skip to main content

HUBUNGAN ANTARA KONGRUENSI KARIR REMAJA-ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA BIDIKMISI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 5 Dec 2022; Published: 5 Dec 2022.
Open Access Copyright 2022 Jurnal EMPATI
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kongruensi karir remaja-orangtua dengan motivasi belajar pada mahasiswa bidikmisi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Motivasi belajar adalah penggerak di dalam diri individu yang menimbulkan energi peserta didik untuk belajar, mempertahankan kegiatan belajar serta memberikan arah dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan. Kongruensi karir remaja-orangtua adalah kesesuaian antara remaja dengan orangtuanya dalam bidang karir. Populasi penelitian ini berjumlah 197 mahasiswa bidikmisi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang dan sampel penelitian berjumlah 127 mahasiswa yang diperoleh dengan teknik convenience sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah Skala Motivasi Belajar (29 aitem, α = 0,914) dan Adolescent Parent Career Congruence Scale versi Bahasa Indonesia (11 aitem, α = 0,774). Analisis regresi sederhana menunjukkan nilai rxy = 0,401 dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara kongruensi karir remaja-orangtua dengan motivasi belajar. Semakin tinggi kongruensi karir, maka semakin tinggi motivasi belajar, begitupun sebaliknya. Kongruensi karir memberikan sumbangan efektif sebesar 16,1% dalam mempengaruhi motivasi belajar, sedangkan 83,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
Fulltext View|Download
Keywords: kongruensi karir remaja-orangtua; mahasiswa bidikmisi; motivasi belajar

Article Metrics:

