skip to main content

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER PADA SISWA KELAS XII SMK HIDAYAH SEMARANG

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 1 Sep 2020; Published: 21 Jun 2023.
Open Access Copyright 2023 Empati
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Masa pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pengambilan keputusan yang banyak terkait dengan masa depan. Masalah pengambilan keputusan yang karier adalah mengembangkan pengetahuan tentang pekerjaan dunia dan berdasarkan minat untuk mengasah kemampuan. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam mengambil keputusan bagi siswa adalah keluarga. Orang tua memiliki pola asuh yang berbeda-beda, salah satunya adalah pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang diberikan orang tua kepada anak yang dipersepsikan mengekang, menuntut, dan membatasi anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pola asuh otoriter dengan pengambilan keputusan karier siswa SMK.Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XII SMK Hidayah Semarang yang mungkin 142 siswa. Subjek pengambilan menggunakan teknik cluster random sampling . Pengumpulan data menggunakan Skala Pola Asuh Otoriter (30 aitem valid dengan α = 0,913) dan Skala Pengambilan Keputusan Karier (25 aitem valid dengan α = 0,920). Analisis data menggunakan metode analisis statistik regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara pola asuh otoriter dengan pengambilan keputusan karier pada siswa kelas XII SMK Hidayah Semarang (rxy = -0,345; p = 0,000). Pola asuh otoriter memberikan sumbangan efektif sebesar 11,9% terhadap pengambilan keputusan karier.

Fulltext View|Download
Keywords: pengambilan keputusan; pola asuh otoriter; siswa SMK

Article Metrics:

