skip to main content

ANALISIS FLUKTUASI PRODUKSI PADI AKIBAT PENGARUH KEKERINGAN DI KABUPATEN DEMAK

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 31 Oct 2016; Published: 1 Nov 2017.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Setiap tahun, musim kemarau menyebabkan kekeringan melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satu lahan yang selalu mendapat ancaman serius adalah lahan persawahan. Kekeringan di area persawahan ini menyebabkan penurunan produksi padi di beberapa wilayah karena kurangnya pasokan air untuk mengairi area persawahan. Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten yang menjadi penyangga pangan nasional karena sebagian besar wilayahnya merupakan lahan persawahan. Namun, lahan persawahan di Kabupaten Demak ini juga tak luput dari ancaman bencana kekeringan. Setiap tahun di musim kemarau, persawahan Kabupaten Demak mengalami kekeringan karena sebagian besar sawahnya menggunakan pengairan tadah hujan dan hanya sebagian kecil berpengairan teknis. Dengan adanya ancaman kekeringan, mengakibatkan naik atau turunnya produksi padi di Kabupaten Demak setiap tahun.

Analisis fluktuasi produksi padi pada penelitian ini dilakukan dengan cara pemetaan area persawahan musim panen kemudian digabungkan (overlay) dengan peta ancaman kekeringan. Pemetaan area persawahan diolah menggunakan data penginderaan jauh, dan pemetaan ancaman kekeringan merujuk pada Katalog Metodologi Penyusunan Peta Geo Hazard dengan SIG. Analisis fluktuasi produksi padi yang didapat kemudian dianalisis pengaruhnya terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Demak.

Penelitian ini menghasilkan peta sawah terdampak kekeringan yang diklasifikasikan kedalam tiga kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi, dimana sawah yang terdampak kekeringan kelas tinggi diasumsikan sebagai lahan sawah gagal panen. Pada musim panen 2 dan 3 tahun 2013 sebanyak 0,629% lahan sawah mengalami gagal panen, pada tahun 2014 sebanyak 8,121% dan 9,173% pada tahun 2015. Namun ancaman kekeringan yang ada tidak berimbas pada ketahanan pangan di Kabupaten Demak, hal ini dibuktikan dengan adanya surplus beras sebanyak 2.681.392,681 kuintal pada tahun 2014 dan sebanyak 3.124.096,305 kuintal pada tahun 2015.

 

Kata Kunci : Area Persawahan, Fluktuasi Produksi Padi, Kabupaten Demak, Kekeringan, Ketahanan Pangan

 

 

ABSTRACT

Every years, dry season caused drought in several regions of Indonesia. Rice fields always get serious threat of it. Drought in rice fields causing reduction of paddy production due to lack of water supply to irrigate their rice fields. Demak Regency is one of national food support bacause it has amount of rice fields there. However, rice fields in Demak Regency also threat by drought. In dry season it experiencing drought because most of them depend on rain for irrigate their rice fields, so fluctuative paddy production caused by drought in Demak Regency every year.

Analysis of fluctuative paddy production on this research is done by mapping the harvest season of rice fields then combined it with drought map. Paddy fields map processed using remote sensing data, and drought map refers to methodology geo hazard catalog based GIS. The fluctuative of paddy production and then analyzed toward food security in Demak Regency.

This research results rice fields map affected by drought which classed into three level, low, medium and high. Rice fields that affected by high level of drought assumed as crop failure. On 2nd and 3rd harvest season of 2013, 0.629% harvest area was failed, on 2014 8.121% and 9.173% on 2015. However, drought in Demak Regency has no impact for their food security, they have rice surplus about 2,681,392.681 quintals on 2014 and 3,124,096.305 quintals on 2015.    

 

Keywords : Rice Fields, Fluctuative paddy production, Demak Regency, Drought, Food Security 

*)  Penulis, Penanggung Jawab


Fulltext View|Download
Keywords: Area Persawahan, Fluktuasi Produksi Padi, Kabupaten Demak, Kekeringan, Ketahanan Pangan

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.