skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIANTHE BIG FIVE PERSONALITY DENGAN INTENSI MENJADI WORKAHOLIC PADA KARYAWAN HALLIBURTON INDONESIA

Published: 22 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract
Konsep gaya hidup masyarakat modern yang mengutamakan peningkatan kualitas sosial menyebabkan masyarakat selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan cara bekerja sehingga bekerja dipandang sebagai suatu kegiatan yang prestige serta menimbulkan perilaku intensi menjadi workaholic. Faktor yang mempengaruhi intensi menjadi workaholic yaitu faktor internal. Kepribadian merupakan salah satu faktor internal dari perilaku karyawan. Salah satu kepribadian yang memiliki validitas untuk mengukur perilaku yaitu kepribadian the big five personality. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian the big five personality dengan intensi menjadi workaholicserta hubungan kelima dimensi kepribadian the big five personality yaitu concientiousness, neuroticsm, extraversion, openness, dan agreeablenes dengan intensi menjadi workaholic pada karyawan Halliburton Indonesia.
Sampel penelitian merupakan karyawan Halliburton Indonesia sebanyak 150 karyawan yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu Skala Kepribadian The Big Five Personality (40 aitem valid, α = 0,905) dan Skala Intensi Menjadi Workaholic (38 aitem valid, α = 0,921) yang telah diuji coba pada 80 karyawan Halliburton Indonesia.
Data yang diperoleh berdasarkan analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,319 dengan p= 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepribadian the big five personality dengan intensi menjadi workaholic. Agreeableness dengan intensi menjadi workaholic didapat angka koefisien sebesar 0,140 dengan signifikansi 0,453 pada p<0,05. Concientiousness dengan intensi menjadi workaholic didapat angka koefisien sebesar 0,302 dengan signifikansi 0,111 pada p<0,05. Openness dengan intensi menjadi workaholic didapat angka koefisien sebesar 0,194 dengan signifikansi 0,186 pada p<0,05. Extraversion dengan intensi menjadi workaholic didapat angka koefisien sebesar 0,569 dengan signifikansi 0,001 pada p<0,05. Neurotism dengan intensi menjadi workaholic didapat angka koefisien sebesar 0,397 dengan signifikansi 0,022 pada p<0,05.Kepribadian the big five personality memberikan sumbangan efektif sebesar 10,2% terhadap intensi menjadi workaholic sedangkan sisanya sebesar 89,8% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: Intensi Menjadi Workaholic, Kepribadian, Kepribadian The Big Five Personality, Karyawan

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.