  1. Adawiah, R. (2017). Pola asuh orang tua dan implikasinya terhadap pendidikan anak (Studi
  2. pada Masyarakat Dayak di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan). Jurnal Pendidikan
  3. Kewarganegaraan 7(1). 33-48. https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v7i1.3534
  4. Alfaruqy, M. Z. (2018). Keluarga, sebuah perspektif psikologi. Dalam E. S. Indrawati & M. Z. Alfaruqy (eds.), Pemberdayaan keluarga dalam perspektif psikologi (pp. 3-18). Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  5. Alfaruqy, M. Z., Sari, I. A., & Safuroh, S. (2023). Hubungan dukungan sosial orangtua dan adversity quotient dengan motivasi belajar pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Baturetno. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan), 10(1), 38-50. https://doi.org/10.21009/JKKP.101.04
  6. Ali, M. & Asrori, M. (2015). Psikologi remaja. Bumi Aksara
  7. Aminudin, B. (2016). Pengaruh pola asuh otoritatif terhadap kecerdasan interpersonal siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Pundong Bantul. Basic Education, 5(2), 401-410
  8. Anzizhan, S. (2004). Sistem pengambilan keputusan pendidikan. Grasindo
  9. Ariani, R. (2014). Hubungan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua otoriter dengan agresivitas pada remaja. Jurnal Empati, 3(4), 492-502
  10. Arjanggi, R. (2017). Identifikasi permasalahan pengambilan keputusan karir remaja. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 22(1), 28-35. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol22.iss2.art3
  11. Arsyam, S. & Murtiani. (2017). Pola asuh orang tua dengan tingkat depresi pada remaja. Journal of Islamic Nursing, 2(1). 17-20. https://doi.org/10.24252/join.v2i1.4949
  12. Azizah, F. (2017). Hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dengan pengambilan keputusan karir siswa kelas IX MTSN 1 Yogyakarta [Skripsi, UIN Sunan Kalijaga]. Eprints UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/29561/
  13. Boyd, D. & Bee, H. (2006). Lifespan development (4 th ed.). Pearson Inc
  14. Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Ghalia Indonesia
  15. Daulat. (2017). Hanya separuh lulusan SMA yang melanjutkan kuliah. http://daulat.co/hanya separuh-lulusan-sma-yang-lanjutkan-kuliah/
  16. Hendra, K. (2018). Pengangguran RI 6,87 juta orang, paling banyak lulusan SMK. Detik. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4009017/pengangguran-ri-687-juta-orang-paling-banyak-lulusan-smk
  17. Dewi, R. P. (2017). Hubungan efikasi diri dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi, 19(2), 87-99. https://doi.org/10.26486/psikologi.v19i2.601
  18. Firdaus, S. A. & Kustanti, E. R. (2019). Hubungan antara pola asuh otoriter dengan pengambilan keputusan karier pada siswa SMK Teuku Umar Semarang. Jurnal Empati, 8(1), 212-220. https://doi.org/10.14710/empati.2019.23596
  19. Gati, I., & Saka, N. (2001). High school students' career‐related decision-making difficulties. Journal of Counseling & Development, 79(3), 331-340. https://doi.org/10.1002/j.15566676.2001.tb01978.x
  20. Germeijs, V., & Verschueren, K. (2006). High school students’ career decision making process: A longitudinal study of one choice. Journal of Vocational Behavior, 68(2), 189-204. http://doi.org/10.1016/j.jvb.2005.08.004
  21. Girianto, A. (2017). Hubungan dukungan sosial keluarga dan keraguan karier siswa SMA dalam pemilihan studi lanjut di perguruan tinggi. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 3(9), 485-491
  22. Gunarsa & Gunarsa. (2000). Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga. Gunung Agung
  23. Guranda, M. (2014). The importance of adultʼs personality traits and professional interests in career decision making. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 136, 522-526. http://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.05.368
  24. Harvey, M., & Byrd, M. (2000). Relationship between adolescents’ attachment styles and family functioning. Adolescence, 35(138), 345-356
  25. Hayadin (2007). Peta masa depanku. ELSASS
  26. Hidayati. N. I. (2014). Pola asuh otoriter orang tua, kecerdasan emosi, dan kemandirian anak SD. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 3(1), 1-8. https://doi.org/10.30996/persona.v3i01.364
  27. Hurlock, E. B. (2007). Psikologi perkembangan anak. Erlangga
  28. Hurlock, E. B. (2012). Psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga
  29. Istiqomah. (2016). Kematangan karir siswa sekolah menengah kejuruan Muhammadiyah Karangmojo ditinjau dari partisipasi aktif pada kegiatan ekstrakurikuler sekolah [Skripsi, UIN Sunan Kalijaga]. Eprints UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22971/
  30. Kusumawati, I. (2010). Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan bimbingan karier dengan pilihan karier siswa kelas X SMA Negeri 2 Malang [Skripsi, Universitas Negeri Malang]. Eprints Universitas Negeri Malang. http://repository.um.ac.id/1767/
  31. Maulida, S., & Dhania, D. (2012). Hubungan antara kepercayaan diri dan dukungan orang tua dengan motivasi berwirausaha pada siswa SMK. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 11(2), 9. https://doi.org/10.14710/jpu.11.2.9
  32. Prasetyo, D. F. (2015). Pengaruh minat karir terhadap kematangan karir siswa kelas XI jurusan pemasaran SMK Sawunggalih Kutoarjo tahun pelajaran 2014/2015. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 4(6), 1-12
  33. Riyanti, W. (2017). Efektivitas bimbingan karir dalam pengambilan keputusan karir pada peserta didik kelas XI SMK PGRI 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018 [Skripsi, UIN Raden Intan]. Eprints UIN Raden Intang Lampung. http://repository.radenintan.ac.id/2731/
  34. Sarwandini, S., & Rusnawati, D. (2019). Hubungan antara quality of school life dengan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Kebumen. Jurnal Empati, 8(1), 117-122. https://doi.org/10.14710/empati.2019.23584
  35. Sawitri.D. R., Creed, P. A., & Zimmer-Gembeck, M. J. (2014). Parental influences and adolescent career behaviours in a collectivist cultural setting. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 14(2), 161-180. https://doi.org/10.1007/s10775-013-9247-x
  36. Sharf, R. S. (2010). Applying career development theory to counseling (5 th ed.). Brooks/Cole,
  37. Cengage Learning
  38. Supriyono., Iskandar, H., & Sucahyono. (2015). Pendidikan keluarga dalam perspektif masa kini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  39. Tarmudji, T. (2001). Hubungan pola asuh orang tua dengan agresivitas remaja [Tesis, Universitas Negeri Jakarta]. Lib UNJ. http://lib.unj.ac.id/jurnal/index.php?p=show_detail&id=11106&keywords=
  40. Umairoh, S., & Ichsan. (2018). Perbedaan pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak. Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 3(3), 157-165
  41. Wahib, A. (2015). Konsep orang tua dalam membangun kepribadian anak. Jurnal Paradigma, 2(1), 1-10
  42. Wardani, G.A.K. (2017). Hubungan pola asuh orang tua dengan stres pada remaja di SMP Negeri 3 Gamping Sleman Yogyakarta [Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta]. Eprints Unisa. http://digilib.unisayogya.ac.id/2536/
  43. Widyaningsih. (2010). Persepsi orang tua terhadap nilai pendidikan anak perempuan pada masyarakat Jawa tradisional (Sebuah kajian antropologi). Jurnal Diklus, 14(1), 100-110
  44. Willner, T., Gati, I., & Guan, Y. (2015). Career decision-making profiles and career decision-making difficulties: A crosscultural comparison among US, Israeli, and Chinese samples. Journal of Vocational Behavior, 88, 143–153. http://doi.org/10.1016/j.jvb.2015.03. 007
  45. Winkel, W. S., & Hastuti, S. (2006). Bimbingan dan konseling di institusi pendidikan. Media Abadi
  46. Zunker, V. G. (2006). Career counseling: a holistic approach. Thomson

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.