ha. Meanwhile, during the period 2013 to 2016 the change of land into settlements increased by 69.944 ha. The highest settlement developed in the Pudakpayung Village, and it is followed by the highest land value changes over a span of years 2011 to 2016. In 2011 to 2013 the highest land value changes in a zone 78 in the Pudakpayung Village Rp 4,259,000.00 , And in 2013 to 2016 the highest land price changes contained in the zone 55 located in the Pudakpayung Village Rp 3,448,000.00. Keyword : Banyumanik District , changes in the value of land, development of settlements }, issn = {2809-9672}, pages = {179--188} doi = {10.14710/jgundip.2017.15378}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/15378} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang mengalami fenomena peningkatan nilai tanah yang pesat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Kecamatan Banyumanik merupakan salah satu kecamatan di Kota Semarang yang mengalami perkembangan permukiman dari tahun ke tahun. Kecamatan Banyumanik termasuk dalam pembagian wilayah yang memiliki fungsi sebagai perencanaan permukiman. Hal ini mengakibatkan perubahan nilai tanah di Kecamatan Banyumanik. Sehingga diperlukan penelitian untuk melakukan analisis perkembangan permukiman dan perubahan nilai tanah di Kecamatan Banyumanik.
Penelitian ini dilakukan dengan interpretasi penggunaan lahan permukiman dan non permukiman dari citra resolusi tinggi terkoreksi tahun 2011, 2013 dan 2015 untuk mengetahui perkembangan permukiman. Selanjutnya dilakukan pembuatan peta zona nilai tanah tahun 2011, 2013 dan 2016 dengan menggunakan data transaksi hasil survei lapangan. Pembuatan peta perubahan nilai tanah yang diperoleh dari hasil overlay peta ZNT. Pada tahap terakhir dilakukan analisis perkembangan permukiman dan perubahan nilai tanah di Kecamatan Banyumanik.
Hasil penelitian menunjukan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 perubahan penggunaan lahan menjadi permukiman meningkat sebesar 46,721 ha. Sedangkan pada kurun waktu tahun 2013 sampai tahun 2016 perubahan lahan menjadi permukiman meningkat sebesar 69,944 ha. Perkembangan permukiman tertinggi terjadi di Kelurahan Pudakpayung, dan hal tersebut diikuti dengan perubahan nilai tanah tertinggi selama rentang waktu tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2011 ke tahun 2013 perubahan nilai tanah tertinggi yaitu zona 78 di Kelurahan Pudakpayung sebesar Rp 4.259.000,00. Dan pada tahun 2013 ke tahun 2016 perubahan harga tanah tertinggi terdapat pada zona 55 yang terletak di Kelurahan Pudakpayung sebesar Rp 3.448.000,00.
Kata kunci : Kecamatan Banyumanik, perkembangan permukiman, perubahan nilai tanah
ABSTRACT
Semarang City is the capital of Central Java province who experienced the phenomenon of rapid increase in land values along with population growth. Banyumanik district is one of the districts in the city of Semarang experiencing settlement developed from year to year. Banyumanik districts included in the division of territory that has a function as settlement planning. This resulted in changes in the value of land in Banyumanik District. So that the necessary research to analyze the development of settlements and changes in the value of land in Banyumanik District.
This research was conducted with the interpretation of land use residential and non-settlement of high-resolution imagery was corrected in 2011, 2013 and 2015 to determine the development of settlements. Furthermore, the land value zone map creation in 2011, 2013 and 2016 using data transaction field survey. Map making changes in the value of land obtained from the overlay ZNT maps. In the last stage conducted analysis on the development of settlements and changes in the value of land in Banyumanik District.
The results showed in 2011 to 2013 changes in land use into settlements increased by 46.721 ha. Meanwhile, during the period 2013 to 2016 the change of land into settlements increased by 69.944 ha. The highest settlement developed in the Pudakpayung Village, and it is followed by the highest land value changes over a span of years 2011 to 2016. In 2011 to 2013 the highest land value changes in a zone 78 in the Pudakpayung Village Rp 4,259,000.00 , And in 2013 to 2016 the highest land price changes contained in the zone 55 located in the Pudakpayung Village Rp 3,448,000.00.
Keyword : Banyumanik District, changes in the value of land, development of settlements
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro