skip to main content

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN KOMITMEN PROFESI PADA GURU SLB NEGERI SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 16 Oct 2013.

Citation Format:
Abstract

Komitmen profesi adalah suatu kecintaan yang dibentuk oleh seorang individu pada profesinya, meliputi keinginan untuk berada dalam profesi, keyakinan dalam menerima nilai profesi dan kesediaan melakukan usaha sungguh-sungguh. Seorang guru dikatakan professional bila memenuhi empat kompetensi, salah satunya adalah kompetensi sosial, kompetensi sosial terdiri dari berbagai tahap, salah satunya adalah empati. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara persepsi empati dengan komitmen profesi pada guru SLB Negeri Semarang.

Penelitian ini menggunakan simple random sampling, sebanyak 55 guru SLB Negeri Semarang menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu Skala Komitmen Profesi (37 aitem valid,  α = 0.935) dan Skala Empati (25 aitem valid, α = 0.938).

Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0.656 dengan p=0,000 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara empati dengan komitmen professi pada guru SLB Negeri Semarang. Semakin tinggi empati maka semakin tinggi komitmen profesi. Empati memberikan sumbangan efektif sebesar 43.1% pada komitmen profesi dan sebesar 56.9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Fulltext View|Download
Keywords: komitmen profesi, empati, guru SLB

Article Metrics:

  1. http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/permendiknas-no-22-tahun2006.pdf diakses pada 9 Oktober 2012
  2. Cohen, A. (2003). Multiple Commitments in Workplace: an Integrative approach. London: Lawrence Erlbaum Associates Publisher
  3. Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama
  4. Goleman, D. (2007). Emotional Intelligence. Penerjemah: T. Hermaya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  5. Hojat, M. (2007). Empathy in Patient Care: Antecendents, Development, Measurement, and Outcomes. LLC: Springer Science and Bussiness Media
  6. Ineupuspita. (2008). Profesionalitas Guru SLB. http://ineupuspita.wordpress.com/2008/07/31/profesionalitas-guru-slb. diakses pada tanggal 7 Oktober 2012
  7. Iskandar. (2008). Kecerdasan Emosi dan Komitmen Pekerjaan Dosen di Jambi. Jurnal Psikologi volume I No. 2 Juni 2008. Hal.177-182
  8. Mangunsong, F. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok: LPSP3
  9. Noor, A. (2011). Hubungan antara Kecerdasan Emosional, Sikap terhadap Profesi Keguruan dan Komitmen Organisasi guru SMA Negeri Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tesis (tidak diterbitkan). Semarang: Universitas Diponegoro
  10. Ramdhani, N. (2012). Menjadi Guru Inspiratif. Jakarta: Titian Foundation
  11. Raiziene, S., Endriulaitiene, A. (2007). The Relations Among Empathy, Occupational Commitment, and emotional Exhaustion of Nurses. Medicina 43(5) page 425-431
  12. Sjabadhyni, B., Graito, B. K. I. (2001). Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia dari Perspektif Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  13. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  14. Taufik. (2012). Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: RajaGrafindo Persada
  15. Utami, A.D.W. (2012). Faktor-Faktor Determinan Profesionalisme Guru SMK Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 2 Nomor 2 Juni 2012 hal 169-182

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.