skip to main content

PEMETAAN MULTI BENCANA KOTA SEMARANG

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 21 Oct 2016; Published: 1 Nov 2016.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Kota Semarang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, yang mempunyai tingkat rawan kebencanaan yang cukup tinggi. Beberapa bencana yang sering terjadi adalah banjir, banjir rob, tanah longsor dan kekeringan. Atas dasar kondisi tersebut, maka perlu dilakukan pemetaan multi bencana Kota Semarang sebagai salah satu upaya mitigasi bencana di Kota Semarang. Pemetaan multi bencana merupakan proses pembuatan peta yang memberikan gambaran potensi ancaman dari beberapa bencana, yaitu bencana banjir, banjir rob, tanah longsor dan kekeringan.

Pemetaan multibencana Kota Semarang ini disusun denganmelakukan serangkaian tahapan yaitu membuat peta ancaman dari masing-masing bencana berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) kemudian digabungkan (overlay).Metodeyang digunakanadalahskoring danpembobotanserta overlayantarparameter penyusunnya menggunakan modifikasi rumusan penilaian risiko dari Peraturan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam (PERKA BNPB) untuk mendapatkan klasifikasi ancaman multi bencana Kota Semarang.

Penelitian ini menghasilkan wilayah dengan tingkat ancaman rendah seluas 18.522,061 Ha yang tersebar di 11 kecamatan, tingkat ancaman sedang seluas 16.359,561 Ha yang tersebar di seluruh kecamatan dan tingkat ancaman tinggi seluas 3.602,182 Ha, tersebar di delapan kecamatan. Tingkat kesesuaian antara hasil analisis dengan hasil validasi diperoleh nilai sebesar 52,841% untuk ancaman bencana banjir, 85,227% untuk ancaman bencana banjir rob, 86,932% untuk ancaman bencana tanah longsor dan 41,143% untuk ancaman bencana kekeringan.

 

Kata Kunci : Kota Semarang, Multi Bencana, Pemetaan, PERKA BNPB

 

ABSTRACT

Semarang is one of the largest city in Indonesia who have high enough risk disaster level. There are several disaster  which usually occur such as flood, tidal flood,landslide and drought. Based on the condition,it  needs multi hazards mapping for Semarang city for disaster mitigation in Semarang city. Multi hazard mapping is the process of making map which give description the potential risk from disaster, such as flood, tidal flood,landslide and drought.

Multi hazards map is made with series of steps which is make the hazard map from each disaster based on Geographic Information Systems (GIS), then overlay all of them. The methods of hazard map are scoring, weighting, and overlay between the compiler parameters, using the modification of risk estimation from rules of Indonesia National Disaster Management Authority Chief(PERKA BNPB) to classify the multi hazard of the Semarang city.

This research obtains low hazard level area of about 18522,061 Hectare on 11 sub-districts, medium hazard level area about of 16,359.561 Hectare on all of sub-districts. And high hazard level area about 3,602.182 Hectare on eight sub-districts. Fitness level between the result analysis and validation was resulted value around 52.841% for flood hazard, 85.227% for tidal flood hazard, 86.932% for landslide hazard and 41.143% for drought hazard.

 

Keywords: :Semarang city, Multi hazard, Mapping, Rules of Indonesia National Disaster Management Authority Chief (PERKA BNPB)

*)Penulis, PenanggungJawab


Fulltext View|Download
Keywords: Kota Semarang, Multi Bencana, Pemetaan, PERKA BNPB

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.