skip to main content

Pemaafan Pada Manta Pecandu Narkoba di Balai Rehabilitasi

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 24 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Masa remaja merupakan masa yang penuh kesulitan dan gejolak, baik bagi remaja maupun bagi lingkungannya. Tidak semua remaja melakukan berbagai bentuk kenakalan. Salah  satu bentuk dari kenakalan remaja yang banyak terjadi adalah penggunaan narkotika. Masa pemulihan merupakan suatu masa yang akan dilewati oleh seorang pecandu yang memutuskan berhenti menggunakan narkotika.

Pemaafan adalah suatu perubahan motivasi dimana seseorang merasakan penurunan motivasi untuk menghindari rangsangan yang berhubungan dengan pelanggaran terhadap dirinya sendiri dan semakin menurun motivasi untuk membalas terhadap diri sendiri dan semakin termotivasi untuk bertindak murah hati terhadap diri sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis, dengan wawancara dan observasi yang didukung dengan materi audio sebagai penunjang pengumpulan data. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran proses pemaafan dan tahapan pemaafan pada mantan pecandu narkoba di balai rehabilitasi.

            Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa proses pemaafan yang terjadi pada ketiga subjek pada dasarnya memiliki kesamaan. Terdapat perbedaan dalam pengungkapan segi psikologis dan pemaknaan pada tahap pemaafan. Tahapan pemaafan ketiga subjek berbeda. Subjek JS berada pada tahap Forgiveness as social harmony dan Forgiveness as love. Subjek SP pada tahap Lawful expectational forgiveness dan  Forgiveness as social harmony. Sedangkan subjek RK berada pada tahap Expectational forgiveness dan Lawful expectational forgiveness. 

Fulltext View|Download
Keywords: Pemaafan, mantan pecandu narkoba

Article Metrics:

  1. Kador, J. (2009). Effective Apology. Tangerang: Gemilang
  2. Khalid, „A. (2005). Terapi hati. Jakarta: Penerbit Republika
  3. Exline, Julie.Juola, Worthington, Everett L.Jr, Hill, Peter & McCullough, Michael E. (2003). Forgiveness and Justice: A Research Agenda for Social and Personality Psychology. Personality and Social Psychology Review Vol. 7, No. 4, 337-348
  4. Gani, H, A. (2011). Forgiveness Therapy : Maafkanlah niscaya dadamu lapang. Yogyakarta : Kanisius http://regional.kompas.com/read/2011/06/26/11242461/BNN.5.Juta.Pengguna.Narkoba.di.Indonesia, diakses Minggu, 15 Juli 2012, pukul 22.00 WIB.
  5. McCollough. (2001). Forgiviness : Theory, Research and Practice, New York : The Guilford Press
  6. McCullough, Michael E. Bellah, C.Garth, Kilpatrick, Shelley.Dean & Johnson, Judith.L. (2000). Vengefulness: Relationships With Forgiveness, Rumination, Well-Being, and the Big Five. PERSONALITY AND SOCIAL PSYCHOLOGY BULLETIN 601-610
  7. Moleong, L, J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya
  8. Ransley, C. (2004). Forgiveness and the healing process. New York : Brunner Routledge
  9. Rozidah, R, Nurdibyanandaru D. (2010). Dinamika Emosi Pecandu Narkotika Dalam Masa Pemulihan. INSAN Vol.12 No. 02, Agustus 2010
  10. Sa‟adah, M, E, Sakti, H, Sakti D, V. 2012. The Wife’s Forgiveness Toward Husband’s Infedility. Jurnal Psikologi Vol. 1 No.1, Tahun 2012, Halaman 107
  11. Subandi. (2009). Psikologi dzikir: Studi fenomenologis pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  12. Worthington, E.L. (2005). Handbook of Forgiveness. USA: Taylor & Francis Group

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.