skip to main content

HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN DAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI KABUPATEN PURBALINGGA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 22 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract
Remaja memiliki kebutuhan yang tinggi untuk dapat diterima oleh kawan sebayanya, melalui kebutuhan tersebut terciptalah interaksi sosial. Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial, individu yang memiliki harga diri rendah akan mengalami kesulitan untuk mengomunikasikan gagasanya kepada orang-orang disekitar sehingga berpengaruh pada kemampuan interaksi sosial individu. Lingkungan dapat mempengaruhi tingkah laku individu termasuk salah satunya adalah interaksi sosial. Penelitian ini memiliki dua tujuan. Penelitian ini menggunakan harga diri sebagai variabel predictor dan interaksi sosial sebagai variabel kriterium. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara harga diri dan interaksi sosial pada remaja. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di panti asuhan dan tinggal bersama keluarga dengan kisaran usia 11-24 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 349 remaja yang dipilih menggunakan teknik sampling cluster sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana dan uji beda independent t-test. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji regresi linear sederhana diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,656 dengan p=0,000 (p < 0,05). Nilai koefisien korelasi menunjukan adanya hubungan antara harga diri dan interaksi sosial pada remaja.
Fulltext View|Download
Keywords: Interaksi Sosial, Harga Diri, Remaja Panti Asuhan, Remaja yang Tinggal Bersama Keluarga

Article Metrics:

  1. Afriantono,D.T.,& Budiani,M.S.(2013). Perbedaan Tingkat Kepercayaan Diri dan Interaksi Sosial Antara Siswa Sekolah Dengan Anak Jalanan Pada Usia Remaja Awal Di Wilayah Surabaya Timur. Jurnal Psikologi Universitas Negeri Surabaya, vol.1(3)
  2. Alwisol.(2011). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press
  3. Amyani,S. (2010). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kemandirian Santri Pesantren Tahfizh Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung. Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
  4. Baron,R,A. Byrne,D.(2004).Psikologi Sosial.Jakarta:Erlangga
  5. Denissen,J.J.A.,Penke,L.,Schmitt,D.P., &van Aken,M.A.G. (2008).Self-Esteem Reaction to Social Interactions: Evidence for Sociometer Mechanisms Across Days, People, and Nations. Journal of Personality and Social Psychology, vol 95(1) : 181-188
  6. Gerungan, W.A. (2010). Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama
  7. Rakhmat,J. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Rosdakarya
  8. Lusiana,I. (2014). Interaksi Sosial Antara Remaja Yang Tinggal Bersama Orang Tua dan Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan. Jurnal Online Psikologi, vol.2(1) : 81-92
  9. Maryati, K. & Suryati, J. (2001). Sosiologi Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Erlangga
  10. Santrock.,J.W.(2007). Remaja. Jilid 1 Edisi 11. Jakarta : Erlangga
  11. Santrock.,J.W.(2007). Remaja. Jilid 2 Edisi 11. Jakarta : Erlangga
  12. Santrock,J.W.(2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jilid 1 Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
  13. Sarwono,W.S.(2013). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
  14. Setiawati, E.,Suparno. (2010). Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya Pada Anak
  15. Soekanto,S.(2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Gafindo Persada
  16. Widodo,A.S.,& Pratitis,N.T. (2013). Harga Diri dan Interaksi Sosial Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Jurnal Psikologi Indonesia, vol.2 (2) : 131-138

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.