  1. Ardiaputra, M. F. T. (2019). Hubungan antara adversity intelligence dan kematangan karir pada
  2. mahasiswa bidikmisi tahun ketiga Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas
  3. Diponegoro [Skripsi tidak dipublikasikan]. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro,
  4. Semarang
  5. Bimantara, B. (2019, Januari 22). Catatan kecil 9 tahun beasiswa bidikmisi menjembatani asa
  6. Dibidikmisi. http://www.dibidikmisi.com/2019/01/catatan-kecil-9-tahun-beasiswa.html
  7. Candra, M. F., & Sawitri, D. R. (2017). Hubungan kongruensi karir dengan orangtua dan
  8. kematangan karir pada siswa kelas XI SMKN 7 Semarang. Jurnal Empati, 6(4), 112-118
  9. https://doi.org/10.14710/empati.2017.19998
  10. Dimyati & Mudjiono. (2015). Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta
  11. Gulo, I. S. P. J. (2018). Hubungan antara minat belajar, cita-cita siswa, kompetensi guru,
  12. komunitas teman sebaya dengan motivasi belajar siswa SMA Negeri di Kabupaten Sleman
  13. [Skripsi, FKIP Universitas Sannata Dharma Yogyakarta]. Repository Universitas Sannata
  14. Dharma Yogyakarta. https://repository.usd.ac.id/31191/
  15. Irmasita, C. (2018). Motivasi belajar mahasiswa bidikmisi ditinjau dari indeks prestasi kumulatif
  16. (Suatu studi pada mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala angkatan 2016) [Skripsi tidak
  17. dipublikasikan]. Unsyiah Kuala Banda Aceh
  18. Kusumawardhani, A. (2011). Motivasi belajar dan self efficacy keputusan karir pada siswa SMA
  19. [Skripsi, Widya Mandala Catholic University]. Repository Widya Mandala Catholic
  20. University. http://repository.wima.ac.id/id/eprint/3549/
  21. Malini, G. A. N. D., & Fridari, I G. A. D. (2019). Perbedaan motivasi belajar siswa ditinjau dari
  22. jenis kelamin dan urutan kelahiran di SMA N 1 Tabanan dengan system fullday school
  23. Jurnal Psikologi Udayana, Edisi Khusus Pendidikan, 145-155
  24. Maulana, Z. F., Soleha, T. U., Saftarina, F., & Siagian, J. M. F. (2014). Perbedaan stres antara
  25. mahasiswa tahun pertama dan tahun kedua di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
  26. Medical Journal of Lampung University, 3(4), 154-162
  27. Ningsih, S. (2013). Peran orangtua terhadap motivasi belajar siswa di sekolah [Skripsi tidak
  28. dipublikasikan]. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
  29. Nursalikah, A. (2018, November 12). Jumah mahasiswa Indonesia masih sedikit. Republika
  30. https://republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/11/12/pi2o7r366-jumlahmahasiswa-indonesia-masih-sedikit
  31. Pinilih, E. P., & Sawitri D. R. (2018). Hubungan antara kongruensi karir remaja-orangtua dan
  32. academic hardiness pada mahasiswa departemen ilmu keperawatan Fakultas Kedokteran
  33. Universitas Diponegoro. Jurnal Empati, 7(1), 215-220
  34. https://doi.org/10.14710/empati.2018.20188
  35. Pratama, D. W., & Rusmawati, D. (2017). Hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan
  36. motivasi belajar dalam program sekolah 5 hari di SMA 5 Semarang. Jurnal Empati, 6(4),
  37. -235. https://doi.org/10.14710/empati.2017.20059
  38. Pusparisa, Y. (2019, Mei 17). Angka pengangguran lulusan universitas meningkat. Katadata
  39. https://katadata.co.id/infografik/2019/05/17/angka-pengangguran-lulusan-perguruan-tinggimeningkat
  40. Puspitha, F. C., Sari, M. I., & Oktaria, D. (2018). Hubungan stres terhadap motivasi belajar
  41. mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Jurnal Majority,
  42. (3), 24-33
  43. Retnaningtiyas, S., Wiyono, B. B., & Supriyanto, A. (2018). Perbedaan motivasi belajar dan
  44. prestasi akademik antara mahasiswa bidikmisi dan reguler. Jurnal Manajemen dan Supervisi
  45. Pendidikan, 2(3), 202-209. http://dx.doi.org/10.17977/um025v2i32018p202
  46. Sardiman A. M. (2018). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Rajawali Pers
  47. Sawitri, D. R. (2016). Optimalisasi perkembangan karir generasi muda Indonesia di bidang STEM
  48. (science, technology, engineering, and mathematics) suatu alternatif meningkatkan daya
  49. saing bangsa. Bunga Rampai Forum Peneliti Muda Indonesia 2016
  50. http://eprints.undip.ac.id/51432/1/Bunga_Rampai_ForMIND_2016.pdf
  51. Sawitri, D. R., & Dewi, K. S. (2015). Academic fit, adolescent-parent career congruence, and
  52. career exploration in university students. Procedia Environmental Sciences, 23, 105-109
  53. https://doi.org/10/1016/j/proenv.2015.01/016
  54. Sawitri, D. R., Creed, P. A., & Zimmer-Gembeck, M. J. (2013). The Adolescent-Parent Career
  55. Congruence Scale: Development and initial validation. Journal of Career Assessment, 21,
  56. -226. https://doi.org/10.1177/1069072712466723
  57. Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2012). Motivasi dalam pendidikan. PT Indeks
  58. Setyawan, I. (2010). Peran kemampuan empati pada efikasi dari mahasiswa peserta kuliah kerja
  59. nyata ppm posdaya. Proceeding Konferensi Nasional II Ikatan Psikologi Klinis-Himpsi, 296-
  60. Suciani, D. & Rozali, Y. A. (2014). Hubungan dukungan sosial dengan motivasi belajar mahasiswa
  61. Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi, 12(2), 43-47
  62. Wigati, A. D. T. (2015). Pengaruh ekspektasi karir terhadap motivasi belajar pada mahasiswa
  63. angkatan tahun 2012 prodi sastra Jepang Universitas Negeri Semarang [Skripsi,
  64. Universitas Negeri Semarang]. UNNES Repository. http://lib.unnes.ac.id/29770/
  65. Yuliya. (2019). Hubungan antara dukungan orangtua dengan motivasi belajar pada remaja di SMP
  66. Negeri 9 Filial Loa Kulu. Psikoborneo, 7(2), 291-300
  67. http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v7i2.4780

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.