skip to main content

APLIKASI SIG UNTUK PEMETAAN PERSEBARAN TAMBAK DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Daerah Tambak Kota Semarang)

Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Oct 2016; Published: 1 Nov 2016.

Citation Format:
Abstract

ABSTRAK

Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Tambak di Indonesia terutama di kota Semarang biasanya menghasilkan produk perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi berorientasi eksport. Tingginya harga produk perikanan hasil budidaya tambak cukup menarik perhatian masyarakat untuk terjun dalam usaha budidaya tambabak. Persebaran tambak di kota semarang umumnya terdapat di wilayah pesisir, daerah yang berbatasan langsung dengan laut. Jumlah area tambak dari tahun ke tahun pasti mengalami perubahan. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor seperti pembukaan lahan tambak, abrasi, tinggi air laut saat pasang, pengalihan fungsi lahan tambak dan faktor lain baik disebabkan oleh alam maupun manusia. Maka sangatlah penting untuk mengetahui persentase jumlah persebaran tambak dari tahun ke tahun, dengan pengaplikasian SIG. Pada penelitian ini memanfaatkan data dari citra landsat 8. Langkah selanjutnya adalah membuat peta persebaran Tambak dengan menggunakan software SIG yaitu ArcGIS. Dan kemudian diambil titik sampel penelitian yang dijadikan acuan titik kontrol keberadaan tambak. Penelitian ini menghasilkan sebuah peta persebaran lokasi tambak dan perbandingan dari tahun 2000 dengan 2015,yang diharapkan dapat membantu pemerintah Kota Semarang maupun masyarakat yang membutuhkan dalam mengetahui perubahan yang terjadi sekitrat tahun 2000 - 2015. Dan dalam dijadikan acuan dalam sebuah penelitian.Dari penelitian yang telah dilakukan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa luas persebaran tambak dari tahun 2000 ke tahun 2015 mengalami penurunan yang cukup drastis. Dari luas total area tambak di Kota Semarang pada tahun 2000 yaitu seluas 2.664,97 hektar. Dan pada tahun 2015 menjadi 2.308,78 hektar. Dengan demikian perubahan luas bersebaran tambak mengalami penurunan sekitar 356,19 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota Semarang. 

Kata Kunci : SIG, GPS, Tambak, Perikanan, Kota Semarang

 ABSTRACTThe embankment is one type of habitat that was used as a place for the cultivation of brackish water which is located in the coastal region. Embankment in Indonesia especially in Semarang City usually produce fishery products which have high economic value export oriented. High price products results of riparian fishery enough public interest to plunge in cultivation embankment. The spread of the embankment in the city of semarang is commonly found in the coastal area, a region bordering the sea. The number of farmed area from year to year is definitely changing. This is caused by several factors such as the opening of land farmed, abrasion, high tide, sea water diversion function of land farmed and other factors either natural or caused by humans. Then it is necessary to know the percentage of the amount of the spread of the embankment from year to year, with deployment of GIS.In the current study utilizes image data from landsat 8. The next step is to create a map of the spread of the Embankment by using GIS software namely ArcGIS. And then taken a point sample research, which provided the reference point control the whereabouts of the embankment. This research resulted in a distribution map of the location of the embankment and comparisons from the year 2000 by 2015, which is expected to help the Government town of Semarang or public who need to know the changes that occur in the above 2000-2015. And in the reference was made in a study.From the research that has been done can be drawn the conclusion that the widespread distribution of embakment from the year 2000 to the year 2015 is a pretty drastic decline. Of the total surface area of embankment in the city of Semarang in 2000 i.e. covering an area of 2,664.97 hectares. And by 2015 be 2,308.78 hectares. With such far-reaching changes distribution of embankment experience a decrease of about 356.19 hectares spread over several districts in the city of Semarang. Keyword : GIS, GPS, Embankment, Fisheries, Semarang City

 

*) Penulis, Penanggung Jawab

Fulltext View|Download
Keywords: SIG, GPS, Tambak, Perikanan, Kota Semarang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.