skip to main content

PEMETAAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN (LP2B) BERBASIS SIG SEBAGAI SALAH SATU SARANA UNTUK MEMPERTAHANKAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BOYOLALI

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Oct 2016; Published: 1 Nov 2016.

Citation Format:
Abstract
ABSTRAK

Berdasarkan UU No 41 tahun 2009, untuk keperluan Kemandirian, Keamanan dan Ketahanan Pangan maka diperlukan Penyelamatan Lahan Pertanian Pangan. Penyelamatan harus segera dilakukan karena laju konversi lahan sawah atau pertanian pangan lainnya sangat cepat. Untuk menghambat laju konversi maka UU ini memerlukan penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Tujuan dilaksanakannya Kegiatan Identifikasi Dan Pemetaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Nogosari, Kecamatan Sambi dan Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali adalah untuk melakukan identifikasi dan pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) guna memberikan masukan/saran kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dalam rangka mempertahankan ketahanan pangannya.

Pemetaan LP2B menggunakan metode skoring dan pembobotan dengan parameter produktivitas, jenis irigasi, ketersediaan air dan pola tanam berbasis SIG. Sedangkan Analisis ketahanan pangan dilakukan dengan menghitung ketersediaan pangan, kebutuhan pangan, dan surplus. Ketersediaan pangan didapat dengan melakukan perkalian luas lahan sawah per kecamatan dengan hasil sawah di kecamatan tersebut. Sedangkan untuk kebutuhan pangan didapat dengan perkalian antara jumlah penduduk per kecamatan dengan ketetapan BPS yaitu pertahunnya 139 kg, setelah keduanya didapat barulah surplus/minus dapat dicari yaitu demgan cara melakukan pengurangan antara ketersediaan pangan dengan kebutuhan pangan.

LP2B di wilayah perencanaan memiliki luas sebesar 6.908,18 Ha, sementara sisa lahan sawah sebesar 2.692,95 Ha merupakan lahan yang bukan berupa Lahan pertanian pangan berkelanjutan atau Non LP2B. Kemudian hasil hitungan analisis ketahanan pangan pada lahan sawah LP2B di Kabupaten Boyolali mengalami surplus Untuk Kecamatan Ngemplak mengalami surplus sebesar 99.007,43 kw Kecamatan Nogosari sebesar 108.251,30 kw, Kecamatan Sambi sebesar 127.960,16 kw dan Kecamatan Simo sebesar 25.498,11 kw.

Kata Kunci : Kabupaten Boyolali, SIG, LP2B.

 

ABSTRACT

                Under law No. 41 in 2009, for the purposes of the independence, security and food security then needed Farm Rescue Programs. Farm Rescue should be immediately done because the conversion rate of paddy fields or other farming food change very quickly. To inhibit the rate of conversion of this ACT then requires the determination of agricultural land sustainable food (LP2B). The purpose of performance of the activities of the identification and mapping of agricultural land sustainable food (LP2B) Sub Ngemplak, Nogosari Subdistrict, district and Sub-district Sambi Simo Boyolali Regency is to perform the identification and mapping of Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) to provide input/advice to local governments and Boyolali district in order to maintain the durability of the food.

                LP2B mapping method using skoring and weighting with the parameters of productivity, types of water availability and irrigation, cropping patterns based SIG. While the analysis of food security is done by calculating the availability of food, food needs, and surplus. Food availability is obtained by conducting extensive wetland multiplication per subdistrict with the results of the rice fields in the subdistrict. As for the food needs to come by with the multiplication between the number of inhabitants per sub with an annual provision BPS IE 139 kg, after both obtained then surplus/minus can be searched for example with how to perform subtraction between the availability of the food with the food needs.

                 LP2B planning in the region has an area of 6.908,18 Ha, while the rest of the paddy fields of 2.692,95 Ha is a land that is not in the form of agricultural land sustainable food or Non LP2B. Then the food security analysis result on wetland planning in the region experiencing a LP2B surplus of 99,007.43 kw Sub-district of Nogosari 108,251.30 kw, Sambi of 127,960.16 kw and Sub Simo of 25,498.11 kw

Keywords: Boyolali Regency, GIS, LP2B

 

*)  Penulis, PenanggungJawab

Fulltext
Keywords: Kabupaten Boyolali, SIG, LP2B

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.