Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGUndip13983, author = {Reisnu Arjiansah and Bambang Yuwono and Fauzi Amarrohman}, title = {ANALISIS KETELITIAN PENGAMATAN GPS MENGGUNAKAN SINGLE FREKUENSI DAN DUAL FREKUENSI UNTUK KERANGKA KONTROL HORIZONTAL}, journal = {Jurnal Geodesi Undip}, volume = {5}, number = {4}, year = {2016}, keywords = {Baseline, CORS , Dual Frekuensi, GPS, Single Frekuensi, Statik}, abstract = { ABSTRAK Kerangka kontrol Horizontal merupakan sebuah tugu/patok yang digunakan sebagai titik referensi atau acuan dalam bentuk koordinat ( X,Y )yang berguna pengukuran dan pemetaan di lapangan. Untuk memperoleh koordinat titik kontrol tersebut salah satunya dengan menggunakan metode Survei GPS yaitu dengan menangkap informasi yang dikirimkan oleh satelit diluar angkasa ke receiver pengamatan di Bumi. Receiver GPS mempunyai beberapa jenis salah satunya ditinjau dari sinyal yang ditangkap yaitu receiverSingle Frekuensi & Dual Frekuensi . Kedua jenis receiver tersebut mempunyai perbedaan dalam menangkap gelombang pembawa L1 dan L2. Perbedaan tersebut tentunya mempengaruhi kualitas data dan hasil pengamatan. Terkait dengan masalah tersebut, maka pada penelitian tugas akhir ini dilakukan pengukuran pada titik kontrol dengan menggunakan GPS Single Frekuensi dengan lama pengamatan + 8 Jam dan GPS Dual Frekuensi dengan lama pengamatan + 4 Jam. Pada proses pengolahan dilakukan dengan variasi baseline titik ikat yang masing-masing akan diikatkan pada stasiun CORS ( Continuosly Operating Reference Stations ) UDIP, CSEM, CMGL, dan BAKO yang diolah menggunakan softwareTopcon Tools dan GAMIT/GLOBK. Nilai perbedaan koordinat antara hasil pengukuran GPS Single Frekuensi dan Dual Frekuensi dengan variasi panjang baseline dengan jarak + 3 Km mempunyai rentang nilai 0,003 m – 0,030 m; jarak baseline + 9 Km pada rentang nilai 0,008 m – 0,070 m; jarak baseline + 55 Km pada rentang nilai 0,030 m – 0,400 m dan jarak baseline + 399 Km pada rentang nilai 0,100 m – 0,700 m. Ketelitian hasil pengamatan GPS Single Frekuensi dan Dual Frekuensi pada jarak baseline titik ikat <10 Km seperti CORS UDIP dan CSEM mempunyai ketelitian yang relatif sama. Namun pada jarak baseline titik ikat > 50 Km masih belum cukup memenuhi ketelitian yang didapatkan. Kata Kunci : Baseline, CORS , Dual Frekuensi, GPS, Single Frekuensi, Statik ABSTRACT Horizontal Control is a point that used as reference in the form of coordinate that useful for measuring and mapping in the field. GPS Survey is one of the methods to obtain the coordinate control point. It can seize the information that sent by the space satellite to the observing receiver in the Earth. There are several types of GPS receiver, one of them is based on the signal that can be acquired, that is Single Frequency and Dual Frequency Receiver. How to acquire the L1 and L2 carrier wave is different from single and dual frequency receiver. The difference can affect the data quality and the result of observation. Based on that problem, so this study measured in the control point using Single Frequency GPS during ± 8 hours observation and Dual Frequency GPS during ± 4 hours observation. In GPS data processing, various bundle point baseline will be tied to CORS (Continously Operating Reference Stations) UDIP, CSEM, CGML, and BAKO which will be processed using Topcon Tools and GAMIT/GLOBK Software. The value of the difference between the measurement results of GPS coordinates Single and Dual Frequency with baseline length variations tied to the CORS UDIP point has a value range of 0.003 m – 0.030 m ; CORS CSEM in the value range of 0.008 m - 0.070 m ; CORS CMGL the value range 0.030 m – 0.400 m and CORS BAKO the value range 0.100 m – 0.700 m . Accuracy Single Frequency GPS observations and Dual Frequency at baseline distance fastening point < 10 Km such as CORS UDIP and CSEM has the same relative precision. But at a distance of baseline > 50 Km has different result. . Keyword : Baseline, CORS , Dual Frequency, GPS, Single Frequency, Static *) Penulis, Penanggung Jawab }, issn = {2809-9672}, pages = {254--262} doi = {10.14710/jgundip.2016.13983}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/13983} }
Refworks Citation Data :
ABSTRAK
Kerangka kontrol Horizontal merupakan sebuah tugu/patok yang digunakan sebagai titik referensi atau acuan dalam bentuk koordinat ( X,Y )yang berguna pengukuran dan pemetaan di lapangan. Untuk memperoleh koordinat titik kontrol tersebut salah satunya dengan menggunakan metode Survei GPS yaitu dengan menangkap informasi yang dikirimkan oleh satelit diluar angkasa ke receiver pengamatan di Bumi. Receiver GPS mempunyai beberapa jenis salah satunya ditinjau dari sinyal yang ditangkap yaitu receiverSingle Frekuensi&Dual Frekuensi. Kedua jenis receiver tersebut mempunyai perbedaan dalam menangkap gelombang pembawa L1 dan L2. Perbedaan tersebut tentunya mempengaruhi kualitas data dan hasil pengamatan.
