skip to main content

PENGALAMAN IBU DENGAN ANAK ADHD

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract
Salah satu kebahagiaan terbesar dari suatu keluarga adalah saat seorang istri dinyatakan mengandung. Sebagai orangtua, ibu memiliki simbiosis emosional dengan anak sehingga dapat mengalami tingkat stres yang lebih tinggi saat mengasuhnya. Parenting stress adalah suatu rangkaian proses yang mengarah pada permasalahan kondisi psikologis dan munculnya reaksi fisiologis dari usaha adaptasi terhadap tuntutan sebagai orangtua. Penelitian ini bertujuan memahami pengalaman ibu yang memiliki anak dengan diagnosis attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Penelitian ini berguna untuk menggambarkan proses penyesuaian respons sosial dari ibu yang mengasuh anak ADHD dengan fluktuasi emosional. Peneliti kualitatif ini menggunakan metode fenomenologis dengan pengkhususan pada Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pendekatan IPA dipilih karena fokusnya pada proses interpretatif dalam memahami pengalaman subjek secara idiografis. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga ibu yang memiliki anak dengan dugaan ADHD dan berdomisili di Solo. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan mengalami fluktuasi emosional yang disebabkan oleh parenting stress selama menyesuaikan diri terhadap respons sosial. Transkrip wawancara dianalisis untuk mendapatkan tema-tema yang terdiri dari 12 tema super-ordinat yang kemudian dikelompokkan dalam empat tema pokok, diantaranya (1) upaya penanganan profesional; (2) pemahaman karakteristik hiperaktif; (3) fluktuasi emosional; serta (4) penyesuaian terhadap respons sosial.
Fulltext View|Download
Keywords: ibu anak ADHD, parenting stress

Article Metrics:

  1. Ati, A.W. (1999). Menguji cinta konflik pernikahan Cina-Jawa. Yogyakarta : Tarawang Press
  2. Anjum, N. dan Malik, F. (2010). Parenting practices in mothers of children with ADHD : Role of stress and behavioral problems in children. Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 8, 18-38
  3. Bornstein, M.H. (2002). Handbook of parenting (2th edition) volume 3 being and becoming a parent. London : Lawrence Erlbaum Associates
  4. Campito, J.S. (2007). Supportive parenting. London : Jessica Kingsley Publishers
  5. Deater-Deckard, K. (2004). Parenting stress. USA : Riverhead Books
  6. Endraswara, S. (2010). Falsafah hidup Jawa. Yogyakarta : Cakrawala
  7. Lessenberry, B.M. dan Rehfeldt, R.A. (2004). Evaluating stress levels of parents of children with disabilities. ProQuest, 70, 231-244
  8. Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Depok : Kampus Baru UI
  9. Moleong, L.J. (2011). Metodologi penelitian kualitatif (cetakan ke-14). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
  10. Nevid, J.S. (2005). Psikologi abnormal edisi kelima jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga
  11. Paternotte, A. dan Buitelaar, J. (2010). ADHD attention deficit hyperactivity disorder (gangguan pemusatan perhatian dan dan hiperaktivitas). Jakarta : Prenada
  12. Smith, J.A., Flowers, P., dan Larkin, M. (2009). Interpretative phenomenological analysis-theory, method, and research. London: Sage Publications
  13. Williams, N.M., Zaharieva I., dan Thapar, A. (2010). Rare chromosomal deletions and duplications in attention-deficit hyperactivity disorder : A genomewide analysis. Lancet, 376, 1401-1408
  14. Yousefia, S., Far, A.S., dan Abdolahian, E. (2011). Parenting stress and parenting styles in mothers of ADHD with mothers of normal children. Procedia, 30, 1666-1671

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.