skip to main content

STUDI FENOMENOLOGIS TENTANG PENGALAMAN SINGLE PARENT MOTHER PADA USIA DEWASA MADYA

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia, Indonesia

Received: 13 Oct 2023; Published: 11 Jul 2024.
Open Access Copyright 2024 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Kematian pasangan hidup menyisakan kesedihan psikologis bagi orang yang ditinggalkan. Single parent mother harus menjalankan peran ganda yakni membesarkan anak-anak dan mencukupi kebutuhan keluarga seorang diri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman single parent mother pada usia dewasa madya yang berkaitan dengan proses partisipan melewati guncangan emosi akibat kematian suami, dampak dari kematian suami, tuntutan dalam menjalankan peran sebagai single parent mother serta penemuan makna hidup melalui peristiwa tersebut. Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria: (1) janda berusia 40-60 tahun; (2) cerai karena kematian suami; (3) minimal pendidikan D3; (4) memiliki anak dari perkawinan sebelumnya. Penggalian data dilakukan dengan melaksanakan wawancara secara semi-terstruktur. Kemudian hasil wawancara dianalisis menggunakan teknik Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Penelitian ini menghasilkan tiga tema induk diantaranya adalah dampak kematian suami, dinamika menjadi single parent mother dan proses menemukan makna hidup sebagai single parent mother. Pengambilan keputusan dalam bertahan menjadi single parent mother sangat dipengaruhi oleh dukungan dari keluarga maupun lingkungan. Upaya dalam mendidik anak yang dilakukan oleh partisipan penelitian ini ialah dengan memberikan perhatian dan pendampingan penuh kepada anak-anak mereka agar tidak merasa berkecil hati karena tidak memiliki sosok ayah. Makna yang ditemukan partisipan dalam menjalankan peran single parent mother adalah kesabaran dan keikhlasan yang mereka lakukan berbalas kebaikan.
Fulltext View|Download
Keywords: single parent mother; kematian pasangan; dewasa madya; interpretative phenomenological analysis

Article Metrics:

  1. Anjarwati, N., Murdiana, S., & Zainuddin, K. (2022). Resiliensi istri pasca kehilangan suami akibat kematian mendadak. Jurnal Sipakalebbi, 6(2), 79–91. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/sipakallebbi.v6i2.31733
  2. Bastaman, H. (2007). Logoterapi : Psikologi untuk menemukan makna hidup dan meraih hidup bermakna. Raja Grafindo Persada
  3. Bolang, A. D. (2012). Perbedaan psychological well-being orangtua tunggal laki-laki dan orangtua tunggal perempuan yang bercerai. Universitas Esa Unggul
  4. Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience: Have we underestimated the human capacity to thrive after extremely aversive events? American Psychologist, 59(1), 20–28. https://doi.org/https://psycnet.apa.or 10.1037/0003-066X.59.1.20
  5. Compton, W. C., & Hoffman, E. (2013). Positive psychology: The science of happiness and flourishing. Wadsworth
  6. Dewi, L. (2017). Kehidupan keluarga single mother. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 2(3), 44. https://doi.org/10.23916/08422011
  7. Fernandez, I. M., & Soedagijono, J. (2018). Resiliensi pada wanita dewasa madya setelah kematian pasangan hidup. Jurnal Experientia, 6(1), 27–38
  8. Frankl, V. E. (2008). Optimisme di tengah tragedi: Analisis logoterapi. Nuansa
  9. Gading, L. (2019). The roles of single parent. European Journal of Special Education Research, 4(4), 143–161. https://doi.org/10.5281/zenodo.3379059
  10. Gerungan. (2004). Psikologi sosial. PT Rafika Aditama
  11. Hurlock, E. B. (2006). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Balai Pustaka
  12. Karvistina, L. (2011). Persepsi masyarakat terhadap status janda (Studi kasus di Kampung Iromejan, Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuma, Kota Yogyakarta). Universitas Negeri Yogyakarta
  13. La Kahija, Y. . (2017). Penelitian fenomenologis jalan memahami pengalaman hidup. Kanisius
  14. Lestari, D. W. P. (2019). Subjective well-being pada ibu tunggal dewasa awal yang bercerai. Acta Psychologia, 1(1), 15–22. https://doi.org/10.21831/ap.v1i1.43304
  15. Nisa, K., & Lestari, S. (2016). Dinamika psikologis hardiness pada ibu sebagai orang tua tunggal karena perceraian. The 4th University Research Colloquium, 78–86
  16. Nur, R. (2019). Pola asuh orang tua tunggal (single parent) dalam menanamkan nilai-nilai sosial anak di Desa Bongki Lengkese Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Universitas Negeri Makassar
  17. Nurmala, S. (2019). Fear of aging: What happens to middle-age single parents mother ? Interaktif: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 11(1), 1–20
  18. PEKKA. (2020). Pemberdayaan perempuan kepala keluarga. https://pekka.or.id/
  19. Perdana, P. D., & Dewi, K. S. (2015). Pergulatan emosi pada wanita karir yang ditinggal mati suami. Jurnal Empati, 4, 1–7. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/empati.2015.14883
  20. Pratama, A. D. (2017). Resiliensi perempuan single parent sebagai kepala keluarga (Sudi di Dukuh Bonyokan, Bonyokan, Jatinom, Klaten). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  21. Rahayu, N. S. (2014). Hubungan antara karakteristik, pengetahuan, peran dan fungsi keluarga dengan pemberian stimulsi pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Posyandu Desa Kroya Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  22. Rochaniningsih, N. S. (2014). Dampak pergeseran peran dan fungsi keluarga pada perilaku menyimpang remaja. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 59–71. https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2618
  23. Santrock, J. W. (1995). Life-span development (5th ed.). Erlangga
  24. Sari, I. P., & Yendi, F. M. (2019). Resiliensi pada single mother setelah kematian pasangan hidup. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 4(3), 76–82. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23916/08411011
  25. Spurgeon, A., Jackson, C., & Beach, J. (2001). The life events inventory: re‐scaling based on an occupational sample. Occupational Medicine, 51(4), 287–293. https://doi.org/https://doi.org/10.1093/occmed/51.4.287
  26. Uyun, Q. (2002). Peran gender dalam budaya jawa. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 7(13). https://doi.org/10.20885/psikologika.vol7.iss13.art3
  27. Wahyuni, S. D. (2010). Konflik dalam keluarga single parent (Studi deskriptif kualitatif tentang konflik dalam keluarga single parent di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Sukoharjo). Universitas Sebelas Maret
  28. Wiranti, & Sudagijono, J. S. (2017). Gambaran subjective well-being pada single mother. Jurnal Experientia, 5(1), 69–80. https://doi.org/https://doi.org/10.33508/exp.v5i1.1553
  29. Zuhdi, M. S. (2019). Resiliensi pada ibu single parent (studi kasus pada ibu single parent di dusun karang tengah, desa pikatan, kecamatan wonodadi, kabupaten blitar). Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, 3(1), 141–160. https://doi.org/10.21274/martabat.2019.3.1.141-160

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.