Terkait dengan masalah tersebut, maka pada penelitian tugas akhir ini dilakukan pengukuran pada titik kontrol dengan menggunakan GPS Single Frekuensi dengan lama pengamatan + 8 Jam dan GPS Dual Frekuensi dengan lama pengamatan + 4 Jam. Pada proses pengolahan dilakukan dengan variasi baseline titik ikat yang masing-masing akan diikatkan pada stasiun CORS (Continuosly Operating Reference Stations) UDIP, CSEM, CMGL, dan BAKO yang diolah menggunakan softwareTopcon Tools dan GAMIT/GLOBK.
Nilai perbedaan koordinat antara hasil pengukuran GPS Single Frekuensi dan Dual Frekuensi dengan variasi panjang baseline dengan jarak + 3 Km mempunyai rentang nilai 0,003 m – 0,030 m; jarak baseline+ 9 Km pada rentang nilai 0,008 m – 0,070 m; jarak baseline+55 Km pada rentang nilai 0,030 m – 0,400 m dan jarak baseline+399 Km pada rentang nilai 0,100 m – 0,700 m. Ketelitian hasil pengamatan GPS Single Frekuensi dan Dual Frekuensi pada jarak baseline titik ikat <10 Km seperti CORS UDIP dan CSEM mempunyai ketelitian yang relatif sama. Namun pada jarak baseline titik ikat > 50 Km masih belum cukup memenuhi ketelitian yang didapatkan.
Kata Kunci : Baseline, CORS , Dual Frekuensi, GPS, Single Frekuensi, Statik
ABSTRACT
Horizontal Control is a point that used as reference in the form of coordinate that useful for measuring and mapping in the field. GPS Survey is one of the methods to obtain the coordinate control point. It can seize the information that sent by the space satellite to the observing receiver in the Earth. There are several types of GPS receiver, one of them is based on the signal that can be acquired, that is Single Frequency and Dual Frequency Receiver. How to acquire the L1 and L2 carrier wave is different from single and dual frequency receiver. The difference can affect the data quality and the result of observation.
Based on that problem, so this study measured in the control point using Single Frequency GPS during ± 8 hours observation and Dual Frequency GPS during ± 4 hours observation. In GPS data processing, various bundle point baseline will be tied to CORS (Continously Operating Reference Stations) UDIP, CSEM, CGML, and BAKO which will be processed using Topcon Tools and GAMIT/GLOBK Software.
The value of the difference between the measurement results of GPS coordinates Single and Dual Frequency with baseline length variations tied to the CORS UDIP point has a value range of 0.003 m – 0.030 m ; CORS CSEM in the value range of 0.008 m - 0.070 m ; CORS CMGL the value range 0.030 m – 0.400 m and CORS BAKO the value range 0.100 m – 0.700 m . Accuracy Single Frequency GPS observations and Dual Frequency at baseline distance fastening point < 10 Km such as CORS UDIP and CSEM has the same relative precision. But at a distance of baseline > 50 Km has different result..
Keyword : Baseline, CORS , Dual Frequency, GPS, Single Frequency, Static
*) Penulis, Penanggung Jawab
Article Metrics:
Last update:
View My Stats
Jurnal Geodesi Undip
Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro