skip to main content

HUBUNGAN ANTARA SELF-DISCLOSURE DENGAN ALIENASI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA SUKU BATAK

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 26 Mar 2019; Published: 26 Mar 2019.

Citation Format:
Abstract

Studi mengenai alienasi sebagian besar dilakukan di konteks Barat yang berfokus pada penelitian tentang perbedaan ras/etnis dimana hasil studi tersebut masih belum jelas. Studi yang mengkaji tentang alienasi dalam konteks budaya, khususnya pada negara berkembang dengan budaya kolektivis masih sedikit. Alienasi adalah perasaan  terasing yang dialami oleh individu pada diri sendiri maupun dengan orang lain yang menjadikan individu tidak mampu menyesuaikan diri terhadap kelompoknya yang berdampak pada kehilangan identitas diri. Self-Disclosure adalah pengungkapan yang dilakukan individu tentang dirinya, seperti pemikiran, perasaan, dan pengalaman mereka kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Self-Disclosure dengan alienasi pada mahasiswa tahun pertama suku Batak. Subjek penelitian berjumlah 60 mahasiswa suku Batak sedang menempuh studi tahun pertama di Universitas Diponegoro, berasal dari luar pulau Jawa, belum pernah tinggal di Jawa, dan kedua orangtua berasal dari suku Batak. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Self-Disclosure (19 aitem; α = 0,88 ) dan Skala Alienasi (19 aitem; α = 0,89). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara self-disclosure dengan alienasi pada mahasiswa yang diteliti (rxy = -0,36; p = 0,00). Self-Disclosure memberikan sumbangan efektif sebesar 13,3% dalam mempengaruhi alienasi. Semakin tinggi Self-Disclosure  seseorang, maka semakin rendah alienasi. 

Fulltext View|Download
Keywords: mahasiswa; alienasi

Article Metrics:

  1. Apriyanti, H. K. (2016). Alienation among university of indonesia’s psychology students: a comparative study amongst first-year, second-year, and third-year students. Journal of Employnment Relations Human Resources Department. Australia, 20 (1), 37-45. Doi: 10.7454/mssh.v20il.3485
  2. Boeree, C. G. (2008). Psikologi Sosial. Yogjakarta: Prismasophie
  3. Chaplin, J. P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Grafindo Persada
  4. Devito, J. A. (2016). The interpersonal communication book (14th ed). England: Pearson Education Limited
  5. Demir, H. K., Dereboy, F., & Dereboy, C. (2009). Identity confusion and psychopathology in late adolescence. Turkish Journal of Psychiatry. 1-9. Diunduh dari https://www.turkpsikiyatri.com/PDF/C20S3/en/03.pdf
  6. Feist, J. & Feist, G. J. (2012). Teori kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika
  7. Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (self-disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal Ilmiah Widya Warta, 33 (1), 1-18. Diunduh dari http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jiw/article/view/17061/17024
  8. Hargie, O. (2011). Skilled interpersonal communication research, theory, and Practice (5th Edition). New York: Routledge
  9. Irmawati. (2007). Keberhasilan suku batak toba (Tinjauan psikologi ulayat). Seminar Psikologi dan Budaya. 24 Maret 2007. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
  10. Irawati, S. D. (2013, 22 September). Enam alasan mereka merantau. Kompasiana. Diunduh dari http://www.kompasiana.com/suciana/6alasanmerekamerantau_5528f9986ea834b15b8b4590
  11. Kumari, S & Parmod K. (2017). Study of academic performance among college students in relation to student alienation. Journal of Education and Applied Social Science, 8, 375-378. Doi: 10.5958/2230-7311.2017.00079.4
  12. Mirowsky, J. & Catherine, E. R. (2003). Social causes of psychological distress second edition. New York: Walter de Gruyter
  13. Mejos, D. E. A. (2007). Againts alienation: Karol wojtyla’s theory of participation. Kritike, 1 (1), 71-85. Diunduh dari http://www.kritike.org/journal/issue_1/mejos_june2007.pdf
  14. Nadlyfah, A. K. (2018). Hubungan antara pengungkapan diri dengan penyesuaian diri pada mahasiswa rantau di semarang. Jurnal Empati, 7(1), 136-144
  15. Ningrum, W. K. (2014). Hubungan antara kematangan emosi dan penyesuaian sosial dengan alienasi pada siswi smp islam terpadu ihsanul fikri boarding school magelang. Disertasi. Surakarta: Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret
  16. Presmita, D. (2012). Hubungan antara locus of control internal dengan stres akulturatif pada mahasiswa batak. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
  17. Robson, K. (2003). Peer alienation: Predictors in childhood and outcomes in adulthood. Working Papers of the Institute for Social and Economic Research, 21. Colchester: Universitiy of Essex
  18. Jaeggi, R. (2014). Alienation. New York: Columbia University Press
  19. Santrock, J. W. (2012). Life-span development. Jakarta : Erlangga
  20. Schacht, R. (2005). Alienasi: Pengantar paling komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra
  21. Suharnomo. (2016). Manajemen indonesia: Strategi mengelola karyawan dalam perspektif budaya nasional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
  22. Webometrics. (2018). Rangking web of universities. Diunduh dari http://www.webometrics.info/en/asia/indonesia
  23. Yuhana, S. (2012). Hubungan keterbukaan diri dengan kesepian pada mahasiswa merantau yang tinggal di tempat kost. Jurnal Psikologi. Universitas Gunadarma. Diunduh dari: https://library.gunadarma.ac.id/repository/view/320235/hubungan-keterbukaan-diri-dengan-kesepian-pada-mahasiswa-merantau-yang-tinggal-di-tempat-kost.html